news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta

25 Februari 2020 15:20 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi biji kopi Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi biji kopi Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak orang yang belum tahu perbedaan kopi Arabika dan Robusta. Paling-paling, cuma tahu kalau kopi Arabika adalah jenis kopi yang cenderung asam, sedangkan Robusta adalah kopi yang cita rasanya lebih pahit.
ADVERTISEMENT
Tak cuma profil rasa yang berbeda, sejatinya kedua varietas kopi ini punya karakter yang berlainan satu sama lain. Entah dari segi bentuk biji mentahnya, cara penanaman, hingga karakteristik pertumbuhannya.
Dari segi harga, keduanya pun tak sama, dan punya pasar masing-masing. Supaya lebih memahami perbedaan kopi Arabika dan Robusta, simak dulu ulasannya berikut ini, yuk!

1. Bentuk

Seorang pekerja memanggang biji kopi lokal dengan roaster kayu bakar tradisional di Kopi Aroma di Bandung. Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
Perbedaan kopi Arabika dan Robusta yang paling mendasar terletak pada bentuk bijinya. Biji kopi spesies Robusta umumnya lebih kecil dan lebih bundar. Warnanya pun lebih pucat, dan lipatan di bagian tengahnya kurang terlihat jelas.
Kalau biji kopi Arabika, punya bentuk yang lebih oval, ukurannya lebih besar, dan garis lipatan tengahnya lebih tegas.

2. Ketinggian tempat tumbuh

Pekerja mengambil buah kopi arabika di perkebunan kopi, Pangalengan, Jawa Barat. Foto: REUTERS / Darren Whiteside
Memiliki karakteristik yang berlainan, kedua varietas kopi ini juga ditanam di ketinggian berbeda. Menurut penjelasan dari John Lee, expert roaster sekaligus direktur Tanamera Coffee, kopi Arabika harus ditanam di tempat yang lebih tinggi untuk menghasilkan rasa asamnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Arabika juga membutuhkan lebih banyak perhatian karena lebih sensitif dan rentan terserang penyakit.
Sebaliknya, tanaman kopi Robusta cenderung lebih tangguh, dan bisa ditanam di lahan yang ketinggiannya rendah; 200-800 meter. Biji kopinya pun tak mudah rusak oleh hama. Oleh karena itu, produksi kopi Robusta per hektar pun lebih banyak, dan membutuhkan biaya produksi yang cukup rendah.

3. Rasa

Ilustrasi Biji Kopi Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
John Lee menambahkan, Arabika punya cita rasa yang lebih kaya. Varietas kopi ini punya rasa manis, kecut, asam, sedikit pahit, dengan body yang lebih seimbang.
"Robusta biasanya pahit. Rasanya sangat simpel dan ini hanyalah kopi yang tegas. Hanya punya aroma. Arabika punya lebih banyak (rasa) citrus, agak asam," ungkapnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Biji kopi Arabika juga cenderung punya notes yang lebih manis dan halus; seperti gula, buah-buahan, dan buah beri. Sebaliknya, Robusta punya profil rasa yang kuat, dengan aftertaste kacang dan notes earthy.

4. Kadar kafein

Sejumlah pekerja membersihkan biji kopi yang terpisah dari kulitnya di distrik Shebedino di Sidama, Ethiopia. Foto: REUTERS / Maheder Haileselassie
Kalau mencari kopi yang bisa langsung melek, sebaiknya pilih yang berjenis Robusta. Sebab, kadar kafein dalam kopi Robusta lebih tinggi ketimbang Arabika. Inilah yang membuat cita rasanya jadi lebih pahit.
Biji kopi Robusta mengandung 2,7 persen kafein, sedangkan Arabika hanya memiliki kandungan kafein sebesar 1,5 persen.

5. Kadar asam

Biji kopi. Foto: Nur Syarifah Sa'diyah/kumparan
Pada dasarnya, kopi masuk ke dalam kategori minuman yang asam karena memiliki pH 5-6. Namun, tiap varietas kopi punya tingkat keasaman berbeda.
Biji kopi Robusta punya tingkat pH yang lebih tinggi, sehingga kadar keasamannya pun lebih rendah bila dibandingkan dengan Arabika. Kendati demikian, tingkat keasaman pada Arabika yang lebih tinggi tak membuatnya berbahaya bagi penderita asam lambung.
ADVERTISEMENT
Sebab, dilansir Camano Island Coffee, sebuah roastery di AS, peningkatan asam lambung justru dipicu oleh kadar kafein tinggi pada kopi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Robusta punya kadar kafein yang lebih tinggi daripada Arabika.

6. Aroma

Ilustrasi biji kopi panggang. Foto: Reuters/Benoit Tessier
Perbedaan kopi Arabika dan Robusta lainnya terletak pada aromanya. Biji Arabika memiliki aroma yang cenderung floral. Sedangkan, kopi Robusta mengeluarkan aroma yang lebih earthy dan nutty.

7. Harga

Seorang pekerja memanggang biji kopi lokal dengan roaster kayu bakar tradisional di Kopi Aroma di Bandung. Foto: REUTERS / Willy Kurniawan
Karena perkembang biakannya yang lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa dipanen, biji kopi Arabika dihargai lebih mahal ketimbang kopi Robusta.
Kalau dibandingkan, harga kopi Arabika bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi daripada Robusta. Sebagian besar kopi Arabika juga merupakan specialty coffee yang berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, kopi Robusta lebih sering diproduksi menjadi kopi instan karena kadar kafeinnya yang tinggi dan cocok dikonsumsi saat butuh suntikan energi cepat.
*Artikel ini telah mengalami penambahan informasi terkait hubungan kafein dengan asam lambung
ADVERTISEMENT