Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Buka di Depan Museum Nintendo, Kedai Ramen Ini Tutup Sebelum Jualan
2 Februari 2025 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak heran jika hingga kini, berbagai tempat bertema Super Mario masih menarik perhatian para penggemar, termasuk Museum Nintendo yang baru dibuka pada 2 Oktober 2024 di Uji, Prefektur Kyoto, Jepang.
Dilansir dari NME, kedai itu menarik perhatian bukan hanya karena namanya yang mengingatkan pada karakter legendaris tersebut, tetapi juga karena lokasinya yang berseberangan langsung dengan Museum Nintendo .
"Seseorang mencoba membuka kedai ramen 'Mario' tepat di depan museum Nintendo di Jepang," tulis akun X @Dexerto.
Pemilik akun X lainnya pun mengaku penasaran dengan kedai tersebut. "Apa ini? Aku sedikit penasaran?" tulis akun @D60906947 dalam unggahannya.
Sayangnya, sebelum sempat melayani pelanggan pertamanya, kedai ini dikabarkan telah ditutup. Warganet melihat kedai tersebut sudah menurunkan papan namanya. Banyak yang menduga langkah tersebut dilakukan untuk menghindari potensi masalah hukum dengan perusahaan game tersebut.
ADVERTISEMENT
Seorang pengguna X dengan akun @illusionwizard mengunggah foto terbaru lokasi kedai itu. "Papan nama Mario Ramen sudah diturunkan. Saya kira mereka sudah dimarahi."
"Siapa pun yang mencoba membuka kedai ramen ‘M.A.R.I.O’ di seberang Museum Nintendo di Jepang tampaknya telah menurunkan papan namanya. Apakah mereka akan melakukan rebranding dengan nama yang lebih kecil kemungkinannya untuk membuat Nintendo marah?" timpal akun @mrjeffu.
Ya, Nintendo memang dikenal sebagai salah satu perusahaan yang cukup ketat melindungi hak ciptanya. Sebelumnya, mereka pernah mengambil langkah hukum terhadap perusahaan teknologi yang lebih dulu memamerkan aksesori Switch 2 di ajang CES.
Selain itu, tahun lalu, Nintendo dan The Pokémon Company menggugat pengembang game Palworld, Pocketpair, atas dugaan pelanggaran hak cipta.
ADVERTISEMENT