Filosofi Haru dari Wedang Ronde, Hidangan Perayaan Cap Go Meh Selain Lontong

15 Februari 2022 16:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wedang Ronde. Foto: Ika Rahma H/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wedang Ronde. Foto: Ika Rahma H/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam rangka merayakan penutupan tahun baru Imlek, atau yang dikenal dengan festival Cap Go Meh sejumlah kuliner khas pun turut memeriahkan acara spesial masyarakat Tionghoa ini.
ADVERTISEMENT
Umumnya, di Indonesia Cap Go Meh dimeriahkan oleh hidangan lontong, namun di China ronde menjadi menu utama dalam perayaan ini. Bukan sekadar hidangan pemanis, ronde memiliki filosofi tertentu bagi masyarakat Tionghoa. Bahkan, ronde memiliki kisah yang mengharukan, lho.
Perayaan Cap Go Meh biasa disebut juga dengan Lantern Festival atau Shangyuan Festival. Di Negeri Tirai Bambu, masyarakat Tionghoa sendiri akan menghidangkan ronde yang disebut juga dengan yuanxiao atau tangyuan.
Mengutip Chinese Highlights, yuanxiao merupakan bola beras ketan yang direbus dalam kuah manis, ya mirip dengan wedang ronde. Yuanxiao memiliki arti 'reuni' dan 'kelengkapan', warga China percaya bahwa bentuk bulat bola dan mangkuk melambangkan keutuhan serta kebersamaan.
Ilustrasi Wedang Ronde. Foto: Shutter Stock
Mengutip Asian Inspiration, sejarah mengenai yuanxiao berasal dari zaman Dinasti Han. Yuanxiao merupakan seorang gadis yang menjadi pelayan di kerajaan Han, dan ia ingin sekali pulang menemui keluarganya karena sudah lama tidak bertemu. Lalu, beberapa petinggi kerajaan mengetahui itu dan ingin membantunya.
ADVERTISEMENT
Yuanxiao pun diminta untuk membuat tangyuan (ronde) sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan di hari ke-15 sesuai dengan kalender China. Ia membuat banyak tangyuan, dan para petinggi merasa puas dengan masakannya sehingga yuanxiao diperbolehkan untuk menemui keluarganya.
Sang kaisar terkesan dengan hasil buatan yuanxiao, dan mengganti tangyuan menjadi yuanxiao untuk menghormatinya. Dari kisah inilah, akhirnya di hari ke-15 bulan pertama kalender China dianggap sebagai festival Yuanxiao atau kini kita kenal dengan Cap Go Meh. Ini juga merupakan simbol dari reuni keluarga dan karenanya tangyuan dimakan selama perayaan tersebut.
Ilustrasi Wedang Ronde. Foto: Adisty Putri Utami/kumparan
Menyantap makanan khas yang manis nan kenyal ini merupakan bagian penting dari Lantern Festival, dan biasanya dimakan setelah lentera dilepaskan ke langit.
ADVERTISEMENT
Mengutip China Daily, ronde yuanxiao tak hanya berisi isian manis, melainkan juga asin. Isian manis terbuat dari gula, kenari, wijen, bunga osmanthus, kelopak mawar, kulit jeruk keprok manis, pasta kacang, atau pasta jujube. Satu bahan atau kombinasi apa pun dapat digunakan sebagai isian. Sedangkan untuk yang asin, diisi dengan daging cincang, sayuran atau campuran lain sesuai selera.
Penulis: Ade Naura Intania