7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Memasak Steak

3 April 2018 13:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hidangan steak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidangan steak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Siapa yang dapat menolak kelezatan steak?
Bercita rasa gurih dan juicy, sajian berbahan daging ini sangat digemari dan menjadi salah satu sajian populer di berbagai belahan dunia. Ditambah teksturnya yang lembut, siapa pun yang menyantapnya pasti akan langsung ketagihan.
ADVERTISEMENT
Steak sendiri dibuat dengan cara memanggang daging dengan sedikit minyak hingga berubah warna menjadi kecoklatan. Meski terlihat mudah, ternyata masih banyak orang yang melakukan kesalahan saat mengolah steak.
Salah satunya tidak memperhatikan suhu daging saat proses pemanggangan. Padahal, hal ini sangat berpengaruh pada rasa serta tekstur steak setelah matang.
Selain itu, beberapa kesalahan ini juga sering dilakukan saat membuat steak. Dilansir Business Insider, berikut ini kumparan (kumparan.com) rangkum tujuh di antaranya:
1. Memanggang daging dalam keadaan beku
Ilustrasi daging beku. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging beku. (Foto: Thinkstock)
Karena tidak sabar, banyak orang yang langsung memanggang daging sesaat setelah dikeluarkan dari kulkas atau freezer. Padahal, memanggang daging dalam keadaan beku akan membuat kematangan daging tidak merata karena suhu pemanggang pun ikut menurun. Untuk itu, sebelum dipanggang, sebaiknya angin-anginkan daging selama 30 menit atau sampai temperatur daging mendekati suhu ruangan.
ADVERTISEMENT
2. Tidak mengeringkan daging
Steak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Steak (Foto: Thinkstock)
Pastikan permukaan daging benar-benar kering sebelum dipanggang. Permukaan daging yang kering akan menghasilkan tekstur daging yang garing di luar namun lembut di dalam.
Sebaliknya, daging yang masih basah saat dipanggang akan menyebabkan steak menjadi lembek dan tidak menarik saat disajikan. Untuk mengeringkan daging, tekan perlahan seluruh permukaan daging menggunakan tisu atau kain bersih hingga daging terasa lebih kering dan kesat saat disentuh.
3. Menusuk daging menggunakan garpu saat dipanggang
Menusuk steak dengan garpu. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menusuk steak dengan garpu. (Foto: Thinkstock)
Seringkali kita menusuk daging dengan garpu untuk memeriksa tingkat kematangan pada bagian dalam daging. Namun hal ini ternyata dapat mengakibatkan juice (sari daging) di dalamnya terbuang, sehingga rasa gurih steak akan berkurang.
Untuk mengetahui tingkat kematangan daging hingga ke bagian dalam, sebaiknya gunakan alat tusuk khusus untuk steak. Kamu juga dapat menggunakan tusuk gigi sehingga juice daging tidak banyak terbuang.
ADVERTISEMENT
4. Terlalu sering membalik daging
Memanggang steak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memanggang steak. (Foto: Thinkstock)
Membolak-balik daging terlalu sering hanya akan membuat juice daging terbuang percuma, bahkan membuat bentuk steak rusak sehingga kurang menarik saat disajikan. Karenanya, saat memanggang steak, sebaiknya panggang setiap sisi daging lalu biarkan hingga berubah warna menjadi kecoklatan. Cara ini juga akan membuat daging terkaramelisasi.
5. Menekan daging saat dipanggang
Memanggang daging steak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memanggang daging steak. (Foto: Thinkstock)
Banyak orang yang menekan permukaan daging saat dipanggang dengan anggapan bahwa steak akan lebih cepat matang. Padahal, menekan permukaan daging akan membuat juice dan lemak terbuang sehingga daging akan terasa lebih hambar saat disantap.
Agar rasa steak tetap gurih dan juicy, biarkan setiap sisi daging matang hingga terkaramelisasi. Dengan suhu yang tepat, daging akan tetap matang merata tanpa perlu menekan permukaannya.
ADVERTISEMENT
6. Tidak memeriksa temperatur daging
Memanggang steak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Memanggang steak. (Foto: Thinkstock)
Bahkan bagi seorang chef profesional, mengukur suhu daging merupakan salah satu hal penting yang wajib dilakukan. Dengan mengukur suhu pada bagian dalam daging, kamu akan mengetahui tingkat kematangan steak yang diinginkan.
Mengukur suhu dapat dilakukan dengan menyentuh permukaan daging menggunakan jempol atau menusuk daging dengan alat ukur khusus. Semakin hangat suhu daging makan semakin matang pula steak yang dihasilkan.
7. Langsung menyajikan daging setelah matang
Ilustrasi sirloin steak  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sirloin steak (Foto: Thinkstock)
Beberapa orang menganggap bahwa menyajikan steak sesaat setelah matang akan membuat cita rasa steak menjadi lebih lezat. Padahal, juice yang ada di permukaan daging yang baru saja matang masih belum terserap sempurna sehingga akan terbuang percuma saat daging dipotong.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya biarkan daging berada di suhu ruang selama beberapa saat sebelum disajikan. Selain membuat juice terserap sempurna, tekstur daging akan lebih kokoh dan tidak mudah hancur saat dipotong.