Bali Coffee Club Buka Tempat Ngopi dan Nongkrong di Gedung Bersejarah Peruri

17 Januari 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peresmian pembukaan Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peresmian pembukaan Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
ADVERTISEMENT
Bali Coffee Club resmi membuka tempat ngopi sekaligus nongkrong berkonsep community destination di Jalan Lebak Bulus I, Jakarta Selatan pada Selasa (16/1).
ADVERTISEMENT
Brand tempat ngopi asal Pulau Dewata ini memanfaatkan sebuah gedung Pusdiklat milik Peruri yang sudah terbengkalai. Usai merenovasi beberapa bulan, gedung tersebut bak "disulap" menjadi communal space yang akan menampung tenant-tenant lokal.
Ya, bukan hanya terdapat kafe untuk ngopi dan restoran, gedung dengan luas 1,3 hektare ini juga memiliki fasilitas tempat gym, klinik kecantikan, studio podcast, hingga pickleball.
"Bali Coffee Club (BVR Group) awalnya sudah memiliki dua cabang di Seminyak dan Canggu, kini kami hadir di Jakarta dengan konsep berbeda. Target kami dalam waktu tiga bulan seluruh tempat sudah terisi dengan tenant-tenant lokal. Kami berharap, tempat ini bisa menjadi lifestyle hub yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan warga Jakarta," ujar Managing Director of BVR Group Asia Dian Desiana kepada para awak media, saat acara konferensi pers kemarin.
Suasana peresmian pembukaan Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Dalam acara peresmiannya, turut hadir Direktur Utama Perum PERURI Dwina Septiani Wijaya, dia mengatakan bahwa gedung ini dibangun pada 1979. Dulunya gedung ini menjadi training center. Namun pusat pelatihan Peruri tersebut dipindah ke Karawang sehingga gedung ini tidak lagi digunakan.
ADVERTISEMENT
Lama ditinggal, kini gedung ini menjadi hub baru bagi warga Jakarta. Kendati demikian, di gedung ini pengunjung juga masih bisa melihat beberapa aset bersejarah Peruri. Seperti di area depan, begitu memasuki gedung ada sebuah mesin pencetak uang milik Peruri yang sudah ada sejak 1950.
Suasana Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Dwina turut menyampaikan apresiasinya kepada Bali Coffee Club (BVR Group) yang sudah menghidupkan kembali gedung bersejarah milik Peruri tersebut.
"Selamat atas peresmian Bali Coffee Club. Ini merupakan hasil kerja keras BVR Group, dan kami mengucapkan terima kasih karena dalam hal membangun seperti ini bukan hanya butuh modal tenaga dan materi, tapi juga passion, dan saya bisa melihat bagaimana passion itu terbangun dari awal desain," tambah Dwina.
ADVERTISEMENT
Dia juga berharap, tempat ini bisa menjadi pusat kesehatan baru bagi warga Jakarta, mengingat usai pandemi semakin banyak masyarakat yang peduli akan kesehatan. Tak hanya itu, tempat ini menurutnya juga cocok menjadi lokasi berkumpul bersama keluarga.

Mencicipi Kopi dan Aneka Makanan Khas Bali

Suasana Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
kumparanFOOD juga mendapat kesempatan untuk mencoba langsung beberapa kudapan, makanan, hingga kopi Bali.
Pertama-tama, kami mencicipi kopi bali dari biji Kintamani yang merupakan hasil kebun Bali Coffee Club sendiri. Biji kopinya di-roasting dengan mesin bertenaga uap. Mesin ini diklaim sebagai air roaster pertama di Jakarta, dengan keunggulan tidak akan membuat biji kopi bercita rasa gosong.
Kemudian, biji kopi yang sudah dihaluskan, diseduh dengan teknik V60. Begitu kami mencoba, rasa kopi Kintamani ini sangat segar dengan notes fruity yang kuat, sedikit asam, tidak terlalu pahit, dan body medium.
Seorang barista menyiapkan kopi saat peresmian pembukaan Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Usai mencicipi kopinya, kami mencoba beberapa hidangan khas Bali yang menjadi andalan di restoran ini. Yakni kami mencicipi nasi goreng kesuna cekuh dengan cita rasa kencur yang harum. Nasi goreng ini tidak seperti nasi goreng pada umumnya, karena tanpa kecap. Sehingga terasa lebih berempah dan tidak manis.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, kami mencoba rujak pindang khas Bali. Rujak berisi parutan mentimun, bengkuang, jambu, mi kuning, dan kacang goreng ini memiliki cita rasa kuah yang asam-kecut. Namun, rujak kuah pindangnya tidak memiliki cita rasa kuah pindang yang sangat soft, tidak gurih dan beraroma terasi layaknya di Bali.
Salah satu menu Bali Coffee Club di Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/1/24). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Tak hanya itu, masih banyak sajian khas Bali lainnya seperti sate lilit, aneka seafood bakar, hingga kudapan layaknya jaje lukis (kue lupis).
Sambil menikmati makanan, setiap harinya di tempat ini juga akan ada hiburan live music. Area yang luas cocok untuk kamu yang pengin work from cafe bareng teman kantor atau sekadar menyalurkan hobi sambil berolahraga.
Bagaimana, tertarik?
Bali Coffee Club
Alamat: Jl Lebak Bulus I, Cilandak Barat, Jakarta
ADVERTISEMENT
Selatan.
Jam buka: 07.00-22.00 WIB.