Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Dari beberapa restoran all you can eat (AYCE), nama Momo Paradise cukup jadi perbincangan hangat. Pasalnya, mereka digadang-gadang punya shabu-shabu dan yakiniku otentik, laiknya di Jepang.
ADVERTISEMENT
Tak heran, Momo Paradise pertama buka di Kabukicho, Shinjuko, Tokyo pada September 1993. Saat itu, mereka sudah mengusung tema AYCE dengan standar hospitality dari Jepang “omotenashi”. Dari situ, Momo Paradise menjadi salah satu restoran hotpot populer di Tokyo, dengan 22 cabang di seantero Jepang.
kumparan datang pada grand opening Momo Paradise cabang kelima di Mall Kelapa Gading. Dari kejauhan, sudah terlihat pilihan sayur dan aneka pelengkap shabu-shabu lainnya.
Ada tiga pilihan paket. Us Beef Package (mulai dari Rp 198 ribu), Wagyu Package (mulai dari Rp 298 ribu, dan Premium Wagyu Package (mulai dari Rp 388 ribu). Kami mencicipi yang Premium Wagyu Package.
Pilihan dagingnya ada wagyu chuck eyeroll, US chuck eyeroll, US short plate, wagyu bolar blade, dan wagyu brisket. Sementara itu dari tiga pilihan sup —shabu-shabu, sukiyaki, dan spicy miso— kami tidak memilih spicy miso.
ADVERTISEMENT
Sambil meja disiapkan, kami mengambil aneka pelengkap. Pilihannya lumayan beragam. Bahkan, Momo Paradise punya harumase, daun gingseng, shimeji, shiitake, dan lainnya. Yang terbaru, mereka punya ring roll, lho!
Sebelum makan, patron menjelaskan soal cara makan shabu-shabu dan sukiyaki. Untuk shabu-shabu, base sup ini adalah rasa umami dari konbu —rumput laut— serta seledri, bawang bombay, wortel, shiitake, dan sayur lainnya.
Enaknya, makan sup shabu-shabu dengan daging tanpa lemak. Pakai wagyu bolar blade enak banget. Celup sebentar hingga daging kecokelatan, dengan sedikit warna pink.
Setelah diangkat, cocol ke saus ponzu. Sedikit saja karena sausnya akan langsung menyerap ke daging . Hap! Lembutnya…
Percobaan kedua saya menggunakan wagyu chuck eyeroll, yang terbaik dari Momo Paradise. Dipper-nya pun menggunakan tangy-soy sauce. Dibuatnya dari japanese citrus dan gomadare —saus wijen nan creamy.
ADVERTISEMENT
Waw, daging terbaik ini memang begitu mantap. Sekali masuk mulut, langsung penuh. Begitu mudah digigit. Semakin dikunyah, beef juice-nya semakin menyeruak.
Lanjut ke kuah sukiyakinya. Kebalikannya nih, kuah ini cocok untuk yang berlemak. Langsung saya hajar untuk memasak US short plate dan tentu saja wagyu brisket.
Kuah ini cenderung manis, jadi menikmatinya cukup pakai kokumi egg mentah. Tenang telur ini aman kok, karena sudah dipasteurisasi. Kaya nutrisi dan omega-3. Sehat lah!
Dari kedua pilihan daging, yang paling cocok adalah wagyu brisket. Legitnya rasa daging berpadu dengan creamy-nya telur. Tak ada aroma manis, malah aroma dagingnya jadi lebih kentara.
Itulah pentingnya mencicipi shabu-shabu dan sukiyaki dengan cara yang tepat. Rasa dagingnya jadi benar-benar keluar. Tapi tenang, setelah itu, saya juga mulai iseng kreasi sana-sini, menyelupkan yang sebaliknya, bahkan pakai saus ponzu dan tangy-soy bersamaan.
ADVERTISEMENT
Rasanya? Tetap enak! Apalagi dengan aneka sayuran pendamping yang segar. Memang, sayuran dan pelengkap makan di Momo Paradise berasal dari supplier lokal. Jadi, kualitasnya tetap terjaga karena distribusinya juga enggak terlalu jauh.
Lebih dari itu, Momo Paradise menawarkan sensasi makan enak yang sepadan dengan harganya. Patut jadi pilihan untuk kamu dan teman-teman yang makannya brutal.