Diet Mediterania Jadi Pola Makan Terbaik Selama 7 Tahun Berturut-turut

4 Januari 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan sehat. Foto: DW2630/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan sehat. Foto: DW2630/Shutterstock
ADVERTISEMENT
US News & World Report mengeluarkan daftar peringkat "Diet Terbaik 2024" pada Senin (1/1) lalu. Menariknya, masih menjadi juara bertahan sejak tujuh tahun lalu, adalah diet Mediterania.
ADVERTISEMENT
Sudah sejak 2018, diet Mediterania berhasil menduduki peringkat pertama dalam daftar diet terbaik yang dikeluarkan US News & World Report setiap tahunnya. Dalam menentukan peringkat diet terbaik ini dilibatkan pula para ahli diet, dokter, dan peneliti bidang penurunan berat badan.
Pola makan Mediterania dikenal dengan aturan yang fleksibel, sehingga cocok dijalankan oleh seluruh anggota keluarga dalam berbagai rentang usia.
Hal ini juga sejalan dengan ucapan para ahli, yang mengatakan bahwa pola makan terbaik adalah yang mudah diikuti, tidak membatasi, dan fokus pada asupan makanan non olahan.
Mengutip Insider, dalam menentukan peringkat "Diet Terbaik 2024" para pakar membagi dalam 11 kategori berbeda; seperti diet "Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan", "Terbaik untuk Diabetes", hingga "Terbaik Ramah Keluarga".
ADVERTISEMENT
Menariknya, diet Mediterania mendominasi setiap peringkat terbaik secara keseluruhan dengan selisih nilai yang signifikan, dan menempati posisi teratas di tujuh kategori.

Mengapa Diet Mediterania Menjadi yang Terbaik?

Ilustrasi diet Mediterania. Foto: Kiian Oksana/Shutterstock
Diet Mediterania sejatinya mementingkan pola makan makanan utuh, rutin mengonsumsi minyak zaitun, biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan berlemak. Para ahli menilai, pola makan seperti ini memiliki manfaat untuk kesehatan jantung, mudah diikuti, dan kaya akan pilihan makanan bergizi.
Selain itu, sudah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa diet Mediterania rendah efek samping. Diet ini juga efektif dalam menurunkan berat badan.
Terlebih lagi diet Mediterania dikaitkan dengan manfaat memperpanjang umur. Hal ini juga didukung oleh penemuan di beberapa wilayah Mediterania dikenal sebagai "Zona Biru", wilayah di mana menjadi tempat tinggal bagi orang-orang dengan hidup paling lama dan sehat, menurut penelitian Dan Buettner.
ADVERTISEMENT
Orang-orang ini kemudian dijuluki sebagai "SuperAgers" yang bisa hidup hingga usia 100 tahun. Ini berkat mereka kerap mengonsumsi sumber karbohidrat kompleks, layaknya kacang-kacangan dan sumber lemak sehat, yakni minyak zaitun.

Lalu, jenis diet seperti apa yang masuk dalam daftar terburuk?

Telur mentah sebagai makanan pelancar ASI. Foto: Shutter Stock
Para peneliti dan pakar mengatakan bahwa diet Mediterania sejatinya juga memiliki kekurangan, namun sangat minim. Ini hanya karena, pola makan yang diadaptasi dari kebiasaan masyarakat Yunani, Italia, dan Spanyol itu, tergolong fleksibel. Sehingga, bagi mereka yang menjalankan diet ini harus benar-benar komitmen dengan tujuan mereka.
Sementara, para peneliti juga menyebutkan beberapa jenis diet yang tergolong sebagai pola makan terburuk. Diet-diet ini memiliki aturan makan yang terlalu ketat sehingga tidak memberikan manfaat hingga jangka panjang.
Jenis diet yang tergolong "terburuk" di antaranya adalah, pola makan makanan mentah, kemudian termasuk program Herbalife dan Slimfast yang mengandalkan minuman shake, serta diet Dukan —tren diet yang dipopulerkan Kate Middleton usai melahirkan.
ADVERTISEMENT