Apa Itu Halal Blockchain dalam Industri Rumah Potong Ayam?

7 Agustus 2020 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peternakan ayam Foto: Reuters/Rodolfo Buhrer
zoom-in-whitePerbesar
Peternakan ayam Foto: Reuters/Rodolfo Buhrer
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu agak asing dengan istilah halal blockchain. Untuk sama-sama lebih mengerti istilah yang tersebut, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu blockchain?
ADVERTISEMENT
Sederhananya, blockchain merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mempermudah membaca suatu catatan atau data. Teknologi ini biasa digunakan untuk mempermudah sebuah rangkaian transaksi.
Dalam pengertian secara harfiah, sistem ini terdiri dari dua kata, yaitu block (blok atau kelompok), dan chain (rantai). Maka, informasi yang akan didapatkan nanti terbagi menjadi beberapa blok dan saling terhubung dengan 'rantai.'
Meskipun teknologi ini banyak digunakan oleh mereka yang melakukan transaksi terkait keuangan, namun kini sistem tersebut juga coba dimanfaatkan dalam sebuah industri rumah potong ayam.
Ilustrasi Blockchain Foto: Pixabay
Sierad Produce mengklaim sebagai rumah potong ayam pertama di Indonesia yang menggunakan sistem blockchain tersebut dalam proses produksinya.
Halal blockchain begitu sebutannya, merupakan sistem penyimpanan data digital yang dipakai, dan berisi catatan yang terhubung melalui kriptografi untuk mengedepankan integritas dan transparansi data pada proses supply chain; mulai dari produksi hingga distribusi sampai ke pelanggan dan konsumen.
ADVERTISEMENT
"Demografi penduduk Indonesia saat ini mayoritas memeluk agama Islam sehingga tidak hanya kualitas, jaminan produk halal juga menjadi suatu hal yang penting bagi konsumen dalam mengonsumsi produk tersebut. Atas dasar itulah, halal blockchain yang mengedepankan transparansi proses produksi di rumah potong ayam kami yang sudah sesuai dengan syariat Islam yang dipersyaratkan oleh LPPOM MUI," ujar Dicky Saelan, Managing Director Foods PT Sierad Produce Tbk dalam acara Webinar sekaligus Public Expose yang diadakan via YouTube, Selasa (4/8).
Ilustrasi Halal. Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut Dicky menjelaskan, nantinya melalui halal blockchain para pelanggan dan konsumen bisa mengakses proses potong ayam secara transparan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan dan penimbangan ayam hidup saat masuk ke rumah potong ayam, proses penyembelihan halal, penirisan darah sampai dengan proses post-mortem.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem ini, diharapkan konsumen tidak lagi merasa ragu akan kehalalan produk daging ayam yang dihasilkan rumah potong tersebut.
Dicky juga menuturkan, data-data yang sebelumnya manual akan terintegrasi secara digital, sehingga diklaim lebih aman serta dapat dipertanggungjawabkan karena sistem ini tidak mudah untuk dibobol. Para pelanggan dapat mengakses seluruh informasi terkait proses halal tersebut melalui QR Code yang terdapat pada produk Perseroan.
Ilustrasi Daging Ayam Foto: Shutterstock/Medvedeva Oxana
Implementasi halal blockchain akan dijalankan secara bertahap. Saat ini, sistem ini ditargetkan untuk para pelanggan business retail yang mensyaratkan halal didalam proses produksi makanan siap saji maupun makanan olahan mereka.
Salah satu business retail yang sudah melakukan kerja sama adalah restoran cepat saji McDonald's Indonesia. "Kami mendukung penuh program Halal Blockchain yang kami percaya akan memberikan manfaat bagi para konsumen. Melalui halal blockchain, para konsumen akan semakin merasa nyaman karena produk yang dikonsumsi selain aman dan berkualitas juga terjamin halal," kata Bintang Aritonang, Senior Director Procurement, Supply Chain & Quality Assurance PT Rekso Nasional Food.
Penandatanganan MoU halal blockchain PT Sierad Produce Tbk dan McDonald's Indonesia Foto: dok.Sierad Produce
Sementara menurut Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI), ini merupakan yang pertama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah yang pertama di Indonesia dan sebelumnya perusahaan ini juga merupakan pionir rumah potong ayam dengan sertifikasi halal dari MUI. Tentunya ini kembali menjadi nilai lebih bagi konsumen atas keamanan dan kenyamanan dalam mengonsumsi produk ayam segar. Kami memberi dukungan penuh dan berharap kedepannya halal blockchain bisa berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat," ungkap Sumunar Jati, perwakilan dari LPPOM-MUI.
Halal blockchain merupakan hasil kerjasama perseroan ini dengan HARA, perusahaan start-up blockchain-based data exchange yang telah sukses mendigitalisasi data agrikultur untuk dapat diakses oleh para petani dan pembeli sebagai bagian dari halal value chain.
Nah, jadi bagaimana menurutmu, apakah penting untuk sebuah rumah produksi atau tempat makan retail menggunakan sistem digitalisasi ini untuk transparansi kehalalan produknya?
ADVERTISEMENT