Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Chef William Gozali: Semakin Jatuh Cinta dengan Dunia Dapur
23 Oktober 2018 21:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang juru masak atau yang lebih dikenal dengan sebutan chef memang membutuhkan keahlian khusus. Meski mungkin semua orang bisa memasak dan menyajikan makanan, namun kehadiran chef tentu menjadi suatu patokan apakah masakan tersebut sudah tepat disajikan atau dimasak dengan benar seperti yang disajikan seorang juru masak di sebuah restoran.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya menyajikan suatu masakan, seorang chef juga harus mengetahui seluk beluk perdapuran hingga ke akarnya. Setidaknya ini yang dipelajari oleh William Gozali pemenang dari ajang Master Chef Indonesia putaran ketiga. Sebelum menjadi seorang chef, pria kelahiran 31 Maret 1991 itu mengaku tak pernah bercita-cita menjadi juru masak.
"Waktu kecil aku enggak kepikiran bakal jadi seorang chef, ayahku inginnya aku jadi penerus usaha dia. Akhirnya setelah lulus SMA aku disuruh masuk sekolah bisnis managemen di UMN dan pada semester ketiga aku keluar," ceritanya saat ditemui kumparanFOOD beberapa waktu lalu.
Keinginannya justru disadari setelah memutuskan keluar dari sekolah bisnis managemen. Melanjutkan keinginannya itu, William mengambil kursus memasak selama enam bulan dan mengaku semakin jatuh cinta dengan dunia dapur. "Aku mengambil kursus memasak selama enam bulan, terus aku ngerasa falling in love dan super excited dengan dunia kitchen, makanan, masak dan segala sesuatunya," tutur pria 27 tahun itu.
ADVERTISEMENT
Tak berhenti sampai di situ, perjuangan William di dunia memasak justru baru saja dimulai. Bapak dari satu orang anak tersebut mencoba peruntungan dengan bekerja dan mengikuti ajang bergengsi Master Chef Indonesia putaran ketiga pada 2012.
"Luckly aku menang dan sesudah itu aku menikmati kemenanganku. Terus aku ngerasa harus mengerjakan sesuatu lagi karena ajang Master Chef itu kan level amatir, di mana masih banyak hal yang mesti dipelajarin dan dikerjain. Aku juga harus mantepin dulu fundamental aku yang akhirnya memutuskan untuk sekolah ke Le Cordon Bleu, Sydney," tambahnya.
Mengenyam pendidikan di Le Cordon Bleu, Sydney selama 1,5 tahun, Willian kembali belajar tentang dunia masak dari mula dan memilih menjadi spesialis untuk masakan hot kitchen. Setelah lulus, pria berkacamata tersebut pulang ke Indonesia dan bekerja hingga sekarang menjadi seorang food consultant serta mengisi beberapa acara off air.
ADVERTISEMENT