7 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Menteng, Sudah Coba yang Berusia 75 Tahun?
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Mulai dari kuliner kaki lima hingga restoran berbintang lima, ada di pusat Jakarta ini. Untuk membahas lebih lanjut mengenai makanan legendaris di Menteng, tim kumparanFOOD telah merangkum rekomendasi tempat makan legendaris untuk kamu. Penasaran apa saja? Yuk, cek di bawah ini!
1. Nasi Uduk Gondangdia (Sejak 1993)
Salah satu primadona kuliner di Menteng adalah Nasi Uduk Gondangdia. Nasi uduk ini sudah berdiri sejak 1993. Kamu bisa menemukan warung makan ini di bawah rel kereta api arah Cikini-Gondangdia. Nasi uduk ini cukup unik karena dihidangkan berbalut daun pisang berbentuk kerucut. Sambalnya pun ada dua macam, yaitu sambal terasi dan sambal kacang.
Nasi uduk harum dan gurih sangat cocok disantap dengan sambal yang nikmat. Di sini juga tersedia berbagai lauk pauk yang tidak kalah nikmat. Untuk nasi uduknya kamu bisa mencicipi mulai dari harga Rp 7.000. Sementara untuk lauk-pauknya berada di kisaran harga Rp 4.000 sampai Rp 20 ribu.
ADVERTISEMENT
Nasi Uduk Gondangdia
Alamat: Jl. Cikini IV No. 12, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat ·
Jam buka: 10:00-22:00 WIB.
2. Gohyong Jalan Lombok (Sejak 1985)
Bagi warga Menteng, mungkin sudah tidak asing lagi dengan makanan melegenda ini. Gohyong yang terletak di Jalan Lombok ini memang sudah ada sejak 1985. Gohyong merupakan makanan yang menyerupai rolade. Bakso dan ayam dicincang kemudian digulung menjadi satu, dan dipotong, lalu digoreng.
Potongan gohyong disajikan cukup besar dan tebal. Luarnya digoreng garing namun dalamnya tetap lembut. Terdapat sajian favorit lainnya yang bisa kamu coba, seperti nasi gila dan ayam malaya. Kamu bisa menyantap hidangan ini mulai dari Rp 26 ribu untuk olahan ayam. Sementara nasi gorengnya mulai dari Rp 25 ribu.
Gohyong Jalan Lombok
ADVERTISEMENT
Alamat: Jalan Lombok, RT.5/RW.5, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350.
Jam buka: 16.30-22.00 WIB.
3. Bubur Cikini H. R. Suleman (Sejak 1980-an)
Hidangan melegenda yang tidak boleh terlewatkan adalah Bubur Cikini H.R. Suleman. Bubur ini sudah berdiri sejak 1980-an. Dalam seporsi bubur ini kamu bisa menemukan cakwe, tongcai, ayam suwir, dan emping yang menggugah selera. Kamu juga bisa menemukan telur setengah matang yang dimasukkan ke dalam bubur.
Meskipun tempatnya kecil, bubur ini tidak pernah sepi pengunjung. Kamu bisa menikmati semangkuk bubur ini mulai dari Rp 19 ribu tanpa telur.
Bubur Cikini H. R. Suleman
Alamat: Jl. Cikini Raya, Cikini, Jakarta
Jam buka: 07.00-11.00 WIB, dan 17.00-02.00 WIB.
4. Gandy Steak (Sejak 1973)
Di antara banyaknya restoran, sepertinya Gandy Steak menempati tempat sendiri di hati para pencinta steak di Jakarta. Steak legendaris ini telah berdiri sejak 1973. Lokasi awalnya berada di Kelapa Gading, lalu kemudian menetap di Menteng. Steak ala Gandy ini menggunakan daging sapi yang dicincang kasar tanpa lemak. Dagingnya empuk dan lembut.
ADVERTISEMENT
Menu favorit lainnya seperti Gandy steak combination (daging dan ayam), Gandy special combo (ayam dan ikan), dan masih banyak lagi wajib kamu coba. Harga steak di sini mulai dari Rp 77 ribu.
Gandy Steak
Alamat: l. HOS. Cokroaminoto No.90, RT.2/RW.5, Menteng, Kec. Menteng , Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 1031.
Jam buka: 10.00-22.00 WIB.
5. Gado-gado Bon-Bin (Sejak 1960)
Gado-gado yang dinamakan sesuai dengan jalan tempat warung makan ini dulu berdiri, yaitu Jalan BonBin (Jalan Kebon Binatang 3). Gado-gado ini sudah berdiri sejak 1960. Ciri khas dari gado-gado ini adalah bumbu kacangnya yang pekat. Bumbu tersebut bersatu dengan kacang panjang, kangkung, taoge, dan mentimun menjadi satu kesatuan yang nikmat disantap bersamaan. Jangan lupa tambahkan lontong agar makin kenyang.
ADVERTISEMENT
Selain gado-gado terdapat menu lain yang bisa kamu coba. Ada asinan sayur, lontong cap go meh, mi ayam, serta bakso. Kamu cukup merogoh kocek mulai dari Rp 29 ribu untuk makanan legendaris ini.
Gado-gado Bon Bin
Alamat: Jalan Cikini IV No.5, RT.14/RW.5, Cikini, Menteng, RT.14/RW.5, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330
Jam buka: 9.00-18.00 WIB (Senin-Sabtu)
6. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih (Sejak 1958)
Bagi para pencinta nasi goreng sepertinya kurang lengkap apabila kamu belum pernah mencoba nasi goreng legendaris ini. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih sudah berdiri sejak 1958. Meskipun tempatnya sederhana, tetapi nasi goreng ini banyak fans-nya. Sebut saja beberapa tokoh terkenal seperti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Anies Baswedan, hingga Jokowi (Joko Widodo) pernah makan di sini.
ADVERTISEMENT
Resep yang digunakan merupakan resep turun menurun sehingga rasanya sudah tidak diragukan lagi kelezatannya. Nasi goreng yang kaya rempah dengan potongan serta kecap menjadi satu kesatuan yang siap menggoyang lidah kamu. Kamu bisa mencicipi nasi goreng legendaris ini mulai dari Rp 45 ribu.
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Alamat: Jl. Kebon Sirih No.3, RW.2, Raya, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340
Jam buka: 17.00-24.00 WIB.
7. Restoran Trio Cikini (Sejak 1947)
Berbicara mengenai kuliner legendaris di Cikini, maka inilah juaranya. Restoran Trio telah berdiri sejak 1947. Restoran ini terkenal dengan interior rumah makan khas Belanda serba hijau yang cocok sekali menjadi tempat bernostalgia. Restoran dengan tempat bergaya kolonial-oriental ini memiliki ciri khas meja dengan alas bermotif kotak-kotak merah, hingga piring, dan mangkuk besi judulnya.
ADVERTISEMENT
Menu andalan restoran ini adalah lumpia udang. Tak hanya itu, kamu juga wajib mencoba ayam mentega yang renyah nan gurih dimakan bersama acar mentimun yang dipotong besar-besar. Kamu bisa mencicipi banyak hidangan legendaris di sini mulai dari harga Rp 30 ribu.
Restoran Trio
Alamat: Jl. RP. Soeroso No.29A, RT.2/RW.2, Gondangdia, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350.
Jam buka: 10.00-14.00 WIB dan 17.00-21.00 WIB.
Nah, kamu sudah pernah mencoba semua tempat makan legendaris ini belum?
Penulis: Monika Febriana