Awas! Studi Sebut Sering Makan Junk Food Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

7 Maret 2023 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi junk food. Foto: Lightspring/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi junk food. Foto: Lightspring/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Junk food alias makanan cepat saji menjadi salah satu makanan yang bisa kamu temukan dengan mudah di banyak tempat. Rasanya yang lezat namun ramah di kantong, membuatnya jadi pilihan saat hangout dengan teman atau kegiatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, bukan rahasia umum bila junk food jadi salah satu makanan penyebab banyaknya masalah kesehatan.
Selain jadi salah satu penyebab utama meningkatnya jumlah penderita obesitas, kandungan perasa yang banyak pada junk food dapat menyebabkan serangkaian penyakit yang membahayakan kesehatan.
Ilustrasi junk food. Foto: ShutterOK/Shutterstock
Tak hanya itu, sebuah studi baru-baru ini juga mengungkap kalau junk food bisa membahayakan kesehatan mental. Duh!
Mengutip Dmarge, hal tersebut terungkap dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh psikolog, ahli gizi, dan mantan kontestan Great British Bake-Off, Kimberley Wilson. Dalam buku terbarunya berjudul “Unprocessed: How the Food We Eat is Fuelling Our Mental Health Crisis”, makan junk food ternyata bisa berdampak pada kesehatan mental dan penurunan tingkat kecerdasan atau IQ.
Ilustrasi makan junk food Foto: Shutterstock
Di dalam buku tersebut, Wilson mengatakan junk food adalah makanan yang termasuk dalam ultra-processed food atau UPF.
ADVERTISEMENT
UPF adalah istilah yang merujuk pada makanan atau minuman yang mengandung beberapa bahan yang biasa kita temukan di kemasan loli atau situs makanan cepat saji, seperti pati jagung, asam askorbat hingga kalium sorbat.
Di dalam penelitiannya, Wilson menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) dan Inggris jadi salah satu negara dengan tingkat konsumsi junk food terbanyak. Sebanyak 57 persen makanan di Negara Paman Sam adalah junk food. Sementara Inggris berada di rentang 55 persen.
Ilustrasi perempuan mengkonsumsi junk food. Foto: Shutter Stock
Berbeda dengan Italia, masyarakat di sana cenderung lebih sehat karena hanya sedikit makan junk food apalagi kisaran makanan junk food di negara tersebut hanya 14 persen.
Hal itu berbanding terbalik dengan negara lain, khususnya di Italia yang hanya 14 persen.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa yang jadi penyebab junk food buruk buat kesehatan mental?

Alasan Junk Food Buruk Buat Kesehatan Mental

Ilustrasi mendukung orang tersayang yang mengidap gangguan mental. Foto: Odua Images/Shutterstock
Sebelum itu, ada baiknya kita mengetahui bahwa kesehatan mental dapat dipengaruhi oleh sejumlah besar faktor. Selain faktor eksternal, faktor internal seperti makanan ternyata juga berpengaruh.
Wilson menjelaskan, otak manusia merupakan sebuah organ yang sangat besar dan dapat menyumbang energi sebesar 23 persen bahkan saat kita beristirahat. Jumlah ini meningkat jadi 74 persen pada anak-anak dan bayi.
Otak juga jadi salah satu organ dengan kandungan lemak paling tinggi di tubuh. Sedangkan, lemak Omega-3 adalah kandungan penting yang menjaga fungsi otak kita.
Sedangkan, makanan dengan sumber Omega-3 tertinggi adalah ikan. Diikuti dengan makanan lain seperti kacang-kacangan, kedelai, dan bijian.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan junk food? Makanan olahan atau UPF ternyata memiliki kandungan Omega-3 yang rendah.
Selain itu, mereka juga tak berkontribusi banyak pada fungsi otak yang optimal dan kesehatan mental.
Demikian dengan Wilson, National Health and Medical Research Council juga menemukan kebanyakan junk food dan makanan ringan dapat meningkatkan risiko gejala depresi.
Sebaliknya, kamu yang banyak makan makanan utuh seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, bahkan susu dalam jumlah sedang, bisa menurunkan risiko masalah kesehatan mental seperti depresi.
Alasannya sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan perubahan kadar gula darah dan efek pada mikroorganisme yang hidup di usus yang dapat dimiliki oleh makanan ini.
Ada baiknya untuk mengurangi junk food demi kesehatan-mu, ya.
ADVERTISEMENT