Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Walau sebagai orang menghindarinya, masih banyak orang yang enggak bisa hidup tanpa nasi . Bagi yang menyukainya, nasi putih terasa menyempurnakan. Pokoknya, makin enak kalau pakai nasi.
ADVERTISEMENT
Diperkaya dengan kebaikan alam, beras sebenarnya punya banyak nutrisi seperti serat, vitamin dan mineral. Ada pun mineral yang terkandung dalam beras adalah niasin, vitamin D, vitamin B, tiamin, kalsium, magnesium, dan zat besi.
Nasi juga mengandung lemak jenuh lebih sedikit dan memiliki kolesterol baik dibandingkan dengan makanan lain.
Nah, ngomongin soal penyuka nasi , ada dua tipe; yaitu yang suka nasi panas dan yang suka nasi dingin. Terus ada juga faktor keniatan kita yang berpengaruh. Kadang kita sedang ingin buru-buru sehingga enggak apa-apa makan nasi dingin.
Saya adalah seorang yang sering makan nasi dingin. Misalnya kalau pulang kemalaman —dengan kondisi belum makan malam— dan nasi sudah di kulkas selama kurang lebih satu jam, saya malas menghangatkannya.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah nasi dingin berbahaya? Atau justru punya banyak manfaat?
Rupanya ini bak dua sisi koin. Nasi dingin punya lebih tinggi pati resisten yang berpengaruh positif terhadap kadar gula darah serta kolesterol.
Pati resisten memiliki serat tidak larut, yang sulit dicerna tubuh. Namun, keberadaan bakteri dalam usus dapat memfermentasi, yang selanjutnya bertindak sebagai prebiotik. Ini bikin hormon glukagon dan peptida YY jadi berfungsi. Di samping itu, keduanya juga bikin kita lebih nafsu makan.
Pati resisten dalam nasi dingin juga punya pengaruh terhadap hormon anti diabetes dan anti-obesitas, ini meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi lemak perut.
Dikutip dari Times of India, menurut sebuah penelitian yang dilakukan dengan 15 orang dewasa sehat, diamati bahwa makan nasi putih yang dimasak selama 24 jam pada suhu 4 derajat celcius dan kemudian dipanaskan kembali, secara efektif mengurangi kadar gula darah setelah makan.
ADVERTISEMENT
Namun, ada penelitian yang mengungkap bahwa mengonsumsi nasi dingin memengaruhi metabolisme dengan meningkatkan risiko keracunan makanan dari bakteri Bacillus cereus. Gejala-gejalanya cukup umum seperti kram perut, diare dan mual.
Kamu bisa menekan pertumbuhan bakteri pada nasi . Misalnya dengan menyimpan beras di tempat yang tepat serta mencucinya dengan seksama sebelum dimasak.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!