news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Apakah Mengantuk Usai Makan Bisa Menjadi Pertanda Diabetes?

13 Januari 2021 15:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mengantuk setelah makan siang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengantuk setelah makan siang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kita semua pernah merasakan mengantuk yang tiba-tiba muncul usai makan. Tapi, apakah itu merupakan masalah yang perlu kamu khawatirkan?
ADVERTISEMENT
Mengutip Healthline, secara umum, sedikit mengantuk setelah makan adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap keadaan setelah makan ini. Ada juga beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan untuk meminimalisir efek ngantuk.
Salah satu alasan utama kamu mengantuk adalah karena tubuh sedang mengeluarkan energi dan bekerja memproses makanan. Makanan dipecah menjadi bahan bakar (glukosa) oleh sistem pencernaan kita. Selain itu, makronutrien seperti protein juga memberikan kalori (energi) untuk tubuh kita.
Lebih dari sekadar mengubah makanan menjadi energi, siklus pencernaan kita memicu segala jenis respons dalam tubuh. Hormon seperti kolesistokinin (CCK), glukagon, dan amylin dilepaskan untuk meningkatkan rasa kenyang, meningkatkan gula darah, dan produksi insulin. Gula darah kemudian keluar dari darah dan masuk ke sel —di mana digunakan untuk energi.
ilustrasi merasa malas usai makan Foto: Pixabay
Uniknya, ada hormon yang dapat memicu rasa kantuk jika kadarnya meningkat di otak; seperti serotonin dan melatonin —yang dapat dipengaruhi oleh makanan. Jadi, pilihan makanan juga menjadi faktor penting untuk menghindari rasa kantuk.
ADVERTISEMENT
Triptofan asam amino ditemukan dalam kalkun dan makanan berprotein tinggi lainnya seperti bayam, kedelai, telur, keju, tahu, ikan. Triptofan digunakan oleh tubuh untuk membuat hormon serotonin.
Jadi, beberapa makanan yang meningkatkan serotonin ini mungkin bertanggung jawab atas perasaan kantuk —atau mungkin buah ceri yang ternyata memengaruhi kadar melatonin tubuhmu, karbohidrat yang menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah, atau mineral dalam pisang yang mengendurkan otot.

Mengantuk bisa jadi gejala hiperglikemia atau hipoglikemia

com-Alat cek gula darah. Foto: Shutterstock
Healthline melansir bahwa mungkin saja mengantuk usai makan bisa menjadi salah satu tanda diabetes. Pasalnya, seseorang dengan pra-diabetes atau diabetes tipe 1, atau tipe 2, bisa merasa lelah setelah makan akibat gejala hiperglikemia atau hipoglikemia. Hiperglikemia (gula darah tinggi) terjadi saat penderita diabetes mengonsumsi terlalu banyak gula. Lebih buruknya, bila insulin tidak efisien atau cukup mengangkut gula ke sel untuk dijadikan energi.
ADVERTISEMENT
Jika gula tidak berhasil diangkut ke sel, maka otomatis tubuh tidak akan mendapat cukup energi, membuat kamu merasa lelah. Perhatikan gejala-gejala lain dari hiperglikemia seperti peningkatan buang air kecil dan haus.
Sedangkan hiperglikemia adalah kondisi kebanyakan gula, hipoglikemia (gula darah rendah) terjadi karena mengonsumsi karbohidrat sederhana yang cepat dicerna —membuat kadar gula darah naik-turun dalam waktu singkat. Mengantuk adalah salah satu gejala utama hipoglikemia, bersamaan dengan pusing atau lemas, kelaparan, mudah marah, dan kebingungan.
Walau gejala yang dihasilkan tidak terkesan terlalu serius, kondisi hiperglikemia dan hipoglikemia adalah masalah medis yang perlu penanganan —terutama bagi penderita diabetes.
Jadi, jika kamu merasakan kantuk setelah makan dan tidak terpengaruh dari pilihan makanan atau gaya hidup, maka langkah terbaik adalah menghubungi dokter untuk mengecek penyebab lain.
ADVERTISEMENT

Cek gaya hidup, kebiasaan tidur, dan olahraga

Ilustrasi minum kopi setelah bangun tidur Foto: Shutterstock
Selain pilihan makanan, gaya hidup kamu juga berpengaruh terhadap rasa kantuk. Kurangnya tidur yang berkualitas dapat memengaruhi perasaan kamu setelah makan. Saat rileks dan kenyang, tubuh cenderung merasa lebih ingin istirahat, apalagi saat kamu tidak cukup tidur pada malam sebelumnya.
The Mayo Clinic menyarankan untuk mengatur jadwal tidur agar teratur, membatasi stres, dan memasukkan olahraga sebagai bagian dari rutinitas harian untuk membantu mendapatkan tidur malam yang lebih nyenyak.
Selain membantu tidur lebih nyenyak di malam hari, olahraga dapat membuat kamu tetap waspada di siang hari —meminimalkan risiko mengantuk setelah makan. Berbagai penelitian juga menemukan bahwa olahraga teratur membantu meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan.
ADVERTISEMENT
Reporter: Natashia Loi