Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Asal Muasal Sate dan Beberapa Versi Cerita Sejarahnya
10 September 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kenikmatan sate sudah tidak perlu diragukan lagi. Hidangan yang terdiri dari potongan daging berbumbu yang ditusuk-tusuk lalu dibakar ini, pernah masuk dalam beberapa jajaran makanan terenak di dunia.
ADVERTISEMENT
Ya, selain rendang, sate adalah salah satu warisan kuliner Indonesia yang patut kita banggakan. Keunikan tampilan hingga rasa yang nikmat, membuat sate menjadi hidangan yang cocok buat semua kalangan.
Tapi tahukah kamu? Bahwa dalam sejarahnya, sate bukan merupakan makanan asli Indonesia, lho. Yup, makanan ini merupakan hasil akulturasi dari beragam budaya kuliner dunia. Maka itu, ada banyak versi dari cerita sejarah sate.
Penasaran seperti apa cerita unik dari asal muasal sate? Yuk, simak ceritanya di bawah ini!
Penamaan sate versi bahasa Tamil
Menurut pakar kuliner, Arie Parikesit, sejarah versi Tamil merupakan asal mula sate yang paling mendekati kenyataan.
“Yang alurnya lebih mendekati dari fakta zaman dahulu kala adalah versi Tamil. Orang Indonesia dulu memasak dengan berbagai cara, salah satunya adalah memanggang. Setelah munculnya pendatang luar ke Tanah Air, termasuk Tamil, maka terjadilah pertukaran budaya, termasuk kuliner,” jelas Arie saat dihubungi kumparanFOOD.
ADVERTISEMENT
Dari cerita ini, banyak yang menyimpulkan bahwa penamaan "sate" diduga diambil dari kata "catai"; yang berarti "daging" dalam bahasa Tamil.
Selain itu, hadirnya budaya kuliner bangsa luar juga menciptakan asimilasi. Hidangan sate khas Tamil dan Gujarat biasa disajikan dengan tusukan besi panjang, namun di Indonesia besi tersebut diubah menjadi tusukan yang terbuat dari bambu.
“Biasanya mereka memanggang daging dengan tusukan besi. Sementara di Indonesia karena lebih banyak bambu jadi dimanfaatkan. Dan cita rasanya pun disesuaikan dengan rasa lokal,” tambah Arie.
Sate Asal Ponorogo
Menariknya, cerita sejarah sate bukan hanya satu versi saja. Menurut buku Encyclopaedia of Chinese and Oriental Cookery: "Meskipun Thailand dan Malaysia menganggap hidangan ini adalah milik mereka, tanah air sate yang sesungguhnya di Asia Tenggara adalah Jawa, Indonesia".
ADVERTISEMENT
Hal ini juga dituliskan oleh sebuah studi Oxford Companions, yang menuliskan bahwa sate merupakan makanan yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Lebih lanjut, dituliskan bahwa kata "sate" berasa dari dialek bahasa Jawa 'Ponoragan', yakni Sak Biting (dibaca Sak Beteng) yang berarti satu tusuk.
Dari Jawa, kepopuleran sate kian menyebar ke daerah lain. Berbagai versi hidangan sate pun mulai bermunculan. Selain di Indonesia, sate juga menyebar ke wilayah lainnya, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.
Ditemukan oleh santri Sunan Gresik
Sementara itu, dilansir berbagai sumber, ada pula versi cerita sate yang mengisahkan bahwa makanan ini ditemukan oleh seorang santri Sunan Gresik bernama Satah.
Pada suatu hari, ia memotong daging kecil-kecil kemudian agar mudah dibakar, Satah pun menusukkan seluruh daging potongannya ke sebilah batang bambu. Setelah dagingnya matang, Satah memberikannya kepada masyarakat sekitar, dan tak disangka masyarakat sangat menyukai hidangan yang dibuatnya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, versi cerita satu ini tidak banyak disebutkan dalam literatur resmi. Sehingga, masih perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai sejarah sate versi cerita yang satu ini.
Nah, kalau cerita dari sejarah sate yang pernah kamu ketahui seperti apa?