Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
7 Peralatan Dapur yang Paling Banyak Mengandung Bakteri dan Jamur
11 Januari 2018 9:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Dapur dan segala peralatannya tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para ibu rumah tangga. Mulai dari menyiapkan bahan makanan, masak, makan, hingga mencuci piring kotor dilakukan di dapur rumah. Bahkan, dapur kadang dipakai keluarga sebagai tempat berbincang santai sambil menunggu makanan siap.
ADVERTISEMENT
Karena banyaknya kegiatan yang dilakukan di dalam dapur, sebuah penelitian menyebutkan jika dapur merupakan salah satu tempat paling kotor di rumah.
Dilansir dari The Daily Meal , sekitar 36 persen dari keseluruhan alat-alat dapur diketahui telah terkontaminasi bakteri berbahaya, seperti salmonella dan e.coli. Tidak hanya itu, meski tidak terlihat jelas, sebagian besar peralatan dapur mengandung jamur.
Beberapa faktor yang menyebabkan tidak terpeliharanya kebersihan, antara lain dapur dan peralatannya yang jarang dibersihkan, sampah yang tidak dibuang segera, hingga sisa-sisa makanan yang tertinggal di dapur.
Di antara banyaknya peralatan masak yang ada di dapur, ternyata beberapa benda yang biasa digunakan untuk kegiatan masak-memasak merupakan sarang bakteri dan jamur. Jika tidak segera dibersihkan secara tepat, peralatan dapur tersebut dapat menurunkan kualitas makanan hingga menyebabkan keracunan.
ADVERTISEMENT
Apa saja? Berikut ini kumparan (kumparan.com) rangkum 7 barang-barang paling kotor yang ada di dapur:
1. Talenan
Talenan sering digunakan untuk memotong beragam bahan makanan mulai dari rempah-rempah, sayuran, hingga daging dan ikan. Seringkali setelah digunakan talenan hanya dicuci seperlunya, sehingga sisa-sisa makanan masih menempel dan membusuk, kemudian menyebabkan bakteri berkembangbiak.
Apalagi talenan yang terbuat dari kayu, apabila tidak dibersihkan secara tepat, jamur akan tumbuh subur dan menyebabkan gangguan pencernaan jika tertelan.
Agar talenan senantiasa awet dan bersih, cuci talenan secara berkala dengan campuran air panas dan cuka, kemudian gosok-gosok dengan lembut. Setelah itu, keringkan talenan menggunakan tissue atau lap bersih hingga benar-benar kering.
2. Blender
Sebagai alat dapur yang multifungsi, blender sering digunakan untuk menghaluskan beragam makanan, seperti jus buah, bumbu, hingga daging-dagingan.
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa makanan yang tertinggal di mesin blender, terutama pada bagian bawah pisau seringkali luput dari perhatian. Padahal jika didiamkan, sisa makanan ini akan membusuk dan membuat kualitas makanan menurun.
Ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk membersihkan blender dengan benar. Salah satunya adalah membongkar setiap komponen blender, kemudian mencucinya satu per satu. Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengisi blender dengan air dan cuka atau baking soda, lalu blender campuran air tersebut hingga sisa makanan ikut terangkat.
3. Pembuka kaleng
Pembuka kaleng sering menjadi penolong dikala akan membuka kaleng makanan instan, seperti sarden atau kornet. Namun seringkali orang malas untuk membersihkan sisa makanan yang tertempel pada alat pembuka kaleng.
ADVERTISEMENT
Padahal alat pembuka kaleng yang jarang dibersihkan menyebabkan pisau pembuka mudah berkarat. Tidak hanya itu, bakteri seperti salmonella, e.coli, serta jamur dapat berkembangbiak dengan pesat.
Untuk membersihkan alat pembuka kaleng dengan benar, hal pertama yang harus dilakukan adalah merendamnya dengan air panas, lalu menggosok sela-sela pisau menggunakan sikat kecil hingga benar-benar bersih.
4. Serbet
Tahukah kamu jika serbet yang biasa digunakan untuk mengeringkan piring atau membersihkan sisa makanan, ternyata merupakan salah satu alat dapur yang paling banyak mengandung kuman dan jamur?
Apalagi jika serbet jarang dibersihkan, sisa makanan dan jamur yang menempel akan menyebabkan bau tidak sedap yang mengganggu. Selain itu, kain lap yang kotor adalah perantara kuman dan jamur untuk mencemari makanan.
ADVERTISEMENT
Cuci kain lap setiap hari setelah digunakan agar risiko keracunan yang disebabkan oleh kuman dapat dikurangi.
5. Teko
Teko juga salah satu alat yang paling jarang dibersihkan. Meski tidak terpapar udara luar secara langsung, bagian dalam teko harus tetap dibersihkan secara berkala, karena tempat yang gelap dan lembab merupakan tempat favorit jamur untuk berkembang biak.
Agar teko senantiasa bersih dari jamur dan bakteri, bersihkan dengan cara mengisi teko dengan air panas dan cuka, lalu diamkan selama 30 menit. Setelah itu, cuci teko dengan air dan sabun seperti biasa.
6. Kulkas
Kulkas hampir menjadi barang elektronik yang wajib ada di dapur. Kulkas digunakan agar makanan lebih awet dan tetap berkualitas baik.
ADVERTISEMENT
Namun, bahan makanan yang telah lama dan busuk kadang masih tertinggal di dalam kulkas yang dapat menyebabkan bau tidak sedap. Apalagi di tempat daging dan sayuran yang rentan terkena bakteri, hal ini akan menyebabkan kualitas makanan menurun, bahkan menyebabkan keracunan.
Untuk menyiasatinya, selalu bersihkan kulkas secara berkala dari sisa makanan yang telah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap. Membersihkan kulkas secara berkala juga dapat menghemat listrik, karena kulkas tidak perlu bekerja keras untuk mengawetkan banyak makanan.
7. Spons pencuci piring
Sponge pencuci piring yang berongga dan mudah menyerap air, serta kelembapan membuat alat pencuci piring ini rentan terkontaminasi bakteri jahat dan jamur. Apalagi jika menggunakan sponge yang telah rusak. Bukannya menjadi bersih, peralatan dapur yang dibersihkan dengan sponge kotor malah akan penuh dengan jamur dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya, selalu ganti sponge yang telah rusak secara berkala dan jangan biarkan sponge lembab, karena tempat lembab merupakan sarang yang cocok untuk pertumbuhan jamur.