Awas! Ikan Buntal Mengandung Zat yang 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida

30 Juni 2021 17:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ikan buntal. Foto: MisfitBranding/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ikan buntal. Foto: MisfitBranding/Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ikan buntal termasuk salah satu spesies ikan unik yang bisa kita temukan di perairan Indonesia . Bukan hanya unik, terkadang beberapa orang setuju kalau ikan buntal atau fugu sungguh mengesankan, lantaran badannya yang gemuk.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kalian harus waspada akan ikan satu ini. Mereka memang tidak menggigit laiknya ikan predator. Tetapi, ikan buntal memiliki kandungan racun yang menempatkannya sebagai salah satu bahan makanan paling berbahaya di dunia. Jika dihidangkan dengan cara salah, maka keselamatan nyawa pun akan terancam.
Mengutip National Geographic, ikan buntal identik dengan kelambatannya dalam berenang. Guna melindungi diri, mereka memiliki tubuh berduri. Jadi ketika ada mangsa, mereka langsung mengubah dirinya membentuk bola berduri tajam. Tetapi, beberapa predator ikan yang memangsa lalu memakan ikan buntal, seringkali langsung mati, sebab toksin ikan buntal juga membunuh predatornya.
Ilustrasi ikan buntal Foto: dok.shutterstock
Sejumlah ilmuwan pun setuju, toksin atau racun ikan buntal lebih berbahaya dari sianida. Ya, dalam seekor ikan, setidaknya mengandung 1.200 kadar racun tetrodotoxin. Disebut lebih beracun dan mematikan daripada sianida. Sebab konsumsi satu ikan buntal bisa menewaskan 30 manusia dewasa sekaligus.
ADVERTISEMENT
Diketahui, hampir semua bagian organ ikan buntal, baik luar maupun dalam dapat sangat mematikan. Mulai dari hati, mata, indung telur, otak, sampai usus tidak bisa dikonsumsi begitu saja. Bukan saja menyebabkan gejala keracunan, namun sebagian saraf dapat dilumpuhkan melalui zat yang terkandung dalam ikan tersebut.
Bahkan, seorang juru masak asal Jepang yakni Takanori Kurokawa setuju kalau tidak sembarang orang bisa menyajikan ikan jenis ini.
Mengutip The Guardian, menurut Kurokawa, keseluruhan organ dalam mereka mempunyai kadar racun sampai 10.000 kali. Oleh karenanya, sangat tidak direkomendasikan untuk secara sengaja menyajikan ikan buntal sebagai makanan sehari-hari.
Ilustrasi sashimi ikan buntal Foto: dok.shutterstock
Maka dari itu, di Jepang ada pelatihan khusus guna mendapat lisensi penyajian ikan buntal atau fugu. Di negeri Sakura ikan jenis ini dinamakan ikan fugu. Biasanya, para chef berlisensi khusus tersebut mengolah ikan buntal menjadi sashimi yang tampak menggiurkan.
ADVERTISEMENT
Kurokawa ikut menceritakan, kalau semua juru masak atau koki Jepang, setidaknya harus melakukan beberapa proses pelatihan khusus untuk bisa menyajikan ikan fugu. Mereka perlu melalui ujian tertulis sampai praktik nasional.
Walaupun memang sudah beberapa restoran di Jepang pernah menyajikan sashimi atau sushi fugu. Perlu diketahui pula, kalau setiap tahunnya ada saja kasus kematian karena keracunan ikan buntal. Jadi, pertimbangan kembali bila kamu berminat memakan ikan berbahaya ini. Dan, jangan coba-coba menyajikan makanan ekstrem tersebut sendiri di rumah.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya