Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Diduga Ada Cacing di Menunya, Restoran Sushi Ini Tutup Sementara
25 November 2024 18:05 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Seorang konten kreator asal Amerika, Keith Lee, baru-baru ini mencuri perhatian warganet. Akibat unggahannya itu, sebuah restoran sushi yang ada di kawasan Belltown, Seattle, Amerika Serikat, bernama FOB Sushi Bar pun tutup.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari laman Today, pada 10 November, Keith Lee membagikan ulasan positif tentang FOB Sushi Bar di akun TikTok-nya. Dalam kunjungannya ke Seattle, Lee memang sengaja menjelajahi berbagai restoran , dan FOB menjadi pemberhentian pertamanya.
Dalam ulasannya itu, Lee menjajal 10 jenis sushi yang dijual di FOB. Salah satu yang mencuri perhatiannya adalah sashimi salt and pepper hamachi. Lee bahkan memberikan nilai 8,5 dari 10 untuk sashimi tersebut dan menyebutnya sebagai favoritnya. Namun, siapa sangka, hidangan tersebut justru memicu kontroversi di kemudian hari.
Awalnya, ulasan positif Lee membawa dampak besar bagi FOB Sushi Bar. Bahkan Vincent Chen, salah satu pemilik FOB Sushi Bar mengatakan bahwa jumlah pengunjung di restoran meningkat pesat hingga 50 persen karena banyak pelanggan berdatangan dari berbagai daerah untuk mencoba sushi tersebut.
ADVERTISEMENT
“Ini benar-benar membantu bisnis kecil seperti kami... Sebenarnya, ini adalah hal terbaik yang pernah terjadi padaku," kata Chen seperti dikutip Today, Senin (25/11).
Namun, beberapa hari kemudian, video Lee memicu kekhawatiran usai warganet memperhatikan adanya gerakan aneh pada potongan sashimi di dalam video tersebut.
“Saya yakin ikan itu bergerak di menit 1:50,” tulis seorang pengguna TikTok.
“Tidak, ada cacing di salah satu potongannya,” tulis yang lain.
“Saya melihatnya bergerak,” timpal pengguna lainnya.
"Keith Lee, apa kamu baik-baik saja?" tanya pengguna lainnya.
Sadar bahwa restorannya tengah menjadi perbincangan hangat di jagat maya, pada 15 November, FOB Sushi Bar pun mengeluarkan pernyataan resmi di Instagram mereka. Dalam unggahan tersebut, restoran ini mengucapkan terima kasih kepada Lee atas kunjungannya tetapi membantah adanya cacing dalam hidangan sashimi mereka.
ADVERTISEMENT
FOB mengatakan bahwa makanan laut yang mereka gunakan berasal dari pemasok tepercaya yang telahmengikuti aturan ketat dari FDA, termasuk membekukan ikan pada suhu tertentu untuk menghilangkan parasit.
“Terkait video tersebut, gerakan yang terlihat pada ikan mungkin disebabkan oleh elastisitas alami atau tekanan dari sumpit saat menyentuh strukturnya," tulis FOB Sushi Bar dalam pernyatannya.
“Kami ingin meyakinkan pelanggan bahwa ini bukan indikasi adanya cacing atau masalah kesehatan lainnya,” sambung mereka.
FOB mengungkapkan bahwa Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington juga telah memeriksa restoran mereka pada Januari lalu. Hasilnya, FOB mendapat penilaian "memuaskan" sementara lokasi lainnya juga menerima nilai "sangat baik" dan "baik" dari Departemen Kesehatan King County.
Tiga hari setelah FOB mengunggah pernyataan resmi di Instagram mereka, Lee pun kembali merilis video untuk memberikan tanggapan atas berbagai kekhawatiran yang muncul dari para pengikutnya.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, Lee mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak menyadari adanya gerakan mencurigakan pada sashimi yang ia makan hingga salah satu pengikutnya menunjukkan hal itu melalui komentar.
“Saya tidak bisa memastikan atau menyangkal apa itu, tetapi saya bisa memastikan bahwa saya baik-baik saja,” ucap Lee.
Lee memutuskan untuk video terbarunya setelah melihat klaim seorang TikToker yang menyebut bahwa pacarnya dirawat di rumah sakit setelah makan di FOB. “Saya tidak percaya pada menghancurkan bisnis apa pun, tetapi kesehatan orang-orang dipertaruhkan,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa selalu ada risiko saat makan makanan mentah.
Lee membantah anggapan bahwa gerakan dalam sashimi yang terlihat di videonya disebabkan oleh tekanan dari sumpit, seperti yang dijelaskan oleh FOB dalam pernyataan sebelumnya. “Saya hanya berharap mereka bisa lebih bertanggung jawab tentang hal ini,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tak lama setelah pernyataan tersebut, FOB pun memutuskan untuk menutup sementara lokasinya di Seattle dan Bellevue hingga pemberitahuan lebih lanjut dengan alasan terkait keamanan makanan. Hingga berita ini ditayangkan FOB masih belum membuka gerainya. Bahkan, di laman Google Maps restoran tersebut dilaporkan "tutup sementara".
“Kesehatan dan keselamatan Anda adalah prioritas utama kami. Kami sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk menangani situasi ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah hal serupa terjadi lagi.”
Kepada Today, seorang petugas informasi kesehatan masyarakat untuk Seattle dan King County mengatakan bahwa Program Keamanan Makanan telah menerima keluhan setelah video Lee. Mereka pun mengirim inspektur kesehatan untuk menyelidikinya pada 18 November, tapi ternyata FOB sudah tutup.
ADVERTISEMENT
“Kami akan menindaklanjuti dengan restoran terkait kepatuhan mereka terhadap langkah-langkah keamanan makanan yang relevan,” ujar petugas.
Profesor ilmu pangan terkemuka di Universitas Rutgers, Donald Schaffner, mengatakan bahwa siapa pun yang memilih untuk mengonsumsi ikan, daging, atau unggas mentah harus menyadari adanya risiko tertentu.
Risiko utama dari mengonsumsi ikan mentah adalah keracunan makanan bakteri seperti salmonella, vibrio parahaemolyticus, dan bakteri patogen lainnya. Infeksi dari patogen ini dapat menyebabkan gastroenteritis, diare, mual, hingga sepsis.
"Setiap kali seseorang memilih untuk mengonsumsi ikan, daging, atau unggas mentah, mereka menanggung risiko tertentu," jelas Donald.
Live Update