Apakah Mencuci Beras Bisa Menghilangkan Nutrisi?

20 September 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mencuci beras. Foto: Africa Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mencuci beras. Foto: Africa Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mencuci beras sebelum memasak adalah praktik yang umum dilakukan banyak orang untuk memastikan kebersihan dan menghilangkan kotoran serta debu yang mungkin menempel pada butiran beras. Banyak orang percaya bahwa mencuci beras hingga airnya bening adalah metode terbaik untuk memastikan kotoran terbuang sepenuhnya.
ADVERTISEMENT
Namun, di balik kebiasaan ini, sering kali muncul kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kandungan nutrisi beras. Apakah mencuci beras dapat menghilangkan nutrisi penting yang terkandung di dalamnya?
Seorang ahli gizi, Taylor Janulewicz, menjelaskan bahwa meskipun mencuci beras dapat menghilangkan pati topikal dan kotoran, proses ini juga dapat mengurangi sejumlah kecil serat bermanfaat seperti pati resistan.
"Membilas atau merendam beras berulang kali dalam jangka waktu lama sebelum dimasak dapat menghilangkan sebagian nutrisinya," kata Janulewicz dikutip dari Health, Kamis (19/9).
Proses mencuci beras juga dapat mengurangi nutrisi penting lainnya seperti zat besi dan vitamin B yang larut dalam air, termasuk folat, niasin, dan tiamin. Bahkan, metode memasak nasi dengan air berlebihan—yang sering digunakan untuk mengurangi arsenik—dapat menurunkan kadar nutrisi ini hingga 50–70%.
Ilustrasi mencuci beras. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Namun, manfaat dari mencuci beras tidak bisa diabaikan. Proses ini bisa membantu menghilangkan kotoran, sisa-sisa pestisida, dan potensi kontaminasi. Mencuci beras juga dapat menghilangkan beberapa mikroplastik dari kemasan makanan.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi tahun 2021 dalam Journal of Hazardous Materials menemukan bahwa mencuci beras sebelum memasak dapat mengurangi kontaminasi plastik hingga 20–40%. Selain itu, ada bukti terbatas bahwa membersihkan beras yang dijual di pasaran dapat mengurangi konsentrasi arsenik.
Arsenik ditemukan secara alami di tanah dan air dan dianggap beracun. Tinjauan tahun 2023 mencatat bahwa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) melaporkan konsentrasi arsenik anorganik biasanya rata-rata sekitar 92 bagian per miliar (ppb) untuk beras putih dan 154 ppb untuk beras merah.
Ilustrasi memasak nasi gunakan rice cooker. Foto: New Africa/Shutterstock
Selain itu, perubahan iklim juga dapat memperburuk masalah ini, peneliti menemukan suhu yang lebih hangat dapat menyebabkan konsentrasi arsenik yang lebih tinggi dalam beras. Namun, penelitian menunjukkan bahwa membilas beras bisa menjadi solusi rumahan untuk mengurangi toksisitas beras putih.
ADVERTISEMENT
Untuk menghilangkan arsenik dari beras merah atau beras putih, Anda dapat mencoba merebusnya terlebih dahulu dengan menambahkan beras ke dalam air mendidih selama lima menit sebelum membuang airnya dan memasak beras seperti biasa.
“Menurut FDA, memasak dengan 6 hingga 10 bagian air dan satu bagian beras, dan membuang airnya setelah dimasak dapat mengurangi arsenik anorganik hingga 40–60%,” jelas Janulewicz.
Kaitlin Sass, ilmuwan pangan dan manajer penelitian di Lundberg Family Farms, menambahkan bahwa mencuci beras dengan cara yang benar juga dapat meningkatkan tekstur beras saat dimasak.
"Membilas beras sebelum dimasak membantu menghilangkan pati topikal, yang dapat membuat nasi menjadi lebih pulen dan tidak lengket," kata Sass.