Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Gastronosia Menghadirkan Pop Up Museum Bertemakan Kuliner Mataram Kuno
28 Juni 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Indonesia memang terkenal sebagai negeri yang kaya akan kuliner. Kekayaan kuliner Indonesia bahkan telah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Berbagai masakan dengan rasa, bentuk, dan cara mengolahnya telah diperkenalkan oleh leluhur bangsa Indonesia.
Ria Musiawan ketua umum IGC dalam konferensi pers Gastronosia di Museum Nasional, Jakarta (27/6) mengatakan, “Harapannya agar kegiatan ini akan membawa narasi baru dari Borobudur yang selama ini kita tahu bahwa Borobudur adalah sebuah candi yang megah dan menginspirasi. Tetapi di balik itu semua ada sebuah narasi baru dari gastronominya. Itu yang kita angkat dan rekonstruksikan dari relief candi Borobudur.”
Museum pop-up ini dibuat sebagai bentuk upaya memperkenalkan budaya bangsa yang dikemas secara lebih modern dan kekinian. Sehingga museum ini dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat mulai dari orang tua hingga anak muda.
ADVERTISEMENT
“Kami mengajak masyarakat yang hadir di pop-up museum ini untuk bisa ikut menikmati setiap masakan pada abad Mataram kuno yang telah diinterpretasikan oleh pak Sumartoyo,” kata Dimas Fuady selaku Direktur Utama SIJI Solusi Digital.
Di dalam pop up museum ini pengunjung akan melihat masakan di era Mataram kuno pada abad ke delapan hingga sepuluh masehi. Pengunjung seakan dibawa ke masa kerajaan Mataram kuno dengan berbagai kisah kuliner yang diceritakan di museum ini.
Makanan khas kerajaan Mataram kuno ini diinterpretasi berdasarkan relief dan prasasti yang ada di Candi Borobudur. Kemudian dibuat sedemikian rupa dengan bahan dan cara masak sesuai yang tertera di relief dan prasasti. Sehingga memiliki rasa menyerupai masakan era kerajaan.
Selain itu, kamu juga akan melihat berbagai masakan khas kerajaan Mataram kuno secara langsung. Terdapat juga LED yang berisikan berbagai menu masakan kerajaan ini yang tentunya menarik perhatian. Perpaduan antara kebudayaan tradisional dengan teknologi modern menjadi pengalaman baru saat kamu mengunjungi pop-up museum ini.
ADVERTISEMENT
“Jika kita melihat relief candi kita hanya bisa melihat bentuk makanannya saja. Kita juga dibantu oleh adanya prasasti-prasasti yang di situ tertulis berbagai macam bahan makanan, rasanya bagaimana, kemudian proses masaknya bagaimana. Kita juga membaca tulisan literatur baik yang ditulis oleh ilmuwan kita maupun dari luar negeri,” ujar Ir Sumartoyo pemerhati dan praktisi kuliner tradisional.
Pada tanggal 28 Juni, 30 Juni dan 1 Juli juga akan diselenggarakan talkshow dengan tema Gasto Diplomasi Dalam Perspektif Indonesia, Story Telling untuk Memperkenalkan Gastronomi Indonesia serta Gastro Marketing Bagi Pelaku Usaha Restoran dan Industri Terkait. berbagai pembicara menarik seperti Yusron Ambhary dari Kementerian Luar Negeri RI, Dr. Bondan Kanumoyoso dari Direktur Diplomasi Publik dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Selain di Jakarta, Gastronosia akan buka di kota lain seperti Surabaya, Yogyakarta, hingga Bali. Pop up museum ini akan diselenggarakan di Museum Nasional mulai 28 Juni hingga 2 Juni 2022 dibuka dari pukul 10.00-16.00 WIB.
Bagaimana, menarik bukan?
Reporter: Monika Febriana