Benarkah Alat Makan Bisa Meningkatkan Nafsu Bersantap?

19 Januari 2020 14:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi alat makan Foto: PhotoMix
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alat makan Foto: PhotoMix
ADVERTISEMENT
Makanlah saat lapar, dan berhentilah ketika kenyang. Pernyataan tersebut memang tepat, tapi terkadang suasana hati hingga lingkungan bisa memengaruhi tingkat nafsu makan kita, lho.
ADVERTISEMENT
Misalnya, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog kesehatan John de Castro tahun 1980-an menemukan bahwa, makan bareng dengan teman atau keluarga bisa menambah nafsu makan.
Bukan cuma itu, mengutip BBC, nafsu makan bertambah juga bisa dipengaruhi oleh alat makan yang kita gunakan. Mulai dari piring, mangkuk, sendok, sumpit, hingga gelas mampu membuat nafsu bersantap meningkat.
Rupanya, hal ini rata-rata dipengaruhi oleh ukuran dari peralatan makan yang hendak digunakan. Semakin besar dan lebar, maka semakin banyak pula makanan yang bisa kita ambil. Akhirnya membuat kita jadi cenderung makan berlebihan.
Piring ukuran besar membuat porsi makanan terlihat lebih sedikit Foto: Shutter Stock
Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah studi yang menganalisis pengunjung di enam negara. Studi tersebut menunjukkan, bahwa setiap orang rata-rata memakan sekitar 92 persen dari apa yang ada di piring mereka.
ADVERTISEMENT
Penelitian lain juga dilakukan terhadap seseorang yang hendak memakan es krim di sebuah pesta. Disediakan dua ukuran mangkuk; besar dan kecil. Begitu pula dengan ukuran sendoknya.
Hasilnya, mereka yang memilih mangkuk besar mengonsumsi es krim 31 persen lebih banyak. Ini juga terjadi pada mereka yang menggunakan sendok besar. Ukuran sendok tersebut menyebabkan mereka menambah porsi es krim hingga 14 persen.
Ilustrasi sendok es krim Foto: dok.pixabay
Penggunaan sendok dan garpu yang besar juga memengaruhi kecepatan makan kita. Hal ini dikaitkan dengan penambahan berat badan. Semakin besar gigitan dan kecepatan makan, maka berat badan bisa semakin bertambah. Untuk menyiasatinya, kamu bisa menggunakan garpu atau peralatan makan asing; seperti sumpit guna memperlambat proses makan.
Terakhir, hati-hati pula dengan ilusi optik yang kerap ditimbulkan oleh alat makan berbahan kaca. Misalnya saja, pada gelas kaca yang pendek namun sebenarnya memiliki diameter cukup lebar. Ketika kamu menuangkan minuman memang tampak sedikit, tapi sebenarnya gelas tersebut mempunyai permukaan yang besar pula. Sehingga kamu cenderung akan menuang lebih banyak lagi minuman ke gelas tersebut.
ADVERTISEMENT
Ini tentu tak jadi mengkhawatirkan bila yang kamu minum adalah air putih. Soalnya air putih mengandung nol kalori. Tapi, jadi sebuah masalah kalau kamu meminum minuman manis tinggi gula. Daripada gula darah meningkat, sebaiknya batasi porsi minumanmu, ya.