Bolehkah Memanaskan Ulang Makanan Sisa Lebaran?

14 April 2024 18:25 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hidangan makanan saat Lebaran. Foto: Ika Rahma H/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hidangan makanan saat Lebaran. Foto: Ika Rahma H/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat Hari Raya tiba, tradisi menyiapkan makanan dalam jumlah besar menjadi hal yang umum dilakukan. Dalam suasana perayaan ini, memanaskan kembali makanan yang telah disiapkan sebelumnya menjadi salah satu cara terbaik untuk menghemat waktu di dapur sekaligus membantu mengurangi sisa makanan.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu pernah mendengar mitos bahwa hanya boleh memanaskan makanan satu kali sebelum makanan tersebut tidak aman untuk dimakan, bukan. Mitos ini mungkin muncul karena kekhawatiran akan risiko kesehatan yang terkait dengan pertumbuhan bakteri dan virus dalam makanan.
Namun, para peneliti telah mematahkan mitos tersebut. Dilansir dari The Guardian, para peneliti mengungkap bahwa aman memanaskan kembali makanan lebih dari satu kali. Itu artinya, kamu tidak perlu khawatir lagi untuk memanaskan makanan secara berulang asal dilakukan dengan benar.
Memang betul ada berbagai cara bakteri dan virus bisa masuk ke dalam makanan. Meskipun begitu, virus tidak akan tumbuh dalam makanan dan akan dimusnahkan dengan cara dimasak atau dipanaskan kembali dengan benar.
Sebagian bakteri yang ada di dalam makanan adalah bakteri yang bermanfaat, seperti probiotik dalam yoghurt atau kultur starter yang digunakan dalam makanan fermentasi. Namun, ada juga bakteri yang tidak diinginkan dalam makanan, yang dapat menyebabkan perubahan fisik pada makanan, membuatnya tidak enak atau bahkan rusak, serta bakteri patogen yang menyebabkan penyakit. Beberapa di antaranya dapat menghasilkan racun yang menyebabkan sakit.
Ilustrasi momen Lebaran. Foto: Odua Images/Shutterstock
Meskipun memasak dan memanaskan kembali makanan secara umum akan membunuh bakteri patogen dalam makanan, namun proses tersebut mungkin tidak menghancurkan racun atau endospora.
ADVERTISEMENT
Untuk membatasi pertumbuhan bakteri, makanan yang berpotensi berbahaya harus sebisa mungkin disimpan di luar zona bahaya suhu. Bakteri yang menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui makanan biasanya tumbuh pada suhu antara 5°C dan 60°C. Pertumbuhan bakteri ini terjadi paling cepat pada suhu sekitar 37°C.
Makanan yang paling mendukung pertumbuhan bakteri ini dianggap sebagai "berpotensi berbahaya", dan termasuk di dalamnya hidangan yang mengandung daging, produk susu, makanan laut, nasi atau pasta, telur, serta bahan kaya protein lainnya.
Selain itu, salah satu penyebab umum keracunan makanan yang terkait dengan makanan yang dipanaskan ulang adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini umumnya ditemukan di hidung atau tenggorokan orang dan dapat menghasilkan racun yang tahan panas.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana menjaga makanan tetap aman dikonsumsi, bahkan saat dipanaskan kembali?
Saat mendinginkan makanan, Food Standards Australia Selandia Baru merekomendasikan suhu harus turun dari 60°C menjadi 21°C dalam waktu kurang dari dua jam dan diturunkan menjadi 5°C atau lebih dingin dalam empat jam ke depan.
Bukan ide yang baik untuk langsung memasukkan makanan panas ke dalam lemari es karena hal ini dapat menyebabkan suhu lemari es meningkat di atas 5°C, yang dapat mempengaruhi keamanan makanan lain di dalamnya.
Jika makanan telah disiapkan harus segera didinginkan dengan cepat setelah dimasak atau dipanaskan kembali dan disimpan dalam keadaan dingin, memanaskan kembali lebih dari satu kali tidak akan meningkatkan risiko penyakit. Namun penyimpanan yang terlalu lama dan pemanasan ulang yang berulang-ulang akan mempengaruhi rasa , tekstur, dan terkadang kualitas gizi makanan.
ADVERTISEMENT
Dalam hal memanaskan kembali makanan dengan aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, apa saja? Simak selengkapnya di sini.
1. Selalu perhatikan kebersihan yang baik saat menyiapkan makanan.
2. Setelah dimasak, dinginkan makanan di wadah dalam porsi kecil atau dalam wadah yang dangkal (peningkatan luas permukaan mengurangi waktu pendinginan) dan masukkan ke dalam lemari es dalam waktu dua jam. Makanan harus dingin (kurang dari 5°C) dalam empat jam ke depan.
3. Usahakan untuk memanaskan kembali hanya porsi yang ingin segera dikonsumsi dan pastikan seluruh porsinya panas (atau belilah termometer untuk memastikan suhu internal mencapai 75°C).
4. Jika kamu tidak segera mengonsumsi makanan yang dipanaskan, hindari memegangnya dan kembalikan ke lemari es dalam waktu dua jam.
ADVERTISEMENT
5. Berhati-hatilah jika memanaskan kembali makanan untuk orang-orang yang rentan termasuk anak-anak, orang lanjut usia, wanita hamil, atau orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Jika ragu, buang saja.