Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebagai bahan makanan yang kerap dijumpai sehari-hari, daging sapi tentunya sudah tak asing lagi di benak dan lidah para penduduk Indonesia. Selain itu, dengan teksturnya yang lembut dan juicy, tak heran produk hewani ini sering diolah menjadi aneka hidangan lezat seperti gulai, rendang, tongseng, hingga sate.
ADVERTISEMENT
Namun, dibalik kelezatannya, daging sapi rupanya memiliki garis sejarah yang panjang serta fakta-fakta unik yang menarik untuk ditelusuri. Nah, kira-kira fakta apa saja yang melekat pada daging sapi? Dilansir Express, berikut kumparanFOOD berikan ulasannya untukmu:
1. Telah dikonsumsi sejak zaman prasejarah
Daging sapi nyatanya telah dikonsumsi sejak zaman purbakala. Pada saat itu, manusia prasejarah biasa memburu serta menyantap Auroch, yakni nenek moyang lembu yang punah pada 1627 silam dan spesies terakhirnya ditemukan mati di kawasan Polandia.
2. Terdiri dari beragam jenis
Di Inggris, rata-rata daging sapi dikonsumsi sebanyak 18,2 kilogram dalam setahun. Untuk memenuhinya, terdapat 87 trah sapi pedaging yang dibiakkan peternakan seluruh Inggris beberapa tahun lalu, dan mayoritas adalah jenis sapi berukuran jumbo, yakni Limousin (29 persen) dan Aberdeen Angus (16 persen).
ADVERTISEMENT
3. Menjadi makanan khas dibanyak negara
Saat proses memasak, koki di restoran Eropa dan Amerika Serikat cenderung menggunakan bagian spesifik pada daging sapi untuk dijadikan olahan steak. Namun, di beberapa negara Asia seperti Indonesia, daging sapi biasa diolah menjadi hidangan kaya rempah seperti tongseng, rendang, atau gulai. Serta turut memakai bagian lain dari sapi seperi lidah, kaki, jeroan, hingga buntut.
4. Has dalam dan has luar
Memiliki bagian daging yang cukup banyak, membuat banyak orang sulit membedakannya. Padahal, bila diperhatikan lebih seksama, bagian daging sapi cukup mudah dibedakan, kok. Daging sirloin (has luar) umumnya mempunyai tekstur yang lebih keras namun minim lemak, sementara tenderloin (has dalam) bertekstur lunak dengan kandungan lemak yang tinggi.
ADVERTISEMENT
5. Disebut-sebut dalam sastra Prancis
Siapa sangka, kata beef atau daging sapi rupanya juga digunakan pada salah satu pepatah unik Italia yang berbunyi ‘Ciuman tanpa kumis seperti ‘beef tanpa mustard’. Ya, hampir serupa dengan ungkapan ‘sayur tanpa garam’ yang populer di Tanah Air, para pujangga Prancis juga mengibaratkan kisah cinta seseorang akan sama hambarnya dengan daging sapi tanpa saus tersebut.
6. Produk lainnya selain daging sapi
Bukan hanya dagingnya, sapi juga kerap dimanfaatkan susu serta kulitnya. Biasanya, bagian kulit sapi akan dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan jaket, mebeul, sepatu, hingga bola sepak. Di Indonesia sendiri bagian kulit sapi cenderung diolah menjadi sajian kerupuk kulit yang gurih nan renyah.
ADVERTISEMENT
7. Populasi sapi lebih besar
Pada beberapa negara seperti Uruguay, New Zealand, Argentina, Australia and Brazil, daging sapi merupakan salah satu bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi setiap harinya. Tak heran, jumlah populasi sapi di wilayah-wilayah tersebut lebih banyak dibandingkan jumlah manusia itu sendiri.
8. Digunakan untuk pembuatan produk
Untuk satu ekor sapi berukuran besar, 45 persen tubuhnya akan digunakan sebagai daging sapi yang siap masak, sedangkan sisanya biasa dimanfaatkan untuk bahan utama pembuatan jaket, lem, sabun, bahan farmasi, insulin, serta gelatin untuk membuat agar-agar.
9. Kulit sapi
Dengan ukuran tubuhnya yang begitu besar, bagian kulit dari satu ekor sapi nyatanya bisa dibuat menjadi 20 buah bola untuk pertandingan sepak bola berkualitas premium. Nah, bila ada 50 ekor sapi, tebak berapa jumlah bola sepak yang bisa dibuat?
ADVERTISEMENT