Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Berapa lama akhir-akhir ini total waktu yang kamu habiskan saat melihat media sosial ?
ADVERTISEMENT
Kalau saya, tak banyak punya akun media sosial. Paling-paling Instagram. Menurut data dari Instagram, saya menghabiskan waktu rata-rata 1 jam 30 menit dalam seminggu terakhir. Hmm, catatan yang cukup baik, sekaligus menggambarkan kalau saya tak terlalu kecanduan media sosial, ya? Mungkin juga karena saya sudah mulai bosan bermain media sosial, atau tak punya banyak waktu untuk mengeceknya.
Tapi yang jelas, saya termasuk orang yang memanfaatkan media sosial untuk mencari rekomendasi tempat makan atau tempat nongkrong baru. Beberapa tips singkat atau rangkuman berita kuliner yang di-update di Instagram juga menarik.
Uniknya, pengaruh media sosial terhadap hubungan kita dengan kegiatan makan memang nyata adanya. Bahkan, hal ini telah diteliti dan diterbitkan dalam Journal of The Academy of Nutrition and Dietetics tahun 2016. Penelitian tersebut menemukan adanya hubungan yang kuat dan konsisten, antara pengguna media sosial dan masalah pola makan pada responden usia 19-32 tahun.
Ya, 'kamu adalah apa yang kamu makan?' begitu juga kamu adalah apa yang kamu konsumsi di media sosial. Maka, penting untuk kita selalu mengontrol pola konsumsi media sosial. Bukan kita yang dikontrol oleh media sosial.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, fitur media sosial yang kian canggih semakin menarik kita untuk lebih dalam menyelami konten-konten yang mereka suguhkan. Selama kontennya positif, kenapa tidak? Bisa menambah wawasan, bukan?
Begitu juga saat mencari rekomendasi tempat makan, kafe, atau coffee shop baru yang kekinian. Kafe atau tempat nongkrong dengan tagar 'hiddengem' akhir-akhir ini juga semakin dicari. Menjadi rekomendasi lokasi baru yang 'konon' belum pernah orang lain temukan.
Penasaran dengan seberapa media sosial memengaruhi keputusan seseorang mencari rekomendasi tempat makan di zaman sekarang, kumparan melakukan jajak pendapat; melalui polling disalah satu akun instagram tim kami @deaazaa.
Benar saja perkiraan kami, 96 persen voters menyatakan mereka lebih suka mencari referensi tempat makan dari media sosial. Hanya 4 persen di antaranya yang tak suka.
ADVERTISEMENT
Dan, inilah alasan dari beberapa voters yang memilih mencari rekomendasi tempat makan melalui media sosial. Beberapa juga mengungkapkan hal apa saja yang menjadi penilaian mereka, dan bahkan bisa menjadi tips untuk kamu yang juga pengin mencari tempat makan di media sosial agar sesuai ekspektasi.
Gustiasa (26): "Lebih mudah diakses, one click away!"
Voters pertama dan yang terlihat paling antusias adalah Gustiasa. Laki-laki berusia 26 tahun ini mengatakan media sosial memiliki kemudahan akses, terlebih saat ini sudah banyak kurator yang mengkhususkan akunnya untuk memberikan rekomendasi tempat makan.
"(Alasannya) Lebih mudah diakses one click away, soalnya kalau lewat search engine macam Google, kadang-kadang kebanyakan ad (iklan), kan? hahaha. Terus sekarang juga sudah banyak kurator di medsos atau IG khususnya yang sudah menyediakan beragam atau curate content tentang rekomendasi tempat makan," ucapnya kepada kumparan melalui pesan singkat, Rabu (9/12).
ADVERTISEMENT
Namun, laki-laki yang akrab disapa Gusti tersebut tak lantas menelan begitu saja info dari media sosial yang sudah didapatnya. Biasanya, lanjut Gusti, dia akan kembali menelusuri melalui Google, artikel media, atau aplikasi directory untuk memastikan keberadaan tempat makan yang hendak dikunjungi tersebut.
Saat mencari rekomendasi tempat makan, ada beberapa hal yang dia perhatikan. Mulai dari rating, review pengunjung, hingga pilihan menu.
"Hmmmm rating sih, kayak 8 out of 10 or 4.5 out of 5. Terus review dari orang yang pernah ke sana. Terus pilihan menu. Kalau instagramable bolehlah, tapi ini nomor dua dan tigalah, pertama rating sih menurutku," tambahnya.
Kalau diurutkan, sebelum mengunjungi tempat tersebut, Gusti akan melihat mulai dari rating, review, suasana, dan pilihan menu, serta harga yang tentunya pas di kantong.
ADVERTISEMENT
Selain itu, lantaran masih dalam transisi pandemi virus corona, kini Gusti menambah kriteria saat mencari rekomendasi tempat makan di luar. Beberapa yang dia coba cari tahu, terkait penerapan protokol kesehatan di restoran tersebut. Mulai dari penerapan jaga jarak, melakukan pembersihan secara regular, sirkulasi udara, hingga ketersediaan menu digital.
Safira Maharani (25): "Somehow lebih meyakinkan ketimbang googling."
Agak berbeda dengan Gusti, Safira biasa memanfaatkan media sosial untuk mencari rekomendasi coffee shop. Perempuan berusia 25 tahun itu juga mengikuti beberapa akun cafe hopper untuk memudahkan pencarian.
"Somehow lebih meyakinkan ketimbang aku googling, karena mereka sudah pernah ke sana dan ngasih ulasan yang beneran dari mereka gitu, kan. Apalagi kadang kalau aku google tuh, enggak begitu lengkap rekomendasi yang muncul," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Selain karena lebih meyakinkan, lanjutnya, media sosial turut menyuguhkan banyak pilihan dan lebih up to date. Cafe hopper atau istilahnya 'pemburu' kafe, juga memiliki rekomendasi yang menurut Safira lebih menarik.
Salah satu tujuan utama Safira memilih mencari rekomendasi di media sosial adalah untuk melihat suasana dari tempat yang akan dikunjungi.
"Biasanya kalau sudah nemu, nih misal, eh tempat ini lucu, aku kepoin lagi medsosnya si coffee shop itu, sama lihat tagged photo-nya juga. Soalnya kan angle sering menipu, ya jadi seenggaknya aku cari-cari sampai lihat kira-kira keseluruhan tempatnya memang nyaman enggak," tambah perempuan penyuka kopi itu.
Tak lupa, Safira juga memperhatikan deskripsi atau review yang biasa tertera dalam caption foto. Untuk selanjutnya, dia akan memastikan kembali jam operasional, pilihan menu makanan yang sesuai selera, hingga memantau protokol kesehatan yang diterapkan dalam kafe tersebut.
ADVERTISEMENT
Safira juga memberikan tips bila kamu pengin mencari kafe atau tempat makan baru, cobalah mencarinya dengan menggunakan hastag unik. Semisal tagar hidden gem yang sedang banyak digunakan. Sementara, Safira mengaku saat ini juga lebih suka mengunjungi kafe yang memiliki area outdoor sehingga sirkulasi udaranya lebih terjaga.
Nindya Andira (26): "Walaupun kadang foto menipu, tapi setidaknya ada referensi."
Visual tampaknya menjadi salah satu nilai penting bagi Nindya Andira ketika mencari rekomendasi tempat makan di media sosial. Perempuan berusia 26 tahun itu menjadikan foto sebagai referensinya untuk memilah-milah tempat makan.
"Alasannya, soalnya ada gambarnya. Walaupun kadang foto menipu tapi setidaknya ada referensi, enggak nebak-nebak menu. Terus di medsos bisa lihat promo sama tempatnya di mana saja," katanya kepada kami.
ADVERTISEMENT
Selain melihat visual dan suasana melalui foto di media sosial, perempuan yang disapa Nindy itu juga memperhatikan komentar-komentar dari warganet lain. Melalui komentar, dia bisa menilai bagaimana suasana hingga menu yang disuguhkan restoran tersebut.
Selama pandemi, Nindy juga merasa penting mencari info tambahan terkait protokol kesehatan yang diberlakukan tempat makan tersebut. "Sejauh ini belum ada yang gagal, beberapa kafe atau resto yang aku pilih sesuai protokol kesehatannya. Cuma sayang yah, kadang kalau lagi pas malam minggu tetap saja ramai," ungkapnya.
Nindy yang juga sedang mengandung buah hati, menjadikan standar protokol kesehatan sebagai referensi pencarian terpenting saat mencari info di media sosial. Dia akan memilih tempat yang nyaman, bersih, menyuguhkan makanan enak, dan syukur-syukur instagramable, katanya.
ADVERTISEMENT
Bila tak menemukan yang sesuai kriteria namun masih tetap kepengin mencoba makanan di restoran tersebut, Nindy mengaku lebih memilih memesan melalui daring --jasa ojek online atau marketplace.
Itulah beberapa pendapat dari mereka yang kerap mencari informasi tempat makan di media sosial. Nah, bagaimana dengan kamu? Apakah media sosial juga memengaruhi keputusanmu saat mencari tempat makan? Yuk, ceritakan kisahmu di kolom di bawah ini!