Bukan Cuma Daging Babi, Ini 5 Makanan Lain yang Diharamkan dalam Islam

10 Agustus 2021 18:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daging babi goreng Foto: Dok.Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daging babi goreng Foto: Dok.Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menghindari makanan yang diharamkan dalam Islam hukumnya wajib bagi umat muslim. Ada sejumlah makanan yang tak diperbolehkan untuk dikonsumsi secara agama. Bila dikonsumsi sekalipun, dosa hukumnya bagi mereka karena telah melanggar aturan dalam agama dan Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Disebutkan pula dalam QS Al-Baqarah ayat 168, “​​Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu."
Larangan ini tercantum sebagai pengingat bagi umat muslim supaya selalu memilih serta memilah makanan yang baik. Nyatanya, aturan tersebut bukan saja sebagai simbol kesucian. Makanan haram juga dinilai buruk pula bagi kesehatan manusia. Sehingga, ada baiknya memilih jenis makanan yang sehat dan diproduksi dengan cara yang halal.
Umumnya, masyarakat mengenal daging babi sebagai makanan paling haram. Kendati sebenarnya, masih banyak, lho makanan lain yang diharamkan dalam Islam. Nah, supaya kamu semakin banyak tahu, yuk simak makanan haram yang dilarang untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT

1. Darah hewan

Ilustrasi sapi kurban. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Dalam sejarah Islam, kebiasaan mengonsumsi darah hewan dulu sering dilakukan oleh orang-orang jahiliyyah. Darah dianggap tak lazim serta haram hukumnya dalam Al-Quran. Terlampir pada QS Al-An’am ayat 145, selain bangkai serta daging babi, darah segar yang mengalir pun juga diharamkan.
Rupanya, juga sudah banyak penelitian dan ilmu sains yang menyatakan bahwa darah sejatinya mengandung urid acid atau asam urat. Bila manusia mengonsumsinya hal ini akan berbahaya bagi kesehatan mereka.

2. Daging dari hewan bertaring

Ilustrasi daging anjing di Pasar Tomohon Foto: Dok.Sony Herdiana/Shutterstock
Daging hasil sembelihan hewan buas bertaring, umumnya tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. “Rasulullah SAW telah melarang memakan setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas dan setiap jenis burung yang berkuku tajam (untuk mencengkram).” (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, umat muslim dilarang untuk mengonsumsi makanan atau daging yang tergolong hewan buas; seperti harimau, beruang, maupun serigala. Begitu pula dengan anjing yang dilarang dalam Al-Quran.

3. Daging dari hewan berkuku tajam

Ilustrasi daging. Foto: Shutter Stock
Masih berkaitan dengan hadits sebelumnya, umat muslim juga tidak diperkenankan untuk memakan daging dari burung atau hewan berkuku tajam.
Mengutip berbagai sumber, alasan utama yang membuat jenis makanan ini haram yakni karena fungsi dari kuku itu sendiri. Kuku hewan yang tajam, biasanya dibutuhkan bagi merasa untuk berburu mangsanya. Dibunuh lalu dicabik, kemudian dijadikan makanan oleh mereka.

4. Makanan yang dijadikan bahan sesajen

Kambing Jadi Salah Satu Sesajen di Upacara Yadnya Kasada Foto: Kementerian Pariwisata
Ritual menyajikan makanan untuk sesajen kerap dilakukan sebagian orang. Dalam Islam, sesajen sendiri serupa dengan berhala. Semua makanan yang dipakai untuk ritual hukumnya haram untuk dikonsumsi. Salah satu contohnya, yaitu daging ayam potong atau kepala kambing sebagai tumbal.
ADVERTISEMENT

5. Daging dari hewan yang makan kotoran

Ilustrasi sapi Foto: Dok.Pixabay
Terakhir, umat muslim juga tak diperbolehkan makan daging hewan yang memakan kotorannya sendiri. Sebisa mungkin, selalu konsumsi makanan bersih dan higienis untuk kesehatan. Pastikan juga kalau daging hewan sudah bersih dan tak lagi ada bakteri.
Larangan ini juga disampaikan dalam sebuah hadits, ”Rasulullah SAW melarang dari memakan jalal dan susunya," Hr. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah.
Sekalipun hewan yang makan kotoran adalah sapi atau kambing, mereka diwajibkan menjalankan puasa selama tiga hari. Ini bertujuan membersihkan sumber daging tersebut dari hajat dan bakteri yang ada dalam kotoran.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya