Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Salad kini jadi salah satu pilihan makanan sehat yang bisa menjaga bobot tubuh. Kandungan nutrisinya yang padat ditambah proses pengolahannya yang praktis menjadi daya tarik menu sehat kaya gizi ini.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu belakangan, salad siap makan pun bisa dengan mudah kita jumpai di berbagai tempat, mulai dari pasar swalayan, restoran cepat saji, hingga penjual-penjual salad rumahan. Hanya tinggal menuangkan dressing saus di atasnya, salad menyegarkan pun siap dinikmati.
Tapi, salad yang dijual bebas di pasaran tentu tak bisa kita jamin kesegarannya. Bahkan, mungkin ada juga salad yang telah disimpan lama dan hanya didinginkan untuk menjaga kesegaran sayur atau buahnya.
Sebenarnya, berapa lama nutrisi di dalam salad bisa bertahan?
Menurut Guru besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga IPB, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, salad merupakan salah satu makanan sehat yang bisa disimpan. Meski begitu, salad tak bisa disimpan di tempat sembarangan agar tak mudah terjangkit mikroba maupun kotoran lainnya.
ADVERTISEMENT
"Salad itu memang bisa disimpan dulu di kulkas dan ketika disimpan di kulkas akan mengurangi penurunan kualitas. Oleh karena itu, menyimpannya tidak boleh terlalu lama sampai berhari-hari karena kesegaran ketika mengkonsumsi itu sangat penting," ujarnya kepada kumparan.
Dalam penjelasannya, tak ada jangka waktu tertentu yang bisa menentukan kandungan nutrisi pada salad. Sebab, setiap jenis sayur atau buah memiliki karakteristik berbeda, termasuk daya tahan kesegarannya.
Dokter spesialis konsultasi gizi klinik, dr. Jovita Amelia, Sp.GK, mengatakan bahwa kesegaran salad bisa dilihat dengan mudah. Kita bisa melihat dari warna dan tekstur salad yang masih segar dan renyah saat disantap.
"Sebenarnya sama saja kaya penyimpanan sayur pada umumnya. Jadi jangan dilihat dari harinya karena setiap sayur kan berbeda-beda. Lihat saja sayurnya, kalau masih bagus, segar, ya tidak masalah," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Profesor Ali juga menambahkan bahwa yang terpenting adalah kebersihan salad yang kita santap. Terutama salad kemasan, proses pengemasan tentu membuat sayur rentan terkontaminasi mikroba dari sentuhan.
Jadi, sebelum disimpan, cuci kembali salad dengan air hangat atau campuran cairan pembersih sayur lalu tiriskan sayur agar lebih kering. Dengan begitu, salad akan lebih awet dan aman meski disimpan dalam waktu lama.
"Yang harus menjadi perhatian adalah salad itu merupakan sayur mentah, sehingga proses pencuciannya harus bersih. Kemudian kalau bisa menggunakan sabun yang bisa menghilangkan pestisida dan mikroba, itu juga bisa dipakai," tutup Profesor Ali.