Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Beberapa tahun terakhir, Peruvian Food --masakan Peru-- menjadi perhatian global karena keunikannya yang menyiratkan ragam percampuran budaya. Saking uniknya, Peru bahkan beberapa kali menerima penghargaan sebagai World's Leading Culinary Destination atau destinasi kuliner unggulan di ajang World Travel Awards.
ADVERTISEMENT
Masakan Peru bisa dibilang perpaduan; antara masakan Amerika, India, dan Spanyol. Dengan cita rasa asam-manis yang sangat khas.
Beberapa waktu yang lalu kumparan sempat menyelami aneka Peruvian Food di acara Peruvian Delights Gala Dinner, yang dihelat di InterContinental Jakarta Pondok Indah.
Tak sekadar santap malam biasa, acara ini bahkan mendatangkan Chef Jaime Arbuli dari Peru untuk membawa penikmat kuliner menjelajahi kekayaan gastronomi Peru. Dengan pengalaman lebih dari lima belas tahun, Chef Jaime dikenal pawai menggabungkan berbagai jenis masakan, dan mempertahankan keunggulan rasa Peru.
Acara pun semakin spesial karena dibuka langsung oleh Duta Besar Peru untuk Indonesia, Julio Arturo Cardenas Velarde.
"Acara ini telah menjadi agenda tahunan untuk memperkuat hubungan Peru dan Indonesia. Kami senang untuk berbagi kisah mengenai budaya kita yang dirayakan dalam bentuk kuliner," katanya saat menyampaikan pidato pembukaan di The Studios, InterContinental Jakarta Pondok Indah.
ADVERTISEMENT
Setelah Julio Cardenas selesai memberi sambutan, kami pun mulai disuguhkan dengan dua hidangan pembuka. Ada salmon cevichero dan juga asparagus of viru.
Dari kedua menu appetizer itu, kami cukup terkesima dengan salmon cevichero. Di Peru sendiri, chevice atau chevichero adalah hidangan favorit masyarakat Peru berupa irisan ikan mentah yang dicampur dengan; air jeruk nipis, garam, irisan daun ketumbar, dan juga cabai khas Peru.
Sesuai namanya, hidangan chevice ala Peruvian Delights Gala Dinner ini menampilkan potongan smoked salmon segar, irisan bawang bombay, serta jagung yang disiram saus lemon. Seporsi hidangan pembuka ini menggambarkan Peruvian Food yang kaya rasa; seperti asam, gurih, asin, dan segar.
Berlanjut ke menu utama, kami diberi seafood parrilleros dan juga marget of northern duck. Namun, di sela-sela mencicipi dua menu utama tersebut, kami juga disuguhkan lemon sherbet untuk membersihkan langit-langit mulut.
ADVERTISEMENT
"Ini (lemon sherbet) namanya palate cleanser. Fungsinya untuk membersihkan lidah dari hidangan yang sebelumnya telah dikonsumsi," ujar salah satu pramusaji kepada kumparan.
Benar saja, setelah mencicipi lemon sherbet lidah kami terasa lebih segar dan siap mencicipi masakan-masakan Peru lainnya.
Margret of northern duck tentu jadi primadona di Peruvian Delights Gala Dinner kala itu. Tiga iris daging dada bebek dengan pure kembang kol dan acar lobak, tampil dengan plating yang sungguh cantik.
Hidangan ini juga semakin menonjol ketika dikombinasikan dengan wine dari Irony Napa Vallet Pinot Noir 2017 yang khas. Wine asal Amerika Serikat ini punya ciri khas sepat dan dry saat dicecap. Karenanya pas, dikombinasikan dengan tekstur khas daging bebek.
Sebagai penutup, kami dihidangkan passion fruit semifredo. Sesuai namanya, dessert ini terdiri dari lapisan kue dengan mousse markisa yang lembut dan segar. Tambahan sponge kue cita rasa chica morada --minuman khas daerah Andes Peru-- dan juga blueberry semakin memperkaya rasanya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, tertarik menjajal Peruvian Food? Kamu bisa mencobanya di festival kuliner Peru yang berlangsung dari 12 - 26 Juli di InterContinental Jakarta Pondok Indah. Ada beragam pilihan paket yang bisa kamu pilih; seperti Wine Pairing Dinner, cooking class, hingga Peruvian buffet station di Sugar & Spice.