7 Rempah-rempah Tersehat di Dunia Menurut Para Ahli, Biasa Jadi Bumbu Dapur

26 April 2024 10:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rempah-rempah khas Indonesia Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rempah-rempah khas Indonesia Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rempah-rempah bukan sekadar menjadi bumbu peningkat rasa pada masakan. Mengonsumsi rempah-rempah juga dapat meningkatkan kesehatan tubuh kita, lho.
ADVERTISEMENT
Mengutip Eat This, beberapa ahli berikut mempercayai manfaat rempah-rempah bagi tubuh manusia. Seperti halnya dalam studi 2023 berjudul "Kualitas dan Preferensi Makanan", menunjukkan bahwa rempah-rempah yang biasa menjadi bumbu dapur dapat membantu mengurangi asupan natrium.
“Bereksperimen dengan kombinasi ramuan atau rempah yang berbeda adalah cara yang bagus untuk mengurangi tambahan natrium dalam makanan tanpa mengorbankan rasa,” kata Annette Snyder, MS, RD, CSOWM, LD , ahli diet di Nutrition Coaching.
Sementara itu, ahli diet Top Nutrition Coaching lain, yakni Tami Best, MS, RDN, IFNCP menambahkan, “Banyak bumbu dan rempah mengandung senyawa yang berfungsi sebagai obat.”
Nah, maka itu, yuk ketahui selengkapnya pilihan rempah-rempah bumbu dapur berikut ini yang diklaim sebagai tersehat di dunia!
ADVERTISEMENT

1. Kunyit

Ilustrasi minum lemon dan kunyit Foto: Shutterstock
Rempah rimpang seperti kunyit sudah digunakan sebagai obat sejak 500 SM. Senyawa aktif utama kunyit, kurkumin, membantu mengurangi peradangan dan dikaitkan dengan penurunan risiko kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kondisi degeneratif neurologis, menurut studi tahun 2023 di International Journal of Molecular Sciences.

2. Daun Basil

Ilustrasi Basil Foto: Shutterstock/Africa Studio
Sebuah studi tahun 2022 di Frontiers in Nutrition menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak daun basil atau kemangi selama dua bulan, membantu menurunkan stres dan kualitas tidur partisipan.

3. Jahe

Ilustrasi jahe. Foto: pilipphoto/Shutterstock
Sebuah studi tahun 2019 dalam jurnal Foods, menemukan bahwa sifat antioksidan dan anti-inflamasi jahe melindungi terhadap stres oksidatif. Menurut penelitian, jahe kering dan tumis mengandung antioksidan lebih tinggi dibandingkan jahe segar, lho.

4. Kayu Manis

Ilustrasi teh kayu manis. Foto: Alexeysun/Shutterstock
Studi tahun 2009 dalam Journal of Medicinal Food, menunjukkan bahwa kayu manis dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan memperlambat intoleransi glukosa setelah kurang tidur di malam hari, yang biasanya terjadi ketika kadar gula darah melonjak. Selain itu, kayu manis juga kaya akan efek anti-inflamasi dan antioksidan.
ADVERTISEMENT

5. Lada Hitam

Ilustrasi lada hitam. Foto: Shutterstock
Senyawa aktif dalam lada hitam, piperine, telah dikaitkan dengan manfaatnya dalam mengobati gangguan neurologis terkait usia dan penuaan otak, menurut laporan jurnal Aging and Disease tahun 2023.

6. Bawang Putih

Ilustrasi bawang putih Foto: Shutterstock
Meski baunya khas, menurut studi tahun 2019 dalam jurnal Trends in Food Science & Technology, menunjukkan bahwa bawang putih memiliki sifat antivirus yang dapat membantu mendukung kekebalan tubuh.
“Senyawa sulfur dalam bawang putih membantu meningkatkan kekebalan dengan menstimulasi neutrofil atau sel darah putih yang melawan mikroba,” kata Snyder.

7. Rosemary

rosemary Foto: Shutterstock
Snyder mengatakan, rosemary memiliki kandungan alami pada tanamannya yang bermanfaat sebagai pelindung seperti antioksidan. Polifenol, sejenis antioksidan dalam rosemary, juga membantu mengurangi peradangan dengan memperlambat sitokin, yang mengontrol respons peradangan tubuh, menurut studi Jurnal Ilmu Kedokteran Dasar Iran tahun 2020.
ADVERTISEMENT