Berburu Buah Berkualitas di Pasar Or Tor Kor Bangkok

Pasar Or Tor Kor di Bangkok, Thailand. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Wisatawan yang pernah pergi ke Thailand pasti tidak asing dengan Pasar Chatuchak, Bangkok. Setiap akhir pekan, ada lebih dari 15 ribu kios yang menjajakan dagangannya, membuat pasar ini jadi salah satu tujuan wisata yang menarik.

Tapi daya tarik Chatuchak bukan hanya hingar bingar pasar jalanan. Tak jauh dari sana, sekitar 10 menit berjalan kaki, kamu bisa menemukan Pasar Or Tor Kor. Pasar ini tersohor karena kualitas buah-buahan di sana adalah yang premium.

Saat masuk ke Or Tor Kor, kesan rapi, teratur, bersih, sekaligus meriah langsung terasa. Sebab, berbagai ragam buah-buahan tropikal segar yang disusun berdampingan menjadi kombinasi warna-warni yang menyegarkan mata.

Suasana Pasar Or Tor Kor yang rapi dan bersih. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Belum lagi aromanya. Digabung dengan pemandangan tadi, berjalan-jalan di Pasar Or Tor Kor tanpa berbelanja pun sudah bikin betah.

Tidak heran kalau pada 2017 lalu CNN Travel menobatkan Or Tor Kor sebagai Pasar Segar Terbaik ke-4 di Dunia.

Di pasar ini, kamu akan menemukan harga buah-buahan yang lebih mahal daripada harga buah di pasar-pasar lainnya di Bangkok.

Wajar saja. Sebab, buah-buahan di sini lebih mahal karena memang kualitasnya paten. Beberapa waktu lalu, kumparan berkeliling di pasar ini untuk berburu buah-buah tropis kelas premium.

Durian

Setidaknya ada dua varian yang banyak dijual di sini. Biasanya para penjual sudah menyiapkan daging durian yang dipotong-potong kecil sebagai tester. Kamu bisa mencoba tester-nya terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli dalam jumlah banyak.

Salah satu penjual durian di Pasar Or Tor Kor Bangkok. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Varian pertama adalah mon thong, yang jika diterjemahkan secara harafiah berarti bantal emas. Ini adalah varian paling populer di Thailand. Salah satu warga asli Thailand yang menemani kami di Or Tor Kor mengatakan, orang Thailand cocok dengan sensasi makan mon thong.

Di Or Tor Kor kamu juga tidak perlu membeli satu buah durian. Pedagang di sana menawarkan durian yang dijual per biji. Kamu bisa membeli satu atau lebih. Setelah menunjuk yang kamu inginkan, penjual akan menimbangnya.

Kamu juga tidak perlu khawatir bagaimana membawa buah durian jika hanya ingin membeli sebiji. Penjual di Or Tor Kor sudah mengemasnya dengan rapi dan praktis. Per biji durian itu bagian bawahnya dibungkus dengan kertas sehingga memudahkan orang untuk membawanya dengan tangan.

kumparan mencoba memilih satu biji durian mon thong. Setelah ditimbang, beratnya 100 gram. Dengan ukuran itu, kami harus membayar 150 baht atau Rp 68 ribu.

Tekstur mon thong cukup padat dan kering. Memakan durian ini 100 gram sebagai hidangan pencuci mulut sudah cukup membuat perut terasa kenyang.

Varian kedua yang kumparan coba adalah kan yao. Kami menunjuk satu biji yang terlihat besar. Setelah ditimbang, beratnya 200 gram. Kami harus merogoh kocek 500 baht atau sekitar Rp 230 ribu.

Kan yao lebih creamy dan berair daripada mon thong. Dagingnya lebih gemuk dan rasanya lebih pekat dan manis.

Orang Thailand mengidentikkan durian dengan sensasi panas. Biasanya setelah makan durian, mereka akan makan buah manggis, yang dianggap memberi sensasi dingin.

Penjual manggis (kanan) yang menjajakan dagangannya di dekat penjual durian. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Berseberangan dengan tempat kami membeli durian, ada penjual manggis. Menurut warga Bangkok yang bersama kami, biasanya memang penjual manggis ada berdekatan dengan penjual durian.

Mangga Namdokmai

Ini adalah mangga khas Thailand. Sejak masuk Or Tor Kor, warnanya yang terang dan bentuknya yang gemuk sudah sangat menarik perhatian.

Pemandangan stan mangga namdokmai di Pasar Or Tor Kor Bangkok. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Banyak stan yang menjual mangga namdokmai di Or Tor Kor. Ada yang khusus menjual mangga, ada yang menjualnya bersama buah-buahan lain.

kumparan mencoba memilih satu buah mangga. Setelah ditimbang, penjual menghargainya 60 baht atau sekitar Rp 27 ribu. Pembeli bisa meminta buahnya dikupas dan dipotong-potong, seperti yang dilakukan kumparan.

Kalau kamu meminta buahnya dipotong-potong, mereka akan mengemasnya dengan wadah plastik yang nyaman.

Selain membeli buah mangga saja, kamu juga bisa membeli mangga namdokmai yang sudah dikemas menjadi hidangan pencuci mulut mango sticky rice.

Penjual mangga di Or Tor Kor juga menjual mangga yang sudah dikupas dan dikemas menjadi dessert mango sticky rice. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Mangga varian ini tidak hanya enak dipandang mata. Rasa mangganya sangat manis, daging buahnya lembut. Cocok sebagai pencuci mulut.

Anggur Shine Muscat

Penampakan anggur shine muscat yang ada di Or Tor Kor juga mencolok. Dibanding anggur hijau jenis lain, shine muscat memiliki warna hijau yang lebih terang dengan kulit yang mengkilat.

Salah satu stan yang menjual anggur shine muscat di Pasar Or Tor Kor Bangkok. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Anggur shine muscat juga memiliki bentuk lebih bulat daripada jenis yang lain.

Para penjual menjajakan anggur ini dalam beberapa paket. kumparan mencoba membeli anggur yang dikemas dalam boks plastik tebal.

Anggur shine muscat yang dijual dalam boks di Pasar Or Tor Kor Bangkok. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Harganya bermacam-macam, mulai dari 250 hingga 350 baht. kumparan memilih boks dengan harga 250 baht atau sekitar Rp 115 ribu, namun kami mendapat diskon 50 baht karena saat itu sudah menjelang sore dan kami berbelanja bersama orang lokal.

Saat mencobanya, hal yang langsung menarik perhatian adalah tekstur anggur yang ‘renyah’ dan tak berbiji. Rasanya manis. Tidak ada satu pun buah dalam boks itu yang tidak manis.

Buah-buahan yang berkualitas di Or Tor Kor ini bisa kamu nikmati sebagai pesta buah atau sekadar pencuci mulut setelah makan siang di Or Tor Kor, yang juga terdiri dari banyak pilihan.