Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tetapi apakah kamu tahu bahwa whisk memiliki bentuk yang berbeda-beda? Bentuk whisk yang berbeda ternyata menandakan perbedaan fungsinya. Ada berbagai jenis whisk dengan ketebalan, susunan, dan ukuran yang ternyata tidak sama.
Untuk mengetahui apakah kamu menggunakan whisk yang benar, dilansir beberapa sumber, berikut enam jenis whisk serta cara menggunakanya:
1. Balloon whisk
Balloon whisk memiliki jalinan kabel logam tipis yang membentuk bak bohlam lampu. Ujung whisk berbentuk seperti balon atau bohlam, menciptakan banyak ruang kosong di tengah jalinan kabel. Rongga yang luas dalam whisk ini mempermudah memasukkan udara ke dalam makanan , dalam hal ini untuk membuat meringues atau krim kocok.
Balloon Whisk memiliki berbagai macam ukuran dari yang kecil, sedang, dan besar. Jenis whisk ini mudah ditemukan dan umumnya merupakan whisk yang ada di setiap rumah tangga. Selain untuk mengocok telur, alat ini juga digunakan saat membuat krim.
ADVERTISEMENT
2. French whisk
Sedikit berbeda dengan balloon whisk, french whisk memiliki bentuk yang lebih lancip dan lurus. Jalinan kabel logam tidak berbentuk bulat, serta memiliki jenis besi yang lebih kaku. Bentuk yang lebih lancip membuat whisk ini dapat menjangkau tempat yang sempit seperti ujung panci.
French whisk merupakan peralatan dapur serbaguna. Tetapi, bentuk french whisk membuat alat pengocok ini lebih cocok digunakan untuk mengaduk saus-saus kental; seperti saus salad, mayo, custard dan adonan lain. French whisk tidak lebih efektif dari balloon whisk untuk memasukkan udara ke dalam makanan.
3. Flat whisks
Seperti namanya, flat whisk memiliki bentuk yang datar; seperti balloon whisk versi pipih. Bentuk whisk yang pipih ini cocok digunakan untuk mengaduk di panci penggorengan. Flat whisk juga dapat mengangkat atau menyendok bahan-bahan makanan lain; seperti telur ceplok atau ikan.
ADVERTISEMENT
Umumnya flat whisk digunakan untuk mengaduk saus roux dan bechamel. Saus-saus campuran lemak dan tepung ini akan bercampur lebih merata bila diaduk dengan whisk pipih. Kamu dapat menjangkau segala sisi-sisi panci dengan efektif.
4. Twirl whisk
Twirl whisk memiliki bentuk yang unik, sangat berbeda dengan bentuk pengaduk lainnya. Whisk ini dicirikan oleh satu kawat tunggal yang berbentuk spiral. Bentuk keseluruhannya seperti pengocok balon, tetapi terdiri dari serangkaian kabel melingkar melainkan satu kabel tunggal.
Berbeda dengan whisk lainnya yang harus diputar, cara penggunaan whisk ini dengan dipompa ke atas-bawah. Twirl whisk merupakan whisk yang jarang ditemukan, tetapi whisk ini tetap memiliki keunggulan sendiri. Kamu dapat menemukan twirl whisk di kedai kopi, berguna untuk memberi busa pada latte.
ADVERTISEMENT
5. Conical whisk
Bentuk conical whisk bukanlah bentuk yang paling umum. Jalinan kabel berbentuk seperti berlian, dengan tengah lebar dan ujung-ujung yang sempit. Keuntungannya, pengocok ini dapat mencapai sudut-sudut panci, mangkuk, atau wajan. Kabelnya juga kaku dan dapat berfungsi sebagai spatula. Pengocok ini dapat mencampur segala bahan secara menyeluruh, sehingga cocok untuk mengaduk adonan roti maupun kue .
6. Coil whisk
Pengocok ini memiliki bagian bawah yang datar dengan. kabel-kabel digulung mendatar menjadi bentuk lampu kecil. Pengocok ini menjadi pilihan tepat untuk memecah bahan-bahan yang cenderung menggumpal. Coil whisk juga tersedia dalam berbagai ukuran untuk mempermudah mengaduk di berbagai wadah.
Pengocok ini cocok digunakan untuk memasak kuah, saus atau cairan lain. Kamu juga dapat menggunakan coil whisk untuk mencampur bubuk susu dalam cangkir kecil atau bahan kering dan basah.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana sekarang kamu sudah tahu, kan jenis-jenis whisk dan kegunaannya. Semoga ini bisa menjadi tips memasak baru supaya makanan buatanmu makin, menggugah selera dan antigagal!
Reporter: Natashia Loi