Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Semenjak pandemi COVID-19, aktivitas membuat roti dan kue terlihat menarik untuk mengisi waktu selama di rumah saja. Roti sourdough menjadi salah satu jenis yang mendadak populer selama pandemi. Roti ini dikenal lebih sehat daripada roti biasanya, dengan kandungan gluten lebih rendah.
ADVERTISEMENT
Tetapi, selain kandungan gizinya, desas-desus mengenai haramnya roti sourdough juga membuat banyak orang penasaran dengan camilan ini. Sebenarnya roti sourdough itu apa sih?
Sourdough adalah proses pembuat roti, dengan harus menyiapkan ‘starter’ atau ragi alami yang dibuat dari gabungan tepung, air dan gula. Campuran tersebut kemudian difermentasi selama beberapa hari dalam suhu ruang; dengan bantuan ragi liar dan Lactobacilli secara alami dalam biji-bijian. Hasil fermentasi kemudian ditambahkan ke adonan roti dan setelah dipanggang akan menghasilkan roti sourdough.
Sejarah roti sourdough
Usia kehadiran roti sourdough lebih tua dari perkiraanmu, jenis roti ini sudah muncul sejak beberapa ribu tahun lalu lamanya. Dilansir The Guardian, roti ini muncul setelah para petani berhasil menanam biji-bijian gandum seperti einkorn dan emmer. Biji-biji tersebut dapat dibuat menjadi bubur, atau dipanggang menjadi roti.
ADVERTISEMENT
Seorang tukang roti 6.000 tahun lalu, menemukan campuran tepung dan air yang tergeletak sedang berfermentasi. Walaupun aneh, dia tetap memasukkan adonan tersebut ke dalam oven dan menjadi orang pertama yang membuat roti sourdough.
Roti yang dihasilkan memiliki aroma yang lebih harum, dengan rasa dan tekstur yang berbeda. Sejak saat itu, teknik memanggang ini terus berkembang dan tersebar ke seluruh Eropa dan Timur Tengah.
Jejak roti ini tidak berhenti sampai sana. Dilansir NPR, King Arthur Flour dari Vermont mencatat sejarah sourdough dari para penambang di Alaska. Para penambang membawa ‘starter’ atau ragi liar untuk mempermudah mereka membuat roti. Mereka bahkan tidur memeluk ragi liar tersebut agar tidak membeku di iklim dingin negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Teori lain mengatakan bahwa sejarah sourdough muncul jauh sebelum dari para penambang di Alaska. Sourdough adalah bentuk roti beragi tertua yang ditemukan sejak masa Mesir kuno. Kejadian yang sama mungkin terjadi, di mana adonan roti ditinggalkan di udara bebas kemudian mikroorganisme baik, seperti ragi liar masuk ke dalam campuran.
Rumor sourdough diisukan haram
Di samping asal-usul roti bertekstur keras di luar dan lembut di dalam ini, tidak dapat dipungkiri kalau makanan ini dinilai lebih sehat dari roti biasanya dan populer bagi penderita celiac. Roti ini memiliki rasa yang menarik, sedikit rasa asam ditambah tekstur unik yang kenyal. Namun, bagaimana dengan desas desus bahwa roti sourdough tidak halal?
Chef Yohanes Adhijaya, pendiri kursus baking Ragi, sempat buka suara melalui Instagram pribadinya mengenai isu tersebut. Roti sourdough sempat diisukan tidak halal karena menggunakan hasil fermentasi buah yang lebih dari 3 hari, sehingga menghasilkan alkohol seperti etanol.
ADVERTISEMENT
Namun, chef tersebut menjelaskan buah-buahan termasuk halal dan aman untuk dikonsumsi tanpa membuat mabuk. ‘Starter’ fermentasi dari buah juga memiliki kandungan alkohol yang lebih rendah dari kandungan alami di buah. Beberapa buah seperti durian, cempedak, dan tape dapat menghasilkan alkohol di atas 3 persen.
Mengonsumsi roti sourdough tidak akan memabukkan, sehingga klaim haram roti sourdough perlu dipertanyakan. Walau kurang familiar dengan masyarakat Indonesia, jenis roti yang cukup sulit dibuat ini dapat menjadi tantangan baru bagi kamu yang hobi makan ataupun buat roti homemade.
Reporter: Natashia Loi