Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Festival Mie Aceh resmi dimulai. Pagelaran dalam rangka memeriahkan HUT Banda Aceh ke-814 itu menyuguhkan aneka cita rasa mi untuk memanjakan lidah para pecinta kuliner.
ADVERTISEMENT
Festival Mie Aceh menghadirkan 20 stand dengan aneka mi dari sejumlah brand ternama di Aceh. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh hingga Selasa, 18 Juni mendatang.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke sana, arena festival dibuka mulai pukul 14.00-23.00 WIB. Saban hari selama acara berlangsung, panitia menyediakan 100 piring Mie Aceh gratis bagi para pengunjung.
Untuk menjaga keistimewaan kuliner favorit di tanah rencong ini, Wali Kota Banda Aceh, Aminullah berpesan agar para pedagang tetap menjaga kualitas cita rasa mi aceh. Tentunya tanpa harus menggunakan bahan-bahan berhaya seperti formalin dan boraks.
“Mie Aceh bumbunya kaya rempah-rempah, selalu jaga kualitas cita rasanya. Jangan menggunakan formalin, jangan gunakan boraks,” katanya, Minggu (16/6).
ADVERTISEMENT
Aminullah bertekad ingin menjadikan mi aceh jadi selera dunia. Menurutnya hal itu tidak mustahil karena mi aceh sudah begitu dikenal di Nusantara.
"Di level nasional, mi aceh sudah sangat dikenal dan pas di lidah masyarakat Indonesia. Kini saatnya membawa mi aceh ke level yang lebih tinggi, menjadi selera dunia," ujarnya.
Festival Mie Aceh, kata Aminullah, menjadi momen untuk memperkenalkan mi aceh dan proses memasaknya kepada para wisatawan serta penikmat kuliner lokal maupun mancanegara. Dia mengargetkan, tahun depan festival ini bisa memecahkan rekor MURI penyajian mi aceh dengan porsi terbanyak.
Di pengujung festival, grup musik religi Sabyan Gambus bakal tampil menghibur para penggemarnya di Banda Aceh. Nissa akan melantunkan tembang terbaik mereka menghibur masyarakat.
ADVERTISEMENT
Nantinya, para penonton lelaki dan perempuan akan dipisah menjadi dua bagian yang dibatasi dengan pagar. Kebijakan ini diadakan agar para penonton tidak bercampur dan berdesak-desakan.