Diet Ini Bisa Mempercepat Pemulihan Pasien COVID-19 Menurut Ahli

30 November 2021 9:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi diet mediterania Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diet mediterania Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Selain mengonsumsi obat-obatan, ada cara lain untuk mempercepat masa pemulihan pasien COVID-19. Ya, sebuah studi mengatakan bahwa makanan dan minuman memiliki peran penting, guna menunjang pemulihan pasca terinfeksi virus yang melanda hampir seluruh dunia itu.
ADVERTISEMENT
Sistem kekebalan tubuh yang kurang baik tentunya akan memberikan gejala berat pada COVID-19. Menjalani pola hidup sehat seperti olahraga hingga tidur yang cukup bisa menjadi cara mempercepat pemulihan. Kendati begitu, menurut studi yang dimuat dalam jurnal BMJ Nutrition Prevention and Health, mengungkapkan bahwa makanan dan minuman bisa membantu mempercepat pemulihan dari COVID-19.
Mengutip BBC, menurut Philip Calder, Profesor Nutrisi Imunologi dalam Kedokteran di University of Southampton, mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung protein diperlukan selama proses pemulihan. Ini karena, selama seseorang terinfeksi virus corona, protein diambil dari otot dan dipecah menjadi asam amino, yang digunakan sistem kekebalan untuk membuat protein baru.
“Selama pemulihan, kamu harus menambahkan protein kembali, ini menyediakan blok pertahanan yang dibutuhkan tubuh kamu untuk menjalankan tugasnya, terutama bagi mereka yang dirawat di rumah sakit," ujarnya.
Ilustrasi merawat pasien COVID-19 di rumah. Foto: Shutter Stock
Selain itu, tubuh juga membutuhkan lebih banyak energi, karena diharuskan bekerja lebih keras agar cepat pulih. “Sistem kekebalan membutuhkan banyak energi ketika aktif dan berurusan dengan patogen. Respons kekebalan melibatkan banyak pekerjaan konstruksi,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Adapun makanan yang akan membantu pemulihan, adalah asupan tinggi karbohidrat; yakni gandum, roti, dan pasta. Serta, makanan padat energi dan tinggi protein, seperti yoghurt penuh lemak, telur, dan kacang-kacangan.
Selain itu, vitamin dan mineral juga dinilai memiliki peran penting untuk pemulihan COVID-19. “Mereka adalah pekerja di dalam tubuh yang melakukan semua proses, dan sangat penting,” ujar Prof. Calder. Hal ini karena vitamin dan mineral tertentu memainkan peran kunci dalam mendukung imunitas dan pemulihan; termasuk vitamin A, C, D, E, B6, B9 (folat), B12, hingga mineral seng, tembaga, selenium, dan besi.
Makanan tinggi vitamin B kompleks Foto: Shutterstock
Berbagai kandungan tersebut dapat ditemukan dalam banyak makanan sehat. Sebut saja buah-buahan, sayuran, daging, telur dan susu. Tak berhenti sampai di situ, lemak sehat yang ditemukan dalam minyak zaitun, minyak lobak, hingga ikan berminyak juga dianggap penting untuk menambah energi dan membuat sel-sel baru.
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak omega-3 juga sangat bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Adapun makanan sumber omega-3 yang baik di antaranya sarden, salmon, dan makarel.

Lantas, jenis diet seperti apa yang membantu mempercepat pemulihan pasien COVID-19?

Ilustrasi diet mediterania Foto: Pixabay
Selanjutnya, Prof. Calder mengatakan bahwa diet ala Mediterania tradisional, yang kaya akan makanan nabati dinilai sangat ideal untuk pemulihan dari virus COVID-19. Ini karena, makanan berbahan dasar nabati mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh pasca terinfeksi virus.
"Ini berarti diet dengan banyak buah-buahan, sayuran, buah beri, kacang-kacangan, dan biji-bijian, dan juga beberapa ikan berminyak dan minyak sehat sangat ideal," ujarnya.
Seperti diketahui, daging hingga kacang-kacangan adalah sumber protein yang baik. Jadi, menggabungkan berbagai makanan nabati yang kaya akan protein, adalah cara terbaik untuk memastikan kamu mendapatkan semua asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Prof. Calder mengatakan bahwa jenis makanan kaya serat yang bervariasi juga mendukung beragam bakteri usus yang baik, dan lapisan usus yang sehat; yang mana keduanya memainkan peran penting dalam mengatur sistem kekebalan tubuh.
greek yoghurt Foto: Shutter Stock
Ia juga menambahkan bahwa sebaiknya untuk memperkenalkan kembali makanan secara bertahap agar tidak membebani usus. "Lakukan dengan lembut, makanan yang lebih lembut lebih mudah ditangani usus. Memulihkan usus akan cukup cepat, tetapi mungkin perlu beberapa hari, karena pasien kembali makan lebih banyak,” jelasnya.
Menurut National Health Service, jika seseorang tidak mengalami penurunan berat badan secara signifikan selama sakit, maka cobalah untuk memasukkan makanan berikut dalam pola makan sehari-hari untuk mengoptimalkan pemulihan dari COVID-19.
Pertama, yakni makanan yang mengandung protein; seperti tiga porsi daging, ikan, telur, kacang-kacangan, hingga buncis. Serta alternatif pengganti daging seperti, quorn (produk dari spesies jamur) atau tahu. Perlu diingat juga untuk lebih banyak memasukkan kacang-kacangan, serta daging merah dan olahan yang lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Lalu kedua, mengonsumsi buah dan sayuran segar, beku, ataupun kalengan. Dengan takaran 5 kali 80 gram porsi (kira-kira segenggam). Ketiga adalah, mengonsumsi berbagai produk susu; seperti tiga porsi susu, keju, dan yoghurt seukuran ibu jari. Dianjurkan untuk lebih banyak mengonsumsi susu berbasis kacang kedelai, dan lebih sedikit untuk produk berbasis minyak kelapa.
Reporter: Destihara Suci Milenia