Berapa Kali Minyak Goreng Aman Dipakai Ulang? Ini Penjelasan Ahli

3 November 2025 16:07 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Berapa Kali Minyak Goreng Aman Dipakai Ulang? Ini Penjelasan Ahli
Namun, ada satu kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang tanpa sadar risikonya untuk kesehatan, yaitu menggunakan minyak goreng berkali-kali.
kumparanFOOD
Ilustrasi menuang minyak goreng. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menuang minyak goreng. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok yang hampir selalu ada di setiap dapur. Ya, hampir semua orang membutuhkannya untuk memasak.
ADVERTISEMENT
Namun, ada satu kebiasaan yang sering dilakukan banyak orang tanpa sadar risikonya untuk kesehatan, yaitu menggunakan minyak goreng berkali-kali. Rasanya memang sayang membuang minyak yang baru dipakai sekali, apalagi jika minyak tersebut masih tampak jernih dan tidak berbau tengik.
Banyak juga yang berpikir, selama minyak masih terlihat jernih, maka minyak tersebut masih bisa dipakai untuk menggoreng kembali. Padahal, tampilan minyak yang tampak bersih belum tentu menandakan aman untuk digunakan.
Lantas, berapa kali sebenarnya minyak goreng boleh digunakan kembali?
Seorang penulis sekaligus ahli ilmu pangan, Jennifer pallian, menjelaskan bahwa penggunaan ulang minyak goreng sebenarnya bisa aman jika dilakukan dengan benar. Namun, ia mengingatkan proses pemanasan minyak secara berulang dapat menyebabkan perubahan kimia besar yang berisiko bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Risikonya meningkat setiap kali minyak digunakan, terutama jika tidak disimpan dengan tepat," kata Pallian dikutip dari Eating Well.
Menurut dia, pemanasan berulang dapat menghasilkan senyawa beracun dan karsinogenik yang meningkatkan risiko peradangan, tekanan darah tinggi, hingga kanker tertentu. Selain itu, minyak juga kehilangan kandungan lemak sehat seperti omega-3 dan malah membentuk lemak trans yang berbahaya.
Ilustrasi asap minyak goreng. Foto: New Africa/Shutterstock
Senada dengan Pallian, Vella Rohmayani, peneliti sekaligus dosen Prodi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), mengatakan minyak goreng sebaiknya hanya digunakan dua kali. Jika dipakai berulang bukan hanya akan mengubah rasa makanannya, tapi juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan.
"Berdasarkan hasil penelitian kadar asam lemak yang terkandung dalam minyak goreng yang sudah dipakai lebih dari 2 kali melebihi ambang batas normal yaitu sebesar 0,30%,” kata Vella dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya.
ADVERTISEMENT
Vella menegaskan penggunaan minyak goreng secara berulang tidak hanya mempengaruhi kualitas serta nilai gizi pada makanan, tapi juga dapat menyebabkan terjadinya oksidasi. Reaksi oksidasi yang terjadi pada minyak goreng dapat membuat warna makanan kurang menarik, berbau tengik, rasanya tidak enak, serta dapat merusak beberapa vitamin dan asam lemak esensial yang terkandung di dalam minyak.
"Selain itu reaksi oksidasi juga dapat memicu terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel dan jaringan tubuh ketika kita mengkonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng bekas," katanya.
Ilustrasi minyak goreng bekas pakai. Foto: Africa Studio/Shutterstock
Vella juga menjelaskan bahwa risiko kolesterol pada minyak yang digunakan berulang juga sangat tinggi. Ia juga menyebutkan bahwa kandungan asam lemak trans dalam minyak dapat meningkat, biasa ditandai dengan perubahan warna minyak menjadi cenderung menghitam.
ADVERTISEMENT
Menurut Vella, semakin gelap warna minya, maka semakin tinggi pula kadar asam lemak trans di dalamnya. Vella mengingatkan agar masyarakat lebih mewaspadai bahaya penggunaan minyak goreng secara berkali-kali karena memungkinkan menjadi lahan tumbuhnya bakteri, virus, dan penyakit berbahaya lainnya seperti kanker, tumor, dan penyakit degeneratif lainnya.
Nah, berikut ini beberapa tips aman menggunakan kembali minyak goreng seperti dikutip dari Eating Well.

1. Gunakan suhu yang lebih rendah

Suhu ideal untuk menggoreng adalah antara 175-190°C. Hindari memanaskan minyak hingga melewati titik asapnya, karena hal ini mempercepat kerusakan dan menghasilkan senyawa berbahaya. Uap dari minyak yang terlalu panas juga dapat berisiko bagi saluran pernapasan.

2. Pilih jenis minyak yang tepat

Minyak dengan lemak tak jenuh ganda tinggi, seperti minyak kedelai atau bunga matahari, lebih cepat rusak dibanding minyak dengan lemak jenuh tinggi seperti minyak kelapa. Untuk menggoreng dalam, pilih minyak yang tahan panas dan netral seperti minyak kacang, alpukat, dedak padi, sawit, sayur, kanola, atau safflower. Jika disaring dan disimpan dengan benar, minyak ini dapat digunakan 3-4 kali, tergantung jenis makanan yang digoreng.
ADVERTISEMENT

3. Tambahkan minyak baru setelah digunakan

Alih-alih mengganti seluruh minyak, menambahkan sedikit minyak baru dapat membantu menjaga volume, mengencerkan senyawa rusak, dan memperpanjang usia pakai minyak.

4. Gunakan minyak baru jika memungkinkan

Meski menggunakan minyak bekas bisa menghemat biaya, minyak baru selalu memberikan hasil terbaik bagi rasa dan kesehatan.

5. Cegah perpindahan rasa

Gunakan minyak berbeda untuk jenis makanan yang berbeda. Misalnya, minyak bekas menggoreng ikan sebaiknya tidak digunakan lagi untuk membuat donat.

6. Saring minyak setiap kali selesai digunakan

Ini penting untuk menghilangkan sisa makanan yang dapat mempercepat pembusukan. Makanan yang dilapisi tepung atau mengandung gula tinggi lebih cepat merusak minyak.

7. Jangan gunakan minyak berkali-kali

Setelah dipanaskan lebih dari empat atau lima kali, minyak akan kehilangan vitamin dan antioksidannya serta membentuk senyawa berbahaya. Sebaiknya, gunakan ulang maksimal tiga kali saja.
ADVERTISEMENT