Cerita Mikael Jasin Persiapan 6 Bulan sampai Jadi Juara Kompetisi Barista Dunia

27 Mei 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mikael Jasin, barista Indonesia berhasil jadi juara di World Barista Championship 2024 di Busan, Korea (4/5/2024). Foto: Instagram/@mikaeljasin
zoom-in-whitePerbesar
Mikael Jasin, barista Indonesia berhasil jadi juara di World Barista Championship 2024 di Busan, Korea (4/5/2024). Foto: Instagram/@mikaeljasin
ADVERTISEMENT
Barista asal Indonesia, Mikael Jasin mengharumkan nama bangsa dengan menjuarai kompetisi World Barista Championship (WBC) 2024, di Busan, Korea Selatan beberapa waktu lalu (4/5).
ADVERTISEMENT
Mikael Jasin atau yang akrab disapa Miki, berhasil mengalahkan 53 barista dari berbagai negara. Di babak final, dia berhasil mengalahkan lima negara lainnya seperti Australia, Jepang, Selandia Baru, Irlandia, dan Belanda.
Baru-baru ini, Miki yang kumparanFOOD temui dalam sebuah acara peluncuran produk susu nabati, menceritakan prosesnya mulai dari persiapan hingga menjadi juara barista dunia. Miki mengatakan bahwa pengalamannya mengikuti WBC pada 2019 dan 2021 menjadi pelajaran penting.
"Ini kan bukan kali pertama ikut kompetisi ya, jadi sebenarnya persiapannya cukup panjang. Waktu pertama banget ikut kompetisi WBC fokusnya bikin kopi se-enak mungkin, terus kedua, kopinya sudah lumayan tahu, nih cara bikinnya gimana, tapi presentasinya harus di-improve, kemudian ketiga kali kita belajar gimana cara bikin kopinya, cara presentasi yang baik, itu diaplikasikan, pastinya kepakai ilmu yang sudah bertahun-tahun dipelajarin," terang Miki kepada kumparan.
Konferensi pers susu nabati Arummi x Mikael Jasin juara WBC 2024 di Titik Temu, Jakarta, Selasa (21/5/2024). Foto: Azalia Amadea/kumparan
Miki mengungkapkan untuk waktu persiapannya mengikuti WBC kali ini adalah mencapai enam bulan. Meski sudah berkali-kali mengikuti, tapi dia masih membutuhkan persiapan yang cukup banyak.
ADVERTISEMENT
"Yang disiapin banyak, mulai dari bikin kopinya, cara kopinya, resep kopinya apa, jadi akhirnya selama perjalanan itu masih di adjust-adjust dikit," tambahnya.
Persiapan yang dijalankan Miki sudah dia lakukan sejak Desember 2023 lalu. Namun menjadi pembeda karena tahun ini dia tidak menggunakan kopi Indonesia sebagai salah satu paduan dalam minuman buatannya. Hal ini karena menurutnya ada beberapa pertimbangan.
"Pertama (tahun ini), goal-nya adalah kita mau menang, jadi enggak cuma kopi Indonesia aja, tapi banyak kopi lain yang enggak lolos seleksi. Karena kalau goal-nya menang, maka harus objektif, harus bisa dapat score setinggi mungkin, cuma, ya kemarin enggak ketemu aja yang kopi Indonesia," ujar Miki.
"Sudah gitu kita juga merasa biji kopi Indonesia sudah punya panggungnya sendiri. Ada kompetisi namanya Cup of Axcellent, ini kompetisi internasional, nah Indonesia punya cup of excellent-nya sendiri, di mana petani-petani dan biji kopi Indonesia dilombakan. Jadi mereka sudah punya platform sendiri, Indonesian coffee beans sudah punya panggungnya sendiri, sekarang aku merepresentasikan Indonesian barista aja bukan Indonesian coffee lagi."
ADVERTISEMENT
Meski targetnya di WBC sudah tercapai, kini Miki masih memiliki target ke depan. Dia berharap, kemenangannya bisa menjadi pembuka jalan dan pintu bagi para barista serta industri kopi Indonesia.
"Jadi World Barista Champion berarti aku punya platform lebih luas untuk menyuarakan soal industri kopi Indonesia dan Indonesian coffee itu sendiri," pungkasnya.