7 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memulai Kebiasaan Clean Eating

2 Maret 2018 14:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Clean eating. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Clean eating. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Mulai dari memperbanyak konsumsi makanan organik, diet sehat, hingga clean eating yang kini marak dilakukan oleh pegiat hidup sehat.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan diet, clean eating merupakan istilah yang merujuk pada konsumsi bahan makanan yang diolah sealami mungkin. Selain itu, mereka yang menerapkan pola makan ini tidak diperkenankan menyantap makanan instan atau makanan yang mengandung pengawet serta penambah rasa.
Clean eating dipercaya lebih ampuh menurunkan bobot tubuh berlebih dibandingkankan dengan program diet lain. Bahkan, kebiasaan makan super sehat ini disebut-sebut mampu meningkatkan metabolisme tubuh, kesehatan kulit, hingga menyembuhkan insomnia dan depresi.
Meski terlihat mudah, ternyata bagi sebagian besar orang, metode clean eating sangat sulit untuk diterapkan. Terlebih dengan banyaknya produk olahan makanan lezat yang mudah ditemukan di pasaran.
Namun jangan khawatir, beberapa tips ini dapat menjadi acuan untuk kamu yang ingin memulai pola hidup sehat dengan clean eating. Apa saja?
ADVERTISEMENT
1. Perbanyak sayur dan buah segar
Ilustrasi Sayuran (Foto: Dok.Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sayuran (Foto: Dok.Pixabay)
Sayur dan buah-buahan segar merupakan menu wajib yang harus disantap saat memulai metode clean eating. Seperti yang telah kita ketahui, sayur dan buah mengandung berbagai mineral, vitamin, hingga serat yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh serta menghalau datangnya berbagai penyakit serius.
Pilih sayur dan buah organik yang tidak mengandung pestisida, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi. Agar kandungan gizinya tidak hilang atau rusak, sajikan sayur dan buah-buahan dalam keadaan segar sebagai salad atau smoothie segar. Sajikan bersama greek yoghurt, minyak zaitun, dan rempah-rempah untuk memperkaya rasa.
2. Ganti nasi dengan gandum
Roti gandum hitam (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Roti gandum hitam (Foto: thinkstock)
Nasi merupakan salah satu sumber karbohidrat yang sangat diperlukan agar tubuh tetap berenergi. Namun, nasi juga mengandung glukosa yang menjadi salah satu pantangan dalam melakukan pola makan clean eating.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiasatinya, kamu dapat mengganti nasi dengan roti gandum, quinoa, atau oatmeal. Selain minim kandungan glukosa, bahan alternatif pengganti nasi tersebut lebih kaya serat dan protein. Agar nutrisinya lebih beragam, kombinasikan gandum, quinoa, dan oatmeal dengan yoghurt, alpukat, atau buah-buahan segar.
3. Kurangi konsumsi daging merah
Ikan salmon. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ikan salmon. (Foto: Pixabay)
Mengurangi konsumsi daging, terutama daging merah akan membuat tekanan darah lebih stabil. Tak hanya itu, dengan mengurangi makanan berbahan daging, risiko penyakit jantung dan penyakit kronis lainnya dapat dihindari.
Tak perlu khawatir tubuh akan kekurangan protein, daging merah dapat diganti dengan telur, kacang-kacangan, dada ayam tanpa lemak, dan salmon. Bahan makanan pengganti daging merah tersebut dapat diolah dengan cara direbus atau dipanggang dengan sedikit minyak zaitun.
ADVERTISEMENT
4. Batasi konsumsi makanan olahan
Sosis daging olahan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Sosis daging olahan. (Foto: Pixabay)
Selain makanan sarat bumbu, salah satu pantangan yang tidak boleh dilanggar saat memulai pola makan clean eating adalah mengkonsumsi berbagai jenis makanan instan dan olahan. Sosis, kornet, smoke beef, dan makanan kaleng lainnya mengandung bahan pengawet serta penambah rasa yang kurang baik bila dikonsumsi secara terus menerus.
Dengan mengurangi konsumsi makanan olahan dan beralih ke makanan sehat, selain dapat meningkatkan kualitas kesehatan, tentunya kamu dapat menghemat pengeluaran, bukan?
5. Batasi konsumsi gula
Ilustrasi gula pasir (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gula pasir (Foto: Thinkstock)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gula merupakan salah satu bahan makanan yang harus dikurangi jika kamu ingin menerapkan pola makan clean eating yang lebih sehat. Konsumsi gula dalam jumlah banyak dapat berdampak buruk pada kesehatan seperti meningkatnya risiko diabetes hingga obesitas.
ADVERTISEMENT
Sumber energi yang didapatkan dari gula dapat diganti dengan buah-buahan. Selain lebih sehat, buah-buahan juga memiliki cita rasa yang beragam dan tentunya lebih lezat dan menyegarkan.
6. Perhatikan makanan yang mengandung sodium
Garam meja. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Garam meja. (Foto: Thinkstock)
Selain gula, selama ini kita telah mengkonsumsi makanan bersodium dalam jumlah yang berlebihan. Sodium sendiri merupakan senyawa yang terdapat di dalam garam. Konsumsi garam secara berlebihan akan mengakibatkan tekanan darah tinggi meningkat, kegagalan fungsi ginjal, hingga diabetes.
Untuk menyiasatinya, kamu dapat menggunakan beragam rempah-rempah sebagai pengganti garam. Selain menambah rasa nikmat, rempah umumnya memiliki aroma khas yang membuat sajian sehat kamu menjadi lebih menggugah selera.
7. Hindari konsumsi lemak jenuh
Mentega berwarna kuning pucat. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mentega berwarna kuning pucat. (Foto: Thinkstock)
Minyak sayur, mentega, susu, dan daging merah adalah beberapa makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi. Konsumsi makanan berlemak jauh akan berdampak kurang baik bagi kesehatan, seperti meningkatnya kolesterol dalam darah, kegagalan fungsi jantung, hingga obesitas.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tubuh tetap membutuhkan lemak yang berfungsi melarutkan vitamin serta membantu penyusunan sel. Untuk menyiasatinya, kamu dapat mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak baik seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.