8 Fakta Unik Kentang Goreng McDonald’s, Pernah Ganti Resep Tahun 1992
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menu kentang goreng atau french fries McDonald’s tengah menyita perhatian warganet. Hal ini terjadi lantaran menu kentang goreng ukuran besar (large) di McDonald’s Indonesia dihapus sementara. Mereka pun telah memberikan pernyataan resmi terkait menu makanan tersebut melalui akun instagram resmi @mcdonaldsid, Selasa (1/2).
ADVERTISEMENT
Memang, siapa yang tak tergugah dengan kentang goreng keemasan ala McD yang renyah, empuk, dan gurih? Sayangnya, kabar tersebut cukup membuat kecewa para penikmat makanan yang juga menjadi menu asli McD sejak puluhan tahun itu.
Sutji Lantyka, Associate Director of Communications McDonald's Indonesia dalam pernyataan resminya menjelaskan kepada kumparanFOOD, Rabu (2/2), bahwa peniadaan menu ini hanya bersifat sementara. Jadi, bersabar, ya untuk bisa kembali menikmati kentang goreng mereka yang berukuran besar.
Tapi, tahukah kamu? Bukan hanya digemari karena rasanya yang gurih, menu makanan satu ini juga menyimpan kisah hingga fakta unik, lho. Bahkan, salah satunya, ternyata kentang goreng McD ini pernah sempat berganti resep pada tahun 1992. Lantas, selain itu, ada fakta unik apalagi mengenai menu kentang goreng fenomenal ini? Yuk, simak selengkapnya dalam rangkuman berikut:
ADVERTISEMENT
1. Kentang goreng dibentuk sendiri
Mengutip Eat This, pernah beredar sebuah video yang memperlihatkan karyawan McDonald’s Canada sedang menjelaskan bahwa setelah kentang dicuci dan dikupas, mereka dipotong manual menjadi bentuk memanjang; bukan dengan mesin.
2. Digoreng selama satu menit lalu dibekukan
Jarang diketahui, ternyata irisan kentang segar sebelum dibekukan akan melalui proses penggorengan terlebih dahulu selama 45 detik sampai satu menit. Kemudian, stok kentang ini baru diantarkan ke berbagai lokasi McDonald’s. Bahkan menurut Readers Digest, french fries ini pun dibuat dengan kentang asli dan dipotong dengan pisau.
3. McDonald’s mengubah resep di tahun 1992
Ternyata sebelum tahun 1992, Micky D membuat kentang goreng dengan lemak sapi. Hal ini dijelaskan Malcolm Gladwell dalam podcast Revisionist History. Tetapi berkat tekanan untuk menghilangkan lemak jenuh yang berasal dari lemak sapi, McD onald's mulai menggunakan minyak nabati pada tahun 1992.
ADVERTISEMENT
4. Cukup hidangkan enam potong kentang
Mengutip New York Times, seorang profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard T. H. Chan School of Public Health, menyarankan makan kentang goreng dalam jumlah yang lebih kecil dengan sayuran berdaun hijau. Ia berpikir bahwa mengonsumsi enam potong kentang itu lebih baik. Sementara, McDonald’s menyediakan 50-60 kentang goreng tergantung dari ukuran porsi kecil hingga besar.
5. Bermacam jenis kentang dalam satu batch
Dari website resmi McDonald’s, mereka mengungkapkan bahwa menggunakan empat jenis kentang umum; yaitu Russet Burbank, Russet Ranger, Umatilla Russet, dan kentang Shepody. Russet memanglah jenis kentang yang terkenal karena cocok dan enak rasanya bila digoreng atau dipanggang.
6. Rasa yang berbeda di setiap negara
French fries McDonald’s dikenal tidak mengandung bahan vegan di dalamnya, seperti di Amerika. Namun akan berbeda ketika kamu mengunjungi Inggris, salah satu cabang McDonald’s di sana memiliki bahan yang ramah vegan. Kentang gorengnya tidak dibuat dengan perasa daging sapi, dan lebih sedikit bahan kimia yang ada pada bahan-bahan keseluruhan kentang goreng.
ADVERTISEMENT
7. Tidak menggunakan bahan GMO (Genetically Modified Organism)
Di tahun 2014, McDonald’s sepakat untuk tidak membuat french fries -nya dengan bahan yang mengandung GMO. Sebab, mengutip Capital Press pada bulan November 2014, mengatakan bahwa J.R. Simplot telah menciptakan kentang "bawaan" yang akan menghasilkan lebih sedikit senyawa penyebab kanker ketika digoreng.
8. McDonald’s membeli kentang 3,5 pon miliar per tahun
Kentang menjadi salah satu jenis bahan yang paling banyak dibutuhkan oleh McDonald’s. Maka itu, menurut Inc story, restoran cepat saji ini mampu membeli kentang sebanyak 3,5 pon miliar per tahun.
Penulis: Ade Naura Intania