Apa yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kecanduan Makanan?

16 April 2022 14:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kebiasaan makan buruk. Foto: New Africa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kebiasaan makan buruk. Foto: New Africa/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kecanduan makanan adalah sebutan yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan kebiasaan makan kompulsif pada manusia, yang mungkin menyerupai perilaku seperti ‘kecanduan.’ Mungkin kita suka juga menyebutnya dengan istilah ‘ngidam’.
ADVERTISEMENT
Mengutip Medical News Today, sebuah penelitian menunjukkan bahwa beberapa orang lebih mungkin mengalami kecanduan makanan enak daripada hal lain. Biasanya, orang-orang kecanduan makanan dengan tinggi lemak dan gula. Studi lain menunjukkan bahwa mereka yang mungkin mengalami kecanduan makanan, seperti layaknya orang yang sedang kecanduan narkoba.
Para peneliti telah mengidentifikasi beberapa perilaku terkait dengan konsep ini. Di antaranya makan berlebihan yang kompulsif (memaksa), bahkan tanpa adanya rasa lapar, mengidam makanan tinggi lemak dan manis, kesulitan dalam mengontrol asupan makanan, dan pesta makan besar, serta pola makan yang tidak teratur.
Terdapat penjelasan singkat mengenai kecanduan makanan ini, yaitu adanya bagian otak bernama hippocampus, caudate, dan insula. Di mana ketiga bagian ini terangsang oleh makanan enak ataupun zat-zat terlarang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kecanduan makanan Foto: dok.Shutterstock
Makanan dan zat terlarang menghasilkan pelepasan hormon yang bertanggung jawab akan keinginan, hasrat, dan motivasi, seperti dopamin dan endorfin yang diproduksi tubuh secara alami. Jadi, seseorang bisa saja menyukai sesuatu hal yang tidak mereka sukai, karena mereka "ingin mencari".
Misalnya, suatu makanan yang ditunjukkan kepada suatu orang yang ia tidak suka, bisa berubah menjadi suka karena ingin tahu. Selain itu, perilaku ini dapat dijelaskan dengan fenomena sensitisasi insentif, yaitu bagaimana seseorang menginginkan sesuatu bahkan saat mereka tidak menyukainya, selama itu merangsang pusat kesenangan di otak mereka.
Menurut beberapa studi, kecanduan makanan ini bisa dikaitkan dengan beberapa hal juga. Misalnya, kecanduan makanan hampir sama dengan kecanduan narkoba. Namun, bedanya adalah karena manusia memang mengonsumsi makanan setiap hari yang memungkinkan dapat memicu kecanduan.
ADVERTISEMENT
Lalu, dipercaya pula bahwa kandungan gulalah yang dapat memicu kecanduan terhadap suatu makanan walaupun belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Tidak hanya itu, kecanduan makanan turut menyebabkan obesitas.
Penulis: Ade Naura Intania