Alasan Saffron Jadi Rempah Termahal di Dunia, Harganya Capai Rp 600 Juta per Kg!

28 Juni 2021 19:51 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Saffron Foto: Shutterstock/SMarina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Saffron Foto: Shutterstock/SMarina
ADVERTISEMENT
Rempah dari bunga saffron sejak dulu memang populer sebagai herbal termahal di dunia. Sudah cukup lama, rempah ini menempati urutan pertama. Terlebih, bunga satu ini tidak tumbuh di sembarang tempat, hal itulah yang membuat saffron jadi lebih mahal dan langka.
ADVERTISEMENT
Mengutip Times of India, bunga saffron sudah ditemukan sejak 3000 tahun lalu. Pertama kali tumbuhan ini ditanam di Iran. Tidak seperti kebanyakan bunga, rempah saffron hanya bisa mekar setidaknya dalam kurun waktu seminggu dalam setiap tahunnya. Mereka punya tekstur yang sangat halus, ukurannya tipis dan kecil.
Sampai kini, sebagian besar saffron diproduksi langsung dari Iran. Alasan utama mengapa saffron menjadi rempah-rempah dengan harga fantastis, karena proses pemetikan lembayung bunga yang membutuhkan waktu minimal enam jam sehari. Bunganya yang sangat kecil, jadi alasan utama para petani butuh usaha ekstra agar saffron tetap utuh usai dipetik.
Bunga Crocus Sativus atau Kuma-kuma Merupakan Penghasil Saffron Foto: Shutter Stock
Selain itu, saffron juga tak bisa sembarang dipanen massal menggunakan mesin. Rempah tersebut harus dipetik serta dipanen dengan tangan langsung. Waktu pemetikan pun hanya dapat dilakukan ketika belum ada matahari atau pertengahan pagi. Ini karena, bunga masih tertutup kuncupnya, sehingga stigma halus saffron masih sangat terlindungi.
ADVERTISEMENT
Mengutip Bon Appetit, dibutuhkan sekitar 1.000 bunga untuk dapat menghasilkan satu ons saffron. Lantaran semua proses sampai persiapannya benar-benar rumit, dan saffron tidak tumbuh di sembarang wilayah. Kedua faktor inilah yang menjadikan saffron adalah rempah paling mahal yang pernah ada.
Susu saffron Foto: Shutter Stock
Per satu kilogram saffron asli berkualitas baik, biasanya dibanderol dengan harga Rp 200-600 juta. Ketika didistribusikan atau dijual dalam jumlah yang banyak, maka harganya pun ikut naik. Meski mahal, nyatanya saffron tetap banyak diburu oleh hampir seluruh seluruh orang di dunia.
Saffron terkadang banyak digunakan sebagai obat herbal alami. Orang-orang mengonsumsi saffron dengan cara diseduh seperti membuat teh. Sering juga, rempah bunga ini dijadikan taburan atau hiasan kue, supaya terlihat makin cantik karena warna saffron yang merah memberi kesan indah serta mewah.
ADVERTISEMENT
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya