Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
6 Mitos Seputar Minyak Zaitun, Warna Minyak Hijau Tua Berarti Lebih Murni?
14 Desember 2021 12:11 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Minyak zaitun kerap digunakan sebagai pilihan minyak goreng sehat. Ini karena, minyak zaitun mengalami tahapan proses produksi yang paling minim. Hal tersebut menandakan minyak tersebut memiliki kadar kemurnian tinggi, begitu pula dengan kandungan nutrisinya yang masih melimpah.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, minyak zaitun hanya diekstraksi dari buah zaitun yang diperas. Dengan begitu, minyak zaitun bisa dikatakan sebagai jenis yang paling sedikit melalui tahap pemrosesan sehingga menghasilkan rasa lebih alami.
Minyak zaitun kerap digunakan di banyak restoran oleh koki terkenal untuk resep andalan mereka. Mulai dari menambah cita rasa hingga nilai gizi pada makanan yang disajikan. Kendati begitu, masih banyak juga orang yang belum menggunakannya, karena beberapa mitos yang tersebar. Nah, apa saja, ya kira-kira mitos seputar minyak zaitun? Mengutip Times of India berikut selengkapnya:
1. Warna hijau tua menandakan kemurnian minyak zaitun
Banyak orang yang beranggapan bahwa warna hijau tua dari minyak zaitun itu menandakan kemurniannya. Padahal hal itu tidaklah benar. Kemurnian minyak zaitun itu sama sekali tidak terkait dengan warnanya.
ADVERTISEMENT
2. Pemanasan pada minyak zaitun memengaruhi nilai gizi
Ya, hal ini tentu tidak benar adanya. Sebab, pemanasan yang terjadi pada minyak zaitun tidak akan memengaruhi nilai gizi yang terkandung di dalamnya dengan cara apa pun. Faktanya, olive pomace oil, salah satu varian minyak zaitun yang kurang dikenal, memiliki titik asap yang tinggi menjadikannya sempurna untuk menggoreng.
3. Minyak zaitun memiliki kalori sama dengan minyak lainnya
Perlu diketahui bahwa minyak zaitun kaya akan lemak baik yakni; lemak tak jenuh ganda poly-unsaturated fat atau (PUFA) dan lemak tak jenuh tunggal mono unsaturated fat atau (MUFA). Selain itu, minimnya proses yang dilalui minyak zaitun membuatnya kaya akan antioksidan, dan tidak mengandung lemak trans/kolesterol.
ADVERTISEMENT
Extra virgin olive oil, salah satu dari berbagai jenis minyak zaitun yang diketahui juga mengandung beragam vitamin penting untuk tubuh. Meskipun jumlah kalorinya hampir sama untuk semua jenis minyak zaitun, minyak goreng ini dinilai mengandung kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan minyak kanola dan minyak nabati lain.
4. Mencampurkan minyak zaitun akan mengurangi manfaatnya
Tidak ada alasan yang mendasar mengenai mencampurkan minyak zaitun dengan minyak lain akan mengurangi manfaatnya. Oleh karena itu, kamu bisa mencampur minyak lain dengan minyak zaitun bila diperlukan untuk kebutuhan memasak.
Tetapi perlu diperhatikan juga bahwa bila kamu ingin menggunakannya mentah, pastikan hanya menggunakan minyak zaitun. Ini karena, minyak zaitun paling sering digunakan mentah untuk saus salad.
ADVERTISEMENT
5. Minyak zaitun keruh itu berbau tengik
Kekeruhan adalah fenomena umum terkait dengan perubahan suhu di tempat penyimpanan. Oleh karena itu, hal ini bukan berarti membuat minyak menjadi berbau tengik. Misalnya saja pada musim dingin, suhu yang lebih rendah cenderung membuat minyak mengeras. Dengan menaikkan suhu di tempat penyimpanan, diketahui dapat mengembalikan konsistensi minyak pada keadaan normal.
6. Minyak zaitun meningkatkan kolesterol
Sebaliknya, minyak zaitun memiliki nol kolesterol dan nol lemak trans. Bahkan, menurut International Journal of Molecular Sciences, minyak zaitun mengandung jumlah lemak tak jenuh tunggal yang lebih tinggi; seperti asam oleat, asam linoleat, dan asam palmitat. Lemak tak jenuh tunggal tersebut telah terbukti memiliki manfaat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung.
ADVERTISEMENT
Reporter: Destihara Suci Milenia