Foto: Tradisi Pembuatan Dodol yang Terancam Punah

1 April 2023 11:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 29 Oktober 2023 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemandangan hiruk pikuk dapur pembuatan Dodol Betawi mulai langka ditemui di Jakarta. Pondok Dodol Sari Rasa merupakan salah satu sentra dodol yang masih aktif berlokasi di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Mulai sejak pagi hari, para pekerja sudah sibuk di tungku masing-masing untuk membuat dodol Betawi yang sudah dipesan oleh banyak pelanggan. Ciri khas proses tradisional pembuatan Dodol Betawi ini terletak pada dominasi pekerja laki-laki yang berperan di dapur bersama dengan tungku perapian, kuali raksasa, dan kayu pengaduk mirip dayung untuk mengaduk dodol selama 8 jam.
Rasa Dodol Betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam, dan durian. Dodol Betawi berwarna hitam kecoklatan memiliki variasi rasa yang lebih sedikit, daripada dodol dari daerah lain.
Pondok Dodol Sari Rasa menjual dodol gulung seharga Rp 20 ribu, sementara dodol berukuran besar dengan besek dijual seharga Rp 80ribu dan Rp 110 ribu tergantung ukuran.
Pekerja menata dodol betawi di Dapur Pondok Dodol Sari Rasa di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (1/4/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan