Fakta Unik di Balik Penemuan Cheetos

21 Januari 2019 13:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Cheetos (Foto: Shutterstock/Ari N)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cheetos (Foto: Shutterstock/Ari N)
ADVERTISEMENT
Siapa yang enggak tahu Cheetos? Merek keripik jagung yang diproduksi oleh Frito-Lay ini memang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Rasanya yang gurih dan juga asin, menjadi salah satu alasan kenapa camilan ini banyak digemari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya sekadar camilan biasa, ternyata dalam pembuatan Cheetos ditemukan hal-hal yang tak terduga, lho. Bahkan kabarnya, tentara Amerika Serikat memiliki peran yang cukup besar dalam penemuan camilan renyah tersebut.
Seperti dikutip dari Foodbeast, kisah mengenai penemuan Cheetos dimuat dalam buku berjudul 'Combat-Ready Kitchen: How the U.S Military Shapes the Way You Eat' karya Anastacia Marx de Salcedo. Dalam bukunya, Anastacia menceritakan bahwa pada masa Perang Dunia II tentara Amerika Serikat melakukan penelitian tentang bahan-bahan makanan yang bisa dikonsumsi selama perang. Makanan yang dimaksud tentu harus memiliki masa kedaluwarsa yang panjang dan mudah dikemas.
Salah satu bahan makanan yang menjadi penelitian mereka pada saat itu adalah keju. Alasannya, karena bahan makanan ini memiliki masa konsumsi yang pendek dan tidak tahan selama musim panas atau cuaca ekstrem. Nah, salah satu cara untuk membuat bahan makanan ini bisa bertahan lama adalah dengan mengemulsikan garam, atau suatu proses yang bisa membuat keju tahan dari cuaca panas.
Cheetos (Foto: Fb. @Cheetos)
zoom-in-whitePerbesar
Cheetos (Foto: Fb. @Cheetos)
Tak puas dengan penemuan tersebut, tentara Amerika Serikat lantas mencari cara baru untuk membuat keju bisa bertahan lama. Salah satunya adalah membuat cheese powder atau bubuk keju. Penemuan yang dipimpin oleh Quartermaster Corps 'Subsistence Research Laboratory di sebuah labortatium USDA itu diikuti oleh berbagai universitas, dan perusahaan manufaktur khususnya Kraft. Pada 1943, ilmuwan susu dari USDA, George Sanders, berhasil mengembangkan bubuk keju pertama. Bubuk ini memiliki tekstur yang halus dan bisa gunakan sebagai bahan masakan.
ADVERTISEMENT
Singkat cerita, setelah Perang Dunia II selesai banyak sekali bubuk keju yang tersisa di gudang militer. Agar tak terbuang sia-sia, tentara Amerika Serikat lantas menjualnya kepada perusahaan dan produsen makanan. Salah satu perusahaan yang membeli bubuk keju tersebut adalah Frito. Pada 1948, Frito kemudian meluncurkan camilan pertama di Amerika Serikat yang terbuat dari keju kering. Camilan yang diberi nama Cheetos ini dibuat dengan berbagai tahapan, seperti; mengekstraksi tepung jagung dan air, penggorengan dan pelapisan keju.