5 Tren Makanan Populer yang Ternyata Berbahaya bagi Kesehatan

27 Maret 2018 15:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tren edible flowers sebagai hiasan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tren edible flowers sebagai hiasan. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi, inovasi pada makanan kerap dilakukan. Berbagai kreasi menu baru unik lahir demi memuaskan para penikmat makanan.
ADVERTISEMENT
Munculnya berbagai kreasi makanan unik saat ini tak lepas dari penggunaan bahan-bahan alami yang dianggap lebih menyehatkan. Bahkan, beberapa bahan alami di antaranya kini tengah populer dan menjadi sebuah tren dalam dunia kuliner.
Misalnya saja, kreasi makanan dari charcoal yang sempat populer. Atau, tren edible flower yang kini ramai digunakan untuk mempercantik sebuah hidangan
Sebenarnya, tak hanya bahan makanannya yang menjadi tren tapi pola makan sehat seperti clean eating atau detoks jus juga tengah diterapkan dalam menjalani hidup yang lebih sehat. Kendati demikian, ternyata beberapa tren makanan tersebut justru tidak baik bagi kesehatan dan dapat membahayakan tubuh.
Kira-kira, tren makanan apa saja yang ternyata dapat membahayakan kesehatan? Dilansir Mashed, berikut ulasannya:
ADVERTISEMENT
1. Activated Charcoal
Es krim charcoal. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Es krim charcoal. (Foto: Thinkstock)
Berbagai jenis makanan dan minuman yang menggunakan activated charcoal atau arang bambu aktif sebagai bahan dasarnya sempat booming dan populer. Ya, kandungan arang aktif memang mampu menghilangkan racun di dalam tubuh. Namun ternyata, charcoal juga akan menyerap segala sesuatu dalam pencernaan kita mulai dari vitamin, nutrisi, hingga obat-obatan yang telah dikonsumsi.
Berdasarkan keterangan dari dokter ahli pencernaan, Patricia Raymond, seperti dikutip dari Woman's Health, konsumsi charcoal juga dapat mengurangi efektivitas dari obat-obatan tersebut, bahkan mengganggu seluruh sistem pencernaan, dan akan merusak paru-paru bila dihirup.
2. Detoks jus
Jus buah dan sayur sebagai pewarna alami (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Jus buah dan sayur sebagai pewarna alami (Foto: Thinkstock)
Metode detoks jus dilakukan dengan hanya meminum jus saja sebagai konsumsi harian dengan tujuan 'membersihkan' tubuh. Meski terlihat sehat, namun sebenarnya metode ini dapat membuat kita kekurangan protein.
ADVERTISEMENT
Cara ini pun akan mengakibatkan tubuh mencari sumber protein lain dengan memecah jaringan otot tubuh. Selain itu, pola makan yang tidak teratur akan membuat metabolisme kita menjadi lebih lambat dan akan semakin sulit untuk menurunkan berat badan.
3. Edible flower
Edible Flower Cookies (Foto: Instagram @loriastern)
zoom-in-whitePerbesar
Edible Flower Cookies (Foto: Instagram @loriastern)
Tren menghias makanan atau minuman menggunakan bunga hidup memang sedang naik daun. Tampilan sajian memang menjadi semakin menarik dengan adanya warna-warni dari hiasan bunga. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui jenis bunga mana yang aman untuk dikonsumsi atau tidak.
Beberapa sajian dessert justru menggunakan jenis bunga berbahaya seperti narcissi atau dafodil yang dapat menyebabkan luka, bengkak, dan ruam pada kulit. Tak hanya itu, bunga lantana juga berbahaya bagi hati, serta bunga tapak dara yang mengandung racun berbahaya.
ADVERTISEMENT
4. Minyak kelapa
Minyak Kelapa (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak Kelapa (Foto: thinkstock)
Di tengah maraknya tren hidup sehat, minyak kelapa tergolong sebagai superfood yang sedang digandrungi oleh banyak orang. Faktanya, minyak kelapa justru mengandung 82 persen lemak jenuh dan dapat meningkatkan kolesterol dalam tubuh. Tak hanya itu, kandungan lemak jenuhnya yang cukup tinggi juga dapat menyebabkan penyakit jantung.
5. Kombucha
Teh Kombucha. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Teh Kombucha. (Foto: Thinkstock)
Merupakan sajian teh hasil fermentasi, membuat kombucha memang tak boleh sembarangan. Pasalnya, kandungan asam di dalamnya sangat tinggi dan dapat menggerogoti wadah yang digunakan dalam proses fermentasi, sehingga kombucha yang tengah diolah dapat terkontaminasi dan membuatnya menjadi beracun.
Bila ingin membuat fermentasi kombucha sendiri di rumah, sebaiknya perhatikan higienitas dari alat dan bahan yang digunakan. Selain itu, proses pembuatannya juga harus dilakukan secara ekstra hati-hati.
ADVERTISEMENT