Chocolatier Ini Ungkap Tips Membedakan Rasa Cokelat Berkualitas Baik dan Buruk

6 Desember 2024 14:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berbagai jenis cokelat Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbagai jenis cokelat Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Cokelat menjadi pilihan kudapan sekaligus camilan penutup yang mudah disukai oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak hingga orang tua menyukai cita rasa cokelat yang lembut, lumer, dan manis di mulut.
ADVERTISEMENT
Tapi, pernahkah kamu makan cokelat yang rasa dan teksturnya kurang enak di mulut? Biasanya, cokelat seperti ini memiliki kualitas rendah dan meninggalkan sensasi "waxy" alias menempel di mulut bak lilin.
Rupanya, cita rasa "waxy" tersebut bisa menjadi salah satu tanda bahwa cokelat itu tak berkualitas baik, lho. Hal ini juga diungkapkan oleh master chocolatier Richie Pratadaja kepada kumparanFOOD di sela-sela pembukaan restoran keduanya, Criollo di Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (3/12).
Richie mengatakan bahwa cokelat berkualitas baik memiliki tekstur yang lembut, halus, silky, lumer, dan meninggalkan sensasi clean finish di mulut hingga tenggorokan.
(kiri) Chef owner seklaigus master chocolatier Richie Pratadaja di restoran Criollo, Plaza Indonesia, Selasa (3/12/2024). Foto: Azalia Amadea/kumparan
"Tips gampangnya kalau kalian makan good quality chocolate, ketika dimakan dia teksturnya smooth, halus kayak silky, nice, creamy, lumernya juga pelan-pelan, dan meninggalkan clean finish di mulut, enggak akan terasa sisa-sisa seperti rasa waxy saya bilangnya, itu minyak seperti lilin, nah itu kurang bagus," jelasnya kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, lanjutnya, cokelat yang berkualitas baik juga memiliki profil jelas, seperti yang biasa dituliskan pada kemasan beberapa produk cokelat.
"Kalau cokelat berkualitas juga aromanya, rasanya, roasting time-nya semua bisa diidentifikasikan," tambahnya.

Cara menikmati cokelat yang benar

Ilustrasi cokelat. Foto: Shulevskyy Volodymyr/Shutterstock
Selain memberikan tips membedakan cokelat berkualitas baik dan buruk, Richie juga membagikan cara menikmatinya yang benar. Rupanya, sebagai ahli cokelat, Richie menyarankan kita untuk tidak langsung mengunyah dan menelan cokelat.
"Nah, makan cokelat juga jangan langsung dikunyah terus ditelan. Makan cokelat itu kunyah sedikit-sedikit terus biarin lumer di mulut pelan-pelan, habis itu sambil hembusin napas untuk mengetahui ada aroma apa saja yang terasa atau tercium di mulut," kata laki-laki yang juga berprofesi sebagai chef pastry itu.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, bagi para pencinta cokelat, Richie menyarankan untuk pilih jenis dark chocolate dengan persentase kandungan kakao sebesar 70-80 persen. Jenis cokelat ini lebih alami dan sehat bagi tubuh karena rendah gula.
"Untuk pilihan cokelat yang sehat, pastinya dark chocolate yah, persentasinya kira-kira pilih yang 70-80 persen. Tapi tergantung juga, sih orangnya suka pahit atau enggak, kalau saya kan suka pahit suka makan yang 70 persen," tuturnya.
Soal seberapa banyak porsi cokelat, Richie menyarankan sekitar 50 sampai 100 gram per hari. Meski juga sebagai pencinta cokelat, Richie tetap mengingatkan tidak baik mengonsumsinya secara berlebihan.
"Kalau banyaknya (cokelat), mungkin ya 100 gram atau kurang dari 50 gram per hari, jangan lebih. Saya juga enggak menyarankan berlebihan makan cokelat karena kan memang sesuatu yang berlebih enggak baik buat tubuh," pungkasnya.
ADVERTISEMENT