Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Ajinomoto Bagikan Tips Tetap Sehat dan Bugar Saat Puasa hingga Setelah Hari Raya
29 Maret 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa, tibalah saatnya umat Islam merayakan Hari Raya Idulfitri. Namun, perubahan pola makan yang tiba-tiba ini bisa mempengaruhi kesehatan tubuh.
Sebagai produsen bumbu masak yang telah bertransformasi bersama keluarga Indonesia selama 55 tahun, Ajinomoto Indonesia terus menunjukkan kepeduliannya terhadap masalah gizi, kesehatan, dan lingkungan.
Melalui acara ‘Ngabuburit Sehat Bersama Ajinomoto’, Nazhif membagikan tips penting untuk mengurangi konsumsi garam selama Ramadan. Ia menjelaskan bahwa konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan dehidrasi dan hipertensi, yang menjadi risiko kesehatan utama saat puasa.
Nazhif menekankan pentingnya pola makan bergizi seimbang saat berbuka dan sahur, serta strategi diet rendah garam. Garam memiliki sifat higroskopik, yang mudah menyerap air, sehingga makanan tinggi garam dapat meningkatkan rasa haus dan menyebabkan tubuh kekurangan cairan.
Makanan olahan, camilan asin, dan fast food, yang tinggi garam juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh dan menyebabkan retensi cairan. Selain itu, makanan tinggi gula, seperti kue dan minuman manis, dapat memicu lonjakan gula darah yang cepat naik dan turun, membuat tubuh lebih mudah lemas dan lapar.
Lebih lanjut, Nazhif mengingatkan bahwa konsumsi garam berlebihan juga dapat memicu hipertensi, yang meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke, diabetes, gagal ginjal, dan serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan dengan bijak selama Ramadan guna menjaga kesehatan tubuh.
Sebagai solusinya, konsumsi garam bisa dikurangi dengan menambahkan sedikit monosodium glutamat (MSG) sebagai sumber rasa umami atau gurih ke dalam masakan.
Sebab, MSG hanya mengandung 12 persen natrium. Unsur lain dari MSG adalah 78 persen glutamat dan 10 persen air. Sedangkan unsur natrium pada garam dapur jauh lebih tinggi, yakni 39 persen.
"Satu gram garam mengandung 400 mg natrium. Sedangkan 1 gram MSG mengandung hanya 133 mg natrium, sepertiganya," katanya.
Saat memasak, Nazhif menyarankan untuk mengurangi 30 persen garam menggunakan MSG. Sebagai contoh, apabila butuh 2 sendok teh garam untuk memasak, maka bisa disiasati dengan 1 sendok teh garam dapur ditambah 1/2 sendok teh MSG.
Menurutnya, MSG aman dikonsumsi dan mempunyai sejumlah manfaat bagi kesehatan. Antara lain membantu proses pencernaan di mulut karena rasa umami meningkatkan produksi air liur di mulut, membantu pencernaan dalam usus karena asam glutamat membantu enzim pencernaan bekerja lebih baik dan menjadi sumber energi di usus halus.
Selain dari asupan dan pola konsumsi makanan, Nazhif juga menganjurkan untuk rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik selama puasa. Hal ini dapat membantu menjaga kebugaran tubuh, meningkatkan metabolisme, serta mencegah penurunan massa otot akibat perubahan pola makan.
Namun, jenis, intensitas, dan waktu olahraga harus disesuaikan agar tidak menyebabkan kelelahan atau dehidrasi. Menurutnya, olahraga ringan hingga sedang seperti jalan kaki, yoga, stretching, pilates, atau latihan kekuatan membantu menjaga fleksibilitas serta kekuatan otot.
“Jadi supaya teman-teman tetap sehat, bugar, dan aktif di bulan puasa hingga hari raya tiba, jaga keseimbangan dalam segala hal, baik dalam pola makan (sahur dan berbuka), aktivitas fisik, maupun waktu istirahat, makan dengan bijak, pilih makanan bergizi saat sahur dan berbuka, kurangi makanan tinggi gula, lemak, dan garam, serta tetap terhidrasi dengan cukup air,” ujarnya.
Dengan seimbang melakukan aktivitas fisik dan tidur dengan cukup, dapat membantu tubuh tetap segar dan berenergi sepanjang hari. Ia menyarankan untuk memanfaatkan momen Ramadan ini untuk melatih kontrol diri dalam pola makan dan kebiasaan sehari-hari agar lebih sehat.
“Saat hari Raya Idulfitri nanti, rayakan hari kemenangan dengan sehat, nikmati hidangan lebaran secukupnya, pilih versi yang lebih sehat, dan tetap bergerak setelah makan,” lanjutnya.
Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Ajinomoto Indonesia, Grant Senjaya, mengatakan, konsep Bijak Garam merupakan bagian dari inisiatif Ajinomoto Health Provider. Hal ini karena Ajinomoto menyadari tantangan gizi buruk pada anak-anak dan gangguan kesehatan seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi.
Kampanye Bijak Garam ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengatur konsumsi garam guna mencegah hipertensi dan penyakit degeneratif lainnya, sehingga tercipta pola hidup sehat di masyarakat.
Masyarakat Indonesia dapat menemukan informasi lebih lengkap mengenai konsep Bijak Garam & inisiasi Health Provider Ajinomoto melalui www.ajinomoto.co.id.
Selain itu, Ajinomoto juga memiliki platform Dapur Umami yang berisi resep-resep masakan yang mengusung konsep Bijak Garam.
Masyarakat dapat langsung mengaplikasikan resep-resep tersebut di rumah dengan mudah. Melalui kampanye Bijak Garam ini, Ajinomoto berharap dapat terus berkontribusi mendorong terciptanya gaya hidup di masyarakat.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio