Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ada Sejak Abad Ke-19, Inilah Asal Usul Donat
23 Maret 2018 11:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Bulat dan memiliki lubang di tengahnya. Ya, bentuknya yang khas memang membuat kudapan yang satu ini sangat mudah untuk dikenali. Teksturnya yang lembut, ditambah dengan aneka topping membuat donat digemari banyak orang.
ADVERTISEMENT
Namun, tahukah kamu bahwa donat awalnya tidak berlubang? Perubahan bentuk dan variasi donat telah berlangsung selama beberapa kali seiring dengan berjalannya waktu. Dan, adanya perpaduan budaya lain juga mempengaruhi perubahan tersebut.
Meski merupakan kudapan populer di Amerika Serikat, namun donat justru pertama kali dibuat di Belanda pada pertengahan abad ke-19. Dijuluki sebagai olykoeks atau oil cake yang berarti kue minyak, dulu donat hanyalah berupa adonan kue yang digoreng dalam lemak babi hingga berwarna kecoklatan. Bagian tengah kue yang lebih lama matang dibanding bagian luarnya, kerap diisi dengan buah atau kacang.

Pembuatan olykoeks yang terus dilakukan setelah banyaknya para imigran Belanda yang menetap di Amerika Serikat membuat kudapan ini terus berkembang dan mengalami perubahan. Adanya percampuran budaya tersebut, kini donat memiliki bentuk seperti yang kita ketahui saat ini.
ADVERTISEMENT
Dilansir The Spruce, bentuk olykoeks sendiri mengalami perubahan setelah seorang kapten kapal di Amerika Serikat melubangi bagian tengah dari kudapan tersebut sebagai solusi tingkat kematangan kue yang tidak merata.
Lubang tersebut semakin memperluas permukaan kue yang membuatnya matang lebih merata karena keseluruhan bagian olykoeks dapat terkena minyak panas. Kini, inovasi bentuk olykoeks atau yang sekarang dikenal sebagai donat menjadi hal paten dalam membuat kudapan tersebut.

Tak hanya bentuknya saja yang mengalami perubahan cukup besar. Nama olykoeks yang melekat pada kudapan ini pun harus tergantikan dengan nama baru, yaitu ‘doughnut’.
Nama doughnut sendiri didapatkan dari bentuk lain olykoeks yang berupa simpul, atau dalam bahasa Inggris adalah dough knots, yang memiliki arti simpul adonan. Namun, beberapa pendapat juga mengatakan bahwa kata doughnut berasal dari isiannya yang berupa kacang atau nut.

Kata doughnut sendiri telah mengalami perubahan di pertengahan tahun 1900, dan orang-orang lebih suka untuk mempersingkatnya menjadi donut. Namun, baik doughnut maupun donut, keduanya memiliki arti yang sama dan digunakan dalam bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan kemajuan zaman, donat mengalami perkembangan dan perubahan yang cukup pesat. Sekarang ini, kudapan donat tak hanya dapat dibuat sendiri, namun juga telah dijual di berbagai gerai franchise.

Bentuknya pun lebih bervariasi, dengan tambahan berbagai macam topping seperti gula halus, selai, krim, dan cokelat leleh. Selain itu, berbagai modifikasi donat juga semakin beragam, mulai dari sandwich donat, burger donat, hingga food hybrid cronut atau croissant donut.
Meski telah mengalami berbagai perubahan, donat tetap menjadi favorit banyak orang karena kelezatannya yang tak tergantikan. Lalu, jenis donat apa yang paling kamu suka?