Demi Sushi Gratis Ratusan Orang di Taiwan Rela Ubah Nama Jadi ‘Salmon’

24 Maret 2021 18:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sushi salmon Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sushi salmon Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Membahas sushi dengan cita rasa gurih nan segar khas ikan, selalu berhasil membuat kita lapar seketika. Makanan tradisional dari Negeri Sakura ini memang sudah menjamur, termasuk di Indonesia. Bahkan, di supermarket lokal pun terkadang dapat dengan mudah menemukan sushi siap santap.
ADVERTISEMENT
Tapi, berbeda dengan yang terjadi di Taiwan. Mengutip CNN, sejak peresmian restoran Sushiro, yang terletak di distrik Zhongzheng, Taipei sushi menjadi sesuatu yang menarik bagi warga setempat. Restoran ini memberikan kesempatan bagi masyarakat lokal untuk menjadi agen promosi dari sushi mereka.
Terkesan menarik, namun ada persyaratan unik yang harus dilakukan oleh mereka. Agar diakui jadi promotor dari restoran ini, orang-orang di Taiwan setidaknya harus memiliki unsur nama 'salmon'.
Ilustrasi makan sushi. Foto: Foto: Pixabay
Tak hanya itu, bagi mereka yang memenuhi persyaratan, Sushiro dengan senantiasa memberikan diskon dan sushi gratis selama mereka menunjukkan bukti namanya melalui ID Card atau kartu kependudukannya.
Karena peminatnya ternyata sangat banyak, sampai membuat Kementerian Dalam Negeri Taiwan turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mereka mengungkapkan sebanyak 100 orang telah mendaftarkan nama baru mereka yang tentunya mengandung unsur 'Guīyú' yang artinya ikan salmon.
ADVERTISEMENT
Akibat hal ini, akhirnya Kantor Pendaftaran Rumah Tangga di seluruh Taiwan kewalahan mengatasi ratusan orang yang berbondong-bondong mengubah nama mereka menjadi salmon.
Salah seorang warga lokal bercerita akan pengalamannya demi menjadi agen promotor Sushiro ini. Ia mengatakan, jika sudah berhasil mendapatkan sushi gratis dan terdaftar jadi promotor, maka ia akan segera mengganti namanya kembali seperti sedia kala.
Ilustrasi pria membawa ikan salmon Foto: Shutterstock
Bukan hanya itu, pejabat kementerian juga memberi info yang serupa. Adapun satu orang laki-laki yang berusaha setengah mati mengganti namanya, meski sebelumnya sudah pernah melalui proses penggantian nama.
Ternyata, setelah ditelusuri, baik dari pejabat kementerian maupun karyawan Kantor Pendaftaran Rumah Tangga Taiwan, sebenarnya mereka hanya memanfaatkan kesempatan ini agar mendapat sushi gratis itu.
ADVERTISEMENT
Jika mereka telah berhasil mendapatkan promo tersebut, kemudian mereka akan mengubah kembali menjadi nama aslinya. Lantaran motif perubahan nama yang dinilai merepotkan beberapa kantor pelayanan publik, maka para pejabat juga karyawan di kantor pendaftaran itu segera memutuskan untuk menghentikan proses pergantian nama secara massal tersebut.
Reporter: Balqis Tsabita Azkiya