Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Flashback! Sejarah Cheetos hingga Lay's yang Bakal Menghilang Agustus 2021
19 Februari 2021 12:45 WIB
ADVERTISEMENT
Buntut dari pecah kongsi antara PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan PepsiCo, membuat sejumlah merek camilan seperti Cheetos dikabarkan akan menghilang per Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Mengutip kumparanBISNIS, manajemen PepsiCo menyatakan perusahaan akan menghentikan produksi, pengemasan, dan penjualan dari Cheetos, Doritos, hingga Lay's. Meskipun begitu, menurut perjanjian, pihak PepsiCo dapat kembali memproduksi ketiganya pada Agustus 2024.
Tentu berita ini membawa kabar menyedihkan bagi penggemar ketiga merek makanan ringan itu. Terlebih, ketiga merek camilan renyah tersebut mudah disukai semua kalangan; mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Sebelum semakin bersedih lantaran harus kehilangan camilan favoritmu, yuk kita flashback sejenak untuk mengungkap sejarah hingga fakta unik; dari Cheetos, Doritos, dan Lay's.
Cheetos ditemukan pertama kali oleh tentara AS
Foodbeast melansir, bahwa penemuan Cheetos telah dimuat dalam buku 'Combat-Ready Kitchen: How the U.S Military Shapes the Way You Eat' karya Anastacia Marx de Salcedo. Dalam buku tersebut, tertulis pada masa Perang Dunia II tentara Amerika Serikat melakukan penelitian tentang bahan-bahan makanan yang bisa dikonsumsi selama perang.
ADVERTISEMENT
Dengan syarat, bahan makanan tersebut harus memiliki masa kedaluwarsa yang panjang dan mudah dikemas. Pada masa itu, salah satu yang menjadi bahan penelitian adalah keju. Meski memiliki masa konsumsi yang pendek, tapi para peneliti tak kehabisan akal.
Mereka mencoba mengemulsikan garam, suatu proses yang bisa membuat keju tahan dari cuaca panas. Tak puas sampai di situ, tentara AS mencari cara baru untuk membuat keju bisa bertahan lama. Salah satunya adalah membuat cheese powder atau bubuk keju.
Penemuan yang dipimpin oleh Quartermaster Corps 'Subsistence Research Laboratory di sebuah laboratorium USDA itu diikuti oleh berbagai universitas, dan perusahaan manufaktur khususnya Kraft.
Singkat cerita, setelah Perang Dunia II usai, tersisalah banyak bubuk keju di gudang militer. Agar tak terbuang percuma, tentara AS kemudian menjualnya ke perusahaan makanan Frito. Kemudian mereka berhasil mengolah keju tersebut menjadi camilan Cheetos. Kudapan ini dibuat dengan melalui beberapa tahap; mengekstrak tepung jagung dan air, menggoreng, dan melapisi dengan bubuk keju.
ADVERTISEMENT
Jadi, varian Cheetos pertama yang beredar adalah rasa keju. Kemudian berkembang dengan pilihan varian lain, seperti yang favorit saat ini, yaitu jagung bakar.
Doritos awalnya keripik tortilla biasa
Uniknya, perusahaan yang sama yakni Frito kemudian berhasil mengembangkan camilan ringan selanjutnya. Yup, Doritos . Dijual secara komersil oleh Frito-Lay pada 1964.
Camilan ini digambarkan sebagai "irisan tortilla panggang tipis dan renyah dengan rasa mentega yang sedikit asin." Dalam bahasa Spanyol 'tortilla' memiliki arti "benda emas kecil."
Mengutip Huffpost, Doritos mendapatkan popularitas di pasar California Selatan dengan cepat. Hingga pada 1966 mereka tersedia secara nasional. Varian Doritos pun kian berkembang, hingga pada 1972 dinyatakan varian keju sebagai yang paling populer sepanjang masa.
Namun, di balik kisah tersebut, ada desas-desus bahwa resep keripik tortilla ala Doritos ini diluncurkan di Disneyland pada 1960-an. Penemuan resep tersebut konon dilakukan di salah satu restoran dalam taman hiburan tersebut, yang bernama Casa de Fritos. Perusahaan Frito-Lay memiliki tempat itu, tetapi makanan aslinya berasal dari pemasok dari Meksiko.
ADVERTISEMENT
Singkat kisah, resep menggoreng tortilla dalam potongan kecil ini ditemukan oleh pekerja pemasok lokal. Camilan tersebut pun disukai oleh mereka dan menjadi favorit. Eksekutif Frito-Lay segera mencatat dan membawa resep itu.
Meskipun begitu, tak semua orang percaya dengan kisah satu ini. Tapi, entah mana sejarah yang tepat, kini Doritos berhasil bertahan hingga 56 tahun lamanya.
Keripik kentang Lay's memiliki lebih dari 200 rasa
Keripik kentang tipis, renyah, dan gurih, begitulah ciri khas camilan satu ini. Tahukah kamu? Lay's pertama kali dijual pada 1932 oleh Herman W. Lay. Pada saat itu, Lay yang masih bekerja sebagai salesman, berkeliling menjual camilan tersebut di bagasi mobilnya.
Mengutip Insider, pada waktu yang sama Lay memulai perusahaan keripiknya sendiri. Saat itu, keripik buatannya bersaing dengan Fritos hampir selama 30 tahun. Namun pada 1961, Lay's dan Fritos bergabung menjadi mitra. Empat tahun kemudian, perusahaan bergabung lagi dengan Pepsi-Cola untuk membuat PepsiCo.
ADVERTISEMENT
Lay's pun semakin berkembang sebagai camilan favorit keluarga. Jody Denton adalah kepala koki Frito-Lay yang berhasil menciptakan banyak rasa untuk keripik kentang tersebut. Hingga saat ini, Lay's memiliki lebih dari 200 rasa. Mulai dari yang standar seperti asin (original), hingga rasa-rasa aneh yang dikeluarkan seasonal; yakni cappuccino, sup sayuran, hingga Beer 'n Brats.
Bahkan, Lay's menciptakan rasa keripiknya sesuai dengan makanan khas negara tempat camilan itu dijual. Misalnya di India, dahulu ada rasa magic masala. Sementara di Thailand, ada rasa chicken basil dan kari kepiting.
Kepopuleran Lay's ini juga didapat melalui berbagai strategi pemasaran. Salah satunya, pada 1944, Lay's merupakan salah satu merek makanan ringan pertama yang mengiklankan produknya di televisi.
ADVERTISEMENT