Bertekstur Renyah dan Kaya Serat, Ini 7 Manfaat Asparagus bagi Tubuh

24 April 2018 7:33 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat menyantap sajian western, biasanya kamu akan menemukan potongan asparagus di dalam campuran bahannya. Teksturnya yang renyah dan lembut, membuat sayuran berbentuk batang ini sering dijadikan sebagai sayuran pendamping steak atau dihidangkan sebagai tumisan bersama minyak zaitun.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki rasa yang nikmat, kandungan gizi yang terdapat didalamnya juga terbilang cukup banyak. Bahkan, menyantapnya secara teratur diklaim dapat membantu membuang racun dan kadar garam berlebih dalam tubuh. Masih banyak manfaat kesehatan asparagus yang perlu kamu ketahui. Apa saja? Berikut ulasannya seperti dilansir Health:
1. Menurunkan berat badan
Capai berat badan ideal (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Capai berat badan ideal (Foto: Thinkstock)
Asparagus rendah akan lemak dan kalori. Satu cangkir asparagus hanya mengandung sekitar 32 kalori saja, sehingga sangat aman dikonsumsi saat menjalani program diet. Asparagus juga kaya akan serat, menyisipkan sayuran ini sebagai menu sarapan akan membantu perut terasa kenyang lebih lama. Bukan itu saja, menurut sebuah penelitian, menyantap asparagus secara rutin akan menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
2. Melancarkan sistem pembuangan
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
Asparagus diperkaya dengan asam amino yang cukup tinggi. Asam amino tersebut bertindak sebagai diuretik alami. Rutin menyantap asparagus akan membantu mengurangi kadar garam berlebih dan membuang racun yang mengendap dalam tubuh. Bukan itu saja, asparagus juga terbukti dapat meminimalisir risiko infeksi saluran kemih.
ADVERTISEMENT
3. Kaya akan antioksidan
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
Asparagus mengandung zat anthocyanin yang melimpah. Zat anthocyanin sendiri merupakan sejenis senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas pemicu penyakit. Sebuah penelitian menyebutkan, seseorang yang menyantap asparagus secara rutin akan terlindungi dari risiko penyakit seperti peradangan dan kanker.
4. Kaya vitamin E
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi asparagus (Foto: Pixabay)
Asparagus juga merupakan sumber vitamin E yang cukup tinggi. Vitamin ini dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melindungi sel-sel sehat dari efek radikal bebas. Untuk memaksimalkan nutrisinya, kombinasikan asparagus dengan makanan sehat lainnya seperti minyak zaitun, tomat, atau buah-buahan.
5. Memperbaiki suasana hati
Balikin mood dengan senyum (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Balikin mood dengan senyum (Foto: Istimewa)
Asparagus mengandung vitamin B6 dan asam folat yang melimpah yang dapat membantu memperbaiki suasana hati. Sayuran satu ini juga kaya akan vitamin E yang sangat baik untuk merangsang gairah seks dengan cara memaksimalkan produksi sel estrogen dan testosteron.
ADVERTISEMENT
6. Meredakan mabuk perjalanan
Ilustrasi Mabuk Laut (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mabuk Laut (Foto: Shutterstock)
Menurut sebuah penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Food Science, menyantap asparagus dapat meminimalisir rasa mual akibat mabuk perjalanan. Kandungan mineral dan asam amino yang terdapat di dalamnya sangat ampuh untuk mengurangi sakit kepala dan rasa tak nyaman pada perut.
7. Baik untuk ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Thinkstock)
Asparagus kaya akan asam folat. Empat batang asparagus dapat memenuhi sekitar 22 persen asupan asam folat harian tubuh. Zat satu ini sangat dibutuhkan untuk mencegah kecacatan pada bayi. Bahkan, menurut sebuah penelitian tahun 2009 yang diterbitkan dalam PLoS Medicine, mengonsumsi makanan yang kaya akan asam folat dapat mengurangi risiko kelahiran prematur sebesar 50 persen.