6 Pelengkap Makanan Paling Sehat dari Berbagai Negara

15 April 2019 10:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Sambal  Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
com-Sambal Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Setiap negara pasti punya ragam makanan yang unik. Selain makanan utama dan lauk-pauk, ada juga pendamping makanan. Sebutan lainnya adalah condiment.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, sambal atau saus jadi condiment yang paling populer. Pelengkap makanan ini berperan menambah kelezatan sajian.
Tak hanya lezat, banyak juga condiment yang menyehatkan. Berikut kumparan ulas enam pelengkap makanan sehat dari berbagai negara:
1. Pesto
Ilustrasi saus pesto. Foto: Pixabay
Saus dari Italia ini terbuat dari daun basil, kacang, bawang putih, dan minyak zaitun yang dihaluskan. Biasanya saus hijau ini digunakan sebagai pelengkap pasta atau bumbu marinasi.
Rasanya gurih dan segar. Pesto juga kaya kandungan zinc. Jurnal berjudul Zinc and Its Importance for Human Health: An Integrative Review tahun 2013 menjelaskan bahwa menyantap seperempat cangkir pesto setiap hari bisa memenuhi delapan persen kebutuhan zinc harian.
Pesto juga bisa menjadi pilihan para vegetarian. Gunanya untuk mencukupi kebutuhan mineral seng. Zinc penting bagi sistem kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan membantu pertumbuhan.
ADVERTISEMENT
2. Tahini
Ilustrasi wijen. Foto: Pixabay
Orang dari Timur Tengah juga punya condiment populer. Namanya Tahini. Terbuat dari biji wijen dan minyak. Tampilan tahini mirip dengan selai kacang lembut.
Berdasarkan United States Department of Agriculture (USDA), tahini punya kandungan serat, protein, dan kalsium yang tinggi.
Bumbu utama pada hidangan hummus ini juga punya kandungan lignan bersifat antioksidan. Lignan berfungsi membentengi tubuh dari racun, menurunkan kolesterol, dan menyeimbangan hormon.
3. Kimchi
Kimchi, sayuran khas Korea Selatan. Foto: Thinkstock
Kimchi merupakan salah satu jenis banchan atau pendamping makanan khas Korea Selatan. Makanan ini terbuat dari sawi dan pasta cabai yang difermentasi. Kimchi sering disebut sebagai makanan tersehat di dunia.
Proses fermentasi ini membuat kimchi kaya akan probiotik atau bakteri baik. Menurut jurnal Health Benefits of Kimchi as a Probiotic Food dari Busan National University, bakteri baik ini berperan penting untuk melancarkan pencernaan, meningkatkan imunitas, hingga menyehatkan kulit.
ADVERTISEMENT
4. Sauerkraut
Sauerkraut. Foto: Pixabay
Bila Korea Selatan punya kimchi, Jerman punya sauerkraut. Dibuatnya dari fermentasi kubis. Sauerkraut biasa disajikan sebagai pendamping sup, salad, atau isian sandwich.
Sauerkraut merupakan sumber probiotik yang bagus untuk kesehatan usus. Dari jurnal yang diterbitkan U.S. Department of Agriculture tahun 2003, pendamping makanan ini sedikitnya mengandung lebih dari 28 jenis bakteri yang baik bagi tubuh.
5. Guacamole
Ilustrasi saus guacamole Foto: dok.pixabay.com
Saus cocol dari alpukat ini sering disajikand dengan hidangan khas Meksiko. Rasanya creamy dan lembut. Guacamole adalah sumber lemak tak jenuh serta tinggi serat.
Lemak tak jenuh yang baik untuk diet berasal dari alpukat sebagai bahan bakunya. Dari jurnal Impact of Avocado-enriched Diets on Plasma Lipoproteins tahun 2016, menyantap guacamole saat diet efektif menurunkan kadar lemak jahat dan kolesterol di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
6. Sambal
Sambal Terasi Foto: Dok. Hotel Santika Premier Bintaro
Sambal dari Indonesia juga termasuk condiment yang menyehatkan. Sebab, cabai merupakan salah satu sumber vitamin C.
Vitamic C merupakan antioksidan yang sangat penting bagi kekebalan tubuh. Dari jurnal yang diterbitkan School of Healthcare Science, Inggris, tahun 2014, kandungan capcaisin penghasil rasa pedas pada cabai juga bermanfaat untuk meningkatkan pembakaran lemak.
Tapi konsumsinya juga harus dibatasi. Menyantap makanan tinggi capcaisin bisa berakibat pada masalah pencernaan seperti mulas hingga muncul rasa panas di perut.