Dibuat untuk Merayakan Kemenangan Perang, Ini Fakta Menarik Croissant

16 Juli 2018 18:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang kuliner Prancis, tentu tak lepas dari deretan pastry yang menggiurkan. Negara yang terletak di Eropa Barat itu tak hanya dikenal sebagai pusat mode saja, namun juga perkembangan kulinernya yang pesat. Bisa dibilang, Prancis merupakan kampung halaman dari beragam pastry lezat.
ADVERTISEMENT
Salah satu jenis pastry khas Prancis yang populer adalah Croissant. Kudapan ini kerap disajikan di coffee shop, sebagai teman minum kopi.
Teksturnya yang renyah dan ringan membuatnya digemari banyak orang. Apalagi, croissant bisa dipadukan dengan berbagai bahan lain, dan memiliki beragam citarasa seperti manis maupun gurih.
Namun, tahukah kamu, mesipun kini croissant telah menjadi hidangan nasional Prancis, rupanya pastry satu ini aslinya berasal dari Austria, lho. Bahkan, dilansir The Local, mereka pertama kali dibawa ke Prancis oleh salah seorang pembuat roti asal Austria.
Bukan hanya itu, ada fakta menarik dan unik lainnya yang wajib kamu ketahui. Apa saja sih? Berikut telah kumparanFOOD rangkum, lima fakta menarik mengenai croissant:
1. Croissant berasal dari AustrIa
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, croissant berasal dari Austria. Awalnya, hidangan pastry tersebut terinsipirasi dari dessert khas Austria yang dikenal dengan nama 'kipferl' pada abad ke-13 dan mulai disajikan sebagai menu sarapan yang populer di abad ke-16.
ADVERTISEMENT
Croissant mulai diperkenalkan di Prancis setelah adanya seorang warga Austria yang membuka toko roti khas Vienna di awal abad ke-19. Setelahnya, croissant semakin populer di kalangan penduduk Prancis hingga membuat makanan satu ini dinobatkan sebagai hidangan nasional.
2. Bentuk croissant terinspirasi dari bendera Turki
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
Berdasarkan legenda yang beredar, hidangan croissant dibuat sebagai bentuk perayaan atas kemenangan Vienna dalam perang melawan kerajaan Ottoman (kesultanan Turki) pada abad ke-16. Hidangan itu dibuat sebagai bentuk penghargaan untuk para tukang roti di Vienna yang telah membantu mencegah masuknya musuh ke wilayah mereka.
Tampilannya yang menyerupai bulan sabit itu konon terinspirasi dari bendera kerajaan Ottoman, sebagai hasil dari kemenangan perang tersebut.
3. Dulunya, croissant merupakan hidangan mewah
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
Dulunya, hidangan pastry ini tak bisa dinikmati oleh sembarang orang lho. Ya, croissant termasuk sebagai hidangan mewah yang hanya bisa dinikmati oleh orang kaya dan kaum bangsawan. Baru di akhir abad ke-19, hidangan ini 'turun kelas' dan bisa dinikmati oeh kaum menengah.
ADVERTISEMENT
4. Nama croissant berasal dari kata 'crescent'
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
Sesuai dengan tampilannya, croissant berasal dari kata 'crescent' yang berarti bulan sabit. Namun, beberapa sumber juga menyebutkan bahwa kata 'crescent' terinspirasi dari adonan pastry yang mengembang saat dipanggang.
5. Bentuk berlapis membuat tekstur croissant terasa renyah
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi croissant (Foto: Thinkstock)
Untuk menghasilkan tekstur yang renyah, adonan pastry pada croissant dilipat berkali-kali sehingga membentuk lapisan. Adonan pastry yang terdiri dari tepung dan mentega itu juga harus cukup tipis untuk memudahkannya ketika dilipat, sehingga menghasilkan puluhan lapisan. Biasanya, adonan croissant terdiri dari lima puluh lapisan. Semakin banyak lapisannya, semakin renyah pula tekstur croissant ketika digigit.